24. Minghao as Sibling

1.6K 201 8
                                        

"Kak, kembalikan handphone ku." (Y/n) berusaha merebut kembali.

"Tidak akan, sebelum Kamu belajar." Minghao masih mengangkat tinggi handphone (Y/n).

"Iya iyaa, Aku bakal belajar, tetapi kembalikan dulu handphone ku." (Y/n) memberikan telapak tangannya pada Minghao.

"Nih." Minghao memberikan handphone (Y/n). "Tetapi ingat, belajar dulu."

"Iyaa, Aku tahu." (Y/n) bergegas masuk ke kamar.

Satu jam kemudian, Minghao mencoba menengok adiknya. Memastikan apakah benar-benar belajar.

"Hahahahhh, astagaa Kijeong Nam lucu banget deh." (Y/n) nampak asik melihat layar pada handphone nya.

"(Y/n)!" Minghao berdiri di sebelah pintu dengan tangan terlipat di depan dadanya.

"K-kak Minghao."

"Kemarikan handphone mu." Minghao pun menghampiri (Y/n).

"I-iya (Y/n) belajar sekarang." (Y/n) pun turun dari kasur menuju meja belajarnya.

"Sekarang." Minghao menagih.

"Ta-tapi, (Y/n) belajar kok. Serius deh."

"Tidak ada tapi, kemarikan handphone mu sekarang." tangan Minghao memberikan isyarat agar (Y/n) dengan segera memberikan handphone nya.

"Sampai Kamu selesai ujian, handphonemu Kakak sita," kata Minghao yang telah memasukkan handphone (Y/n) pada sakunya.

(Y/n) hanya bisa pasrah tanpa melakukan perlawanan, karena semakin dilawan maka semakin lama pula handphone nya di tangan Minghao.

(Y/n) kini benar-benar serius belajar. Pertama, (Y/n) tidak mau terlalu lama jauh dari handphone nya. Kedua, (Y/n) juga ingin mendapat nilai memuaskan. Ketiga, yang pasti (Y/n) tidak ingin ketinggalan episode Spirit Finger.

Keseriusan (Y/n), malah membuat Dia emosional. Sedikit saja kegiatannya terganggu, Dia tidak segan untuk marah. Bahkan, pintu kamarnya kini terpasang sebuah tulisan Don't Disturb.

"Dek, makan dulu yok. Dari tadi siang Kamu belum makan loh." Ibu (Y/n) membawa nampan dengan piring makan favorit (Y/n).

"(Y/n) lagi belajar, nanti saja ya Ma."

"Belajar kok terus-terusan, makan dulu dek."

"Nanti saja Ma, (Y/n) lagi serius belajar nih."

"Ya sudah, kalau selesai jangan lupa makan." Ibu (Y/n) pun meninggalkan kamar putri sematawayangnya.

Minghao yang baru pulang dari latihan, melihat Ibunya membawa nampan jadi penasaran. "Buat siapa Ma?"

"Buat adekmu."

"Ma, kok lesu gitu?" Minghao mulai duduk di sebelah Ibunya.

"Kak, Kamu bujuk deh adikmu buat makan."

"Tapi (Y/n) kan lagi belajar, mana mau diganggu Dia."

"Mama khawatir kalau adek sakit, karena dari tadi siang belum makan. Kamu bujuk gih, siapa tahu adek mau makan."

Minghao galak-galak gitu gak tegaan orangnya. Maka dari itu, Minghao bakal mati-matian suruh (Y/n) makan. Gak tega doi lihat adeknya sakit apalagi sampai lihat mamanya khawatir gitu.

"(Y/n), ayo makan. Berhenti dulu belajarnya." Minghao duduk di tepi kasur (Y/n) dengan nampan di tangannya.

"Kakak ganggu aja deh, (Y/n) kan lagi dokus belajar."

"Fokus sih fokus, tapi jangan kelewat gini dong. Istirahat dulu bentar, makan." Minghao meletakkan nampan di kasur (Y/n) dan hanya membawa piring.

"Kakak gimana sih, kemarin (Y/n) disuruh fokus belajar, sekarang disuruh istirahat."

"Maksud Kakak, belajar memang harus fokus, tapi kalau sudah waktunya makan ya makan. Kamu tega lihat Mama khawatir gitu? Kamu gak kasihan sama Mama?"

"Piringnya letakkan saja di situ, nanti (Y/n) makan deh setelah belajar." (Y/n) melanjutkan membaca buku menghafal rumus fisika.

"Kakak maunya sekarang. Pokoknya Kakak gak mau tahu, Kamu harus makan sekarang. Perintah Kakak Absolute."

~Minghao kek Akashi deh, pake absolut segala😂

"Kakaaak..."

"Nah gitu, dikunyah terus ditelan." Minghao memberikan se sendok nasi lagi pada mulut (Y/n).

"Habiskan. Kalau masih ngotot mau belajar, belajar aja. Kakak bakal suapin Kamu."

(Y/n) kembali belajar dengan mulut yang masih mengunyah. Sesekali Minghao membuat suara 'aaaa' agar (Y/n) mau membuka mulutnya.

Nasi yang ada di piring telah habis dimakan (Y/n), yah meski tidak sepenuhnya benar, karena Minghao ikut makan juga. Dimaklumi lah, habis latihan terus perut kosong.

Minghao membawa kembali nampan dan piring kosong ke dapur dan meninggalkan (Y/n) belajar. Sesampai di dapur, Minghao makan lagi. Dimaklumi lah, porsi laki-laki biasanya lebih banyak.

Ketika jam telah menunjukkan pukul 19.22, (Y/n) masih saja fokus dengan bukunya, kali ini membaca tentang biologi. Setelah mensuap (Y/n), Minghao masih menengok (Y/n), meski hanya sekedar menuangkan air atau memberikan camilan.

"(Y/n)." Minghao memasuki kamar (Y/n) untuk kesekian kalinya.

"Kakak ihh, ganggu (Y/n) terus dari tadi."

"Ehh, lihat dulu dong apa yang Kakak bawa, baru ngusir." (Y/n) membalikkan tubuhnya melihat Minghao membawa sekotak pizza mozarella.

"Wuihh, enak tuh sepertinya, tapi (Y/n) belum selesai belajar."

"Tidak ada tapi. Belajar sambil ngemil juga bisa kok, kalau tidak mau Kakak habiskan." ekspresi Minghao yang benar-benar menggoda, membuat (Y/n) tak tahan dan langsung mengambil sepotong pizza, dari mulutnya. ~nggak deng,😂 dari kotak pizza lah.

Melihat keseriusan (Y/n) dan berhasil membuat (Y/n) ngemil sambil belajar, Minghao keluar kamar dan membiarkan (Y/n) menikmati belajarnya denga pizza mozarella. Namun, tidak lama kemudian Minghao kembali lagi menengok adiknya dan saat itu jam menunjukkan pukul 22.02.

"Sudah tidur ternyata, terus es krim nya diapakan? Terpaksa deh dimakan sendiri. Besok baru beli lagi." Minghao membenarkan selimut pada tubuh (Y/n), menutup buku yang masih terbuka dan tak lupa mengelus puncak kepala (Y/n) juga ucapan selamat malam.

"Selamat tidur dan mimpi indah."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Yang mau UN, semangat belajar ya... Semoga lancar.. 😊😊

170407

Di sini ada yang suka denga cerita action? Aku lagi bikin cerita genre itu. Kalau suka, jangan lupa mampir..
Cek work:
Who are u?/Who am I?

Close Req//[01] SVT (Random Imagine) ~slow update~Where stories live. Discover now