Part 2

4.6K 523 28
                                    

2 Maret 2015

Zelia baru saja selesai memasukkan barang-barangnya ke dalam kardus besar dan pakaiannya ke dalam koper besarnya.

Dia melangkah menuju pintu saat pintu utama rumahnya ada yang mengetuk. Zelia membuka pintu dan tubuhnya mendadak kaku.
Di hadapannya, ada seorang wanita bertubuh semampai mengenakan baju kaos dan celana jeans menggendong seorang anak lelaki yang Zelia perkirakan umur anak lelaki itu masih dua tahun. Wanita itu juga menenteng tas seperti berisikan pakaian.

"Apa namamu benar Zelia? Aku Sandra, ada yang ingin aku bicarakan padamu." Zelia mengangguk saja, dia memberi ruang agar Sandra bisa masuk ke dalam rumahnya.

"Silakan duduk di sini," kata Zelia mempersilakan Sandra duduk di kursi kayu yang ada di ruang tengah.

"Terima kasih," ucap Sandra tersenyum pada Zelia.

"Aku akan ambilkan minum untukmu," "Oh, tidak perlu. Aku hanya sebentar." Zelia ber-oh saja. Dia pun duduk di sebelah Sandra, sebetulnya dia tidak mengenal wanita yang duduk di sebelahnya ini. Yang dia tahu, Sandra itu nama istri Loan.

"Sebenarnya, aku datang ke sini karena aku ingin menitipkan putraku padamu. Hanya beberapa hari saja," kata Sandra membuat Zelia terkejut.

"Ah, maaf ... tapi aku tidak mengenalmu dan aku juga bukan tempat penitipan anak." Zelia menerima putra Sandra dan mendudukkannya di pangkuannya.

"Namanya Logan. Aku mengenalmu bahkan sangat mengenalmu. Aku tidak bermaksud apa-apa, kok. Hanya tiga hari saja karena aku akan menyelesaikan urusanku dengan seseorang." Sandra merogoh tasnya, dia mengambilkan sesuatu dari dalam tasnya dan menyerahkan pada Zelia.

"Apa ini?" tanya Zelia kebingungan.

"Buka saja, Ze...." Zelia membuka amplop berwarna cokelat di tangannya, membacanya dengan teliti.

"Ini surat wasiat dan surat-surat rumahmu? Apa maksudmu sebenarnya? Ini juga buku tabungan milikmu?" Sandra tersenyum.

"Itu jaminan kalau aku tidak menipumu. Kau bisa menggunakan semua itu untuk pengeluaran putra kecilku." Zelia tampak kebingungan.

"Maaf, aku harus pergi. Aku tahu kau orang yang tepat untuk merawat dan menjaga putraku. Sayangilah dia karena dia belum mengerti apa-apa. Selamat tinggal!" Sandra berdiri dan pergi begitu saja meninggalkan Zelia begitu saja, meninggalkan tasnya.

Zelia tersadar saat mendengar tangis Logan. Dia segera mendiamkan Logan. Sebelah tangan Zelia membuka kancing tas milik Sandra. Dia menemukan dot berisi susu, mengambilnya, dan memberikan pada Logan.

"Sandra, Logan, dan ... Loan? Apa dia ini anak Loan? Apa wanita tadi itu istrinya Loan? Kalau emang iya, kenapa dia menitipkan Logan padaku?" Zelia membaringkan Logan yang tertidur di kursi. Dia membongkar isi tas itu bahkan Sandra tidak membawa tasnya.

Zelia menemukan ponsel, dompet, kotak kecil, dan juga alat kosmetik di dalam tas sandang milik Sandra. Karena penasaran, Zelia mengutak-atik ponsel tersebut. Di depan layar, muncul wajah Sandra dan Logan. Zelia membuka galeri, dan ada banyak foto Logan dan Sandra sendiri di sana.

Ingin tahu lebih banyak, Zelia membuka album 'you and me' di ponsel Sandra. Zelia sedikt terkejut melihat isi album tersebut. Dugaannya benar, Sandra istrinya Loan.

"Apa maksudnya dia menitipkan putranya padaku? Apa mereka bertengkar? Ah, sudahlah ... lagipula bukan urusanku. Karena Sandra meninggalkan Logan, tidak ada pilihan untukku merawatnya tiga hari ini. Itu artinya, keberangkatan di tunda. Hah, sudahlah!" Zelia mematikan ponsel Sandra dan memasukkan lagi ke dalam tas.

The Cold Burning LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang