Mingyu mengeluarkan motor ninjanya dari parkiran. Satu dari sekian banyak motor yang paling menonjol. Motor ninja hitam paling mulus dan tentu paling bersih.
Motornya melewati gerbang sekolah yang sudah sepi. Ia berhenti di depan gerbang dimana tiga temannya ada disana.
Sekolah sudah bubar dua puluh menit lalu, tapi Mingyu ditahan oleh Vernon yang hari ini dapet jadwal piket.
Manja banget kan? Vernon kalo piket emang harus ditemenin Mingyu,Seungkwan dan Jungkook. Nama terakhir itu adalah salah satu teman mereka yang akhir-akhir ini jarang kumpul karena sibuk buat visi misi masuk OSIS.
"Ming ! Noh, kak Jun noh."
Mingyu langsung mengalihkan kepalanya ke arah yang ditunjuk Seungkwan.
"Yang mana?" Tanya Mingyu bingung.
Ada dua orang pria yang bersandar di depan kap mobil.
"Kak Jun yang rambutnya coklat. Itu Minghao, anak X IPA 4."
Mingyu mengangguk-angguk. Matanya masih memperhatikan pria bernama Jun.Masih gantengan gue please - kmg
Tiga motor itu meninggalkan sekolah dengan kecepatan pelan.
Mingyu berada di belakang. Seperti mengawal.
Motor Vernon yang berjalan paling depan tiba-tiba berhenti tepat di depan halte yang tidak jauh dari sekolah.
Kedua motor temannya yang lain secara otomatis berhenti. Mingyu berhenti tepat di samping motor Vernon.
"Kak Wonu?"
Mingyu mengikuti arah pandangan Seungkwan.
Lagi-lagi Seungkwan.
"Belum pulang?"
Pria kurus berkulit putih susu itu hanya menggeleng pelan disertai senyuman kecil.
"Nunggu orang ?"
"Iya. Lagi nunggu orang." Jawab Wonwoo pelan, matanya menatap Mingyu yang sedang menatapnya terang - terangan.
"Kak Jun ya?" Tanya Seungkwan lagi.
"Eh?"
"Iya kak Jun ? Tadi gue liat dia naik mobil sama Minghao. Belok kanan."
Wonwoo yang sedari tadi duduk di bangku halte langsung berdiri.
"Rumahnya dimana kak?" Tanya Jungkook.
"Di Pondok Indah."
Jungkook bertepuk tangan. "NAH ! Kebetulan kali. Mingyu juga katanya mau kerumah tantenya di Pondok Indah. Bareng aja !"
Wonwoo mengernyit.
"Hah?" Mingyu menatap Jungkook bingung.
"Iya bareng Mingyu aja. Nunggu kak Jun lama. Mungkin dia ada urusan." Kini Vernon yang angkat bicara.
"Eh. Ng-ngga usah. Gue naik-"
"Yaudah bareng gue aja." Mingyu memotong ucap Wonwoo. Ia tersenyum dan itu membuat Vernon menjalankan motornya sedikit ke depan agar tidak menghalangi Mingyu dan Wonwoo.
"Eh? Nanti gue ngerepotin."
"Sekali-kali Mingyu yang direpotin gapapa kak. Dia biasa ngerepotin orang." Celetuk Jungkook.
Mingyu menatap tajam temannya yang sedang terkekeh itu.
Wonwoo dengan ragu berjalan menghampiri Mingyu.
"Nih kak." Mingyu memberikan helmnya pada Wonwoo
Wonwoo tersenyum kecil. Ia memegang bahu Mingyu dan langsung naik ke atas motor.
"Dah."
Mingyu menatap Wonwoo dari kaca spion. Ia tersenyum pada Seungkwan yang memutar kepala demi bisa melihat kearahnya.
Mingyu tersenyum. Ia menyalakan motornya dan berlalu meninggalkan halte setelah pamit pada temannya yang lain.
***
"Itu rumah gue cat warna abu-abu."Motor Mingyu berhenti di depan rumah bercat abu-abu. Rumah modern tapi minimalis. Halamannya dipenuhi rumput-rumput yang ditanam rapih, dan beberapa tumbuhan penyejuk.
"Thanks ya."
Mingyu mengangguk seraya menerima helm dari Wonwoo.
"Masuk dulu yuk."
"Engga deh kak. Kapan-kapan aja."
"Yaudah. Kapan - kapan main ya."
Mingyu mengangguk dengan senyuman. Ia menyalakan kembali motornya.
"Gue cabut ya."
Wonwoo mengangguk. "Hati - hati."
Wat? Dia ngomong apa tadi? Bisa diulang gak? Anjir! Ngomongnya sambil senyum brew! - kmg
Wonwoo mengancingi piyamanya. Ia bersiap meneruskan membaca novelnya yang kemarin belum selesai dibaca.
"Kakak !"
Wonwoo melihat ke arah pintu kamarnya yang sudah terbuka.
"Lain kali ketuk pintu ! Gak sopan !" Ketus Wonwoo
"Mama bawain brownies. Ayo turun."
"Udah sikat gigi. Taro aja di kulkas." Wonwoo mulai membaca novelnya tanpa peduli dengan wanita yang masih berdiri di ambang pintu kamarnya.
"Kapan kamu mau lihat mama ?"
Wonwoo menghela nafas panjang saat mendengar ucapan itu. Ucapan dari seorang ibu yang tidak pernah Wonwoo inginkan.
Pintu tertutup. Wonwoo mengalihkan pandangannya ke arah pintu itu.
"Maafin aku, pah. Aku belum bisa nerima mama." Gumam Wonwoo.
TING !
Wonwoo melihat ponselnya berkedip-kedip tanda satu pesan masuk.
+62 896xxxxx
Eh? Wonwoo melihat bingung fitur Whatsappnya. Nomor tidak dikenal?

KAMU SEDANG MEMBACA
SUNBAENIM [MEANIE]
FanfictionBaca aja dulu, siapa tahu sukak ! xD Jangan sider ceuu~