MY : part 2

23.9K 1.5K 71
                                    

Warning : tahap Revisi

Budayakan vote sebelum membaca dan komenyar setelah membaca. Thanks

.
.
.

Selamat membaca 😍😍
Mohon maaf jika banyak typo bertebaran 😆😆😆

************************************

Sinar matahari di luar sana, baru saja terbit beberapa jam yang lalu. Langit yang kebiruan dengan awan putih seputih kapas, membuat hati Abil bersemangat.

Lebih lebih, karena hari ini adalah weekend. Hari liburnya Alva, dan hari dimana mereka bisa berkencan dengan puas.

Selama hampir satu bulan ini, weekendnya di isi dengan kencannya bersama Alva. Tidak yang heboh, sama seperti pasangan pasangan di luar sana. Hanya sekedar jalan jalan, nonton, main di timezoon, makan di restaurant, lalu masuk ke beberapa toko furniture, memilih beberapa furniture lucu dan unik yang akan bagus di tempatkan dan di pajang di rumah mereka nantinya.

Dres berwarna dusty pink, polos tanpa hiasan apapun membekap tubuh semampainya. Panjang dres masih termasuk sopan, di bawah lutut. Memerkan betis putih mulus miliknya.

Kaki gadis itu, hanya di balut flat shoes berwarna hitam yang Ia padu padankan dengan tas selempang berwarna senada, dari brand karya perancang ternama.

Sebenarnya, Abil rindu memakai high heels seperti saat dulu Ia di London. Tapi berjalan beriringan bersama Alva, tidak mungkin Ia melakukan itu. Tingginya yang 175cm akan membuatnya sepantar bahkan mungkin lebih tinggi dari Alva yang memiliki tinggi 183cm. Jadinya, Abil harus puas dengan koleksi beberapa flat shoes serta sneakernya, untuk selama hidupnya.

Rambut coklat panjangnya di ikat kuncir kuda memperlihatkan lehernya yang jenjang. Ujung ujung rambutnya sedikit Ia berikan curly-an yang manis.

Dalam hati dia yakin, sepagi ini Alva pasti belum bangun. Sama seperti weekend weekend sebelumnya. Lelaki itu, meminta jam tidur lebih banyak.

Tapi nyatanya, Abil harus di buat excited saat membuka pintu kamar Alva. Kakaknya itu, sudah bangun, dan bagusnya lagi lelaki itu kini tengah bercermin merapihkan rambutnya dengan gel.

Mata Abil langsung berbinar. Dia menyeringai dengan sangat lebar. Padahal biasanya, sepagi ini harus ada aksi bujuk membujuk, dan merajuk yang Abil perlihatkan pada Alva. Tentu saja, karena biasanya Alva belum bangun. Masih berkencan dengan ranjang.

Tapi pagi ini, tumben tumbenan Kakaknya itu sudah rapi. Lebih lebih, Abil suka saat melihat Alva mengenakan baju casual seperti itu. Hanya kaos lengan panjang bergaris berwarna hitam putih, bawahannya Ia padupadankan dengan celana jeans belel merk ternama. Poni hitam lelaki itu, yang biasanya Ia tata rapi ke belakang, kali ini di biarkan terjuntai menutupi jidatnya. Sangat manis. Mirip dengan artis korea idolanya Abil. Kim Soo Hyun.

Ahh. Abil rasanya jadi tidak sabar melabeli Alva sebagai kepunyaanya. Memerkan foto foto romantis mereka berdua setelah menikah di laman instagramnya.

Sabar. Sebentar lagi. Tinggal sebentar lagi.

"Ka.." Gadis itu memanggil Alva.

Sontak aja Alva membatu. Dia menghela nafas berulang kali. Sialan, niatnya kabur gagal total.

Kenapa sih Abil harus datang ke kamarnya sepagi ini? Padahal biasanya dia akan datang pukul 10. Memaksa Alva berkencan, menyetir berjam jam, berakting seharian. Dan Alva sungguh muak.

"Tumben sudah bangun? " kata Abil. Wanita itu kini sudah berjalan ke arahnya.

Alva masih belum bergerak dari posisinya. Masih pura pura merapihkan rambut di depan standing mirror. Otaknya tengah memikirkan alasan logis untuk menolak ajakan Abil berkencan.

Marry YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang