15. Pangeran Bumi (b)

1.1K 221 11
                                    

2

Maya meringkuk di tempat tidur di kamarnya. Kepalanya masih berdenyut nyeri. Subuh tadi ia bermimpi sakit kepala, yang ternyata berlanjut saat ia terjaga. Bunda membuatkannya minuman herbal hangat. Dan berkomentar bahwa sakit kepala bukan dimimpikan melainkan benar-benar menyerangnya saat tidur, mungkin karena masuk angin setelah seminggu ini kelayapan terus tanpa istirahat cukup. Lalu Bunda menyuruhnya tidur lagi. Tapi matanya tak mau diajak kompromi. Dalam keadaan biasa, hari Minggu pagi jarang sekali ia habiskan dengan bermalasan di tempat tidur. Tapi kali ini ia membutuhkannya. Lebih untuk menghindari Bunda. Maya khawatir Bunda bertanya-tanya soal tujuannya keluar rumah di luar rutinitas.

Ia tidak siap menjelaskan apa tujuannya mendatangi rumah Juno berturut-turut empat hari itu. Ia hanya merasa harus melakukan sesuatu atas apa yang dialami Juno. Ibunya mengamuk dan membakar beberapa barang di dalam rumah. Bukan sekadar barang, tapi beberapa gulung backdrop yang sudah siap didelivery kepada klien. Tentu saja itu berarti kerugian waktu, finansial, dan reputasi bagi Juno dan studionya. Baru kali itu Maya melihat ekspresi kosong di wajah Juno. Dan itu menakutkan Maya. Ia mengharapkan Juno marah, geram, memaki, apa saja yang menunjukkan emosi normal. Ia tahu Juno mendidih di dalam sana. Ia layak mendapatkan kemarahannya karena membiarkannya terlelap. Ibunya layak mendapatkan kemarahannya karena lepas kendali. Tapi jelas kemarahan terhadap diri sendiri jauh lebih besar.

"Ini terjadi karena aku membiarkannya terjadi," kata Juno. "Kamu dan Ibu hanya bereaksi terhadap tindakanku. Sederhana saja, seharusnya aku tidak tertidur di sini dan bisa pulang tepat waktu. Dan sejak awal, seharusnya aku tidak menyimpan pekerjaan itu di rumah."

Lalu ia meminta Maya berhenti mendebatnya. Lebih baik energinya digunakan untuk bekerja, katanya, menyiapkan lagi backdrop untuk klien yang masih bisa bersabar dan memundurkan tenggat. Seminggu ini Juno akan menginap di studio. Bunda membantu mencarikan satu perawat lagi untuk menemani Ceu Lina menjaga ibunya.

Dan apa yang dilakukan Maya? Menemui ibu Juno. Perempuan itu harus tahu betapa beruntung dia mempunyai putra seperti Juno. Depresi atau tidak depresi. Maya tidak tahu apakah tindakannya akan membantu Juno, atau sekadar membantu dirinya sendiri melepaskan kemarahan dan rasa bersalah. Yang jelas, ia tidak mungkin memberitahu Bunda, dan terutama Juno sendiri. Juga Geo, yang tiba-tiba datang menawarkan diri mengantarnya tanpa banyak tanya. Benar-benar seperti seorang pangeran dengan shining armor, muncul untuk memberinya kekuatan tanpa Geo sendiri menyadarinya.

Maya bukan baru sekali itu ke rumah Juno. Sejak pindah dari Lembang ke Bandung, jarak tempat tinggalnya dengan rumah Juno mengkerut drastis, hanya setengah jam bermobil. Tetapi sejalan waktu, terbukti lebih praktis Juno yang mengunjungi Bunda dan saudara-saudara asuhnya, ketimbang sebaliknya. Apalagi bagi Maya yang tidak pernah merasa nyaman di rumah Juno, berkunjung ke sana identik dengan pengakuan bahwa Juno telah dipisahkan darinya. Entah kapan terakhir ia menapakkan kaki sekadar di tepi halamannya yang luas. Perlu dorongan besar untuk datang ke sana lagi: kemarahannya dan kehadiran Geo.

Kali pertama itu, Maya tidak bisa menutupi emosinya. Gugup, cemas, marah, tetapi juga berharap bahwa Juno akan terbantu dengan tindakannya. Tapi tidak ada keajaiban. Wanita itu menyambutnya dengan lemparan sandal dan bantingan pintu tepat di depan hidungnya. Maya tidak yakin Ibu Juno mengenalinya. Jadi ia mengetuk lagi. Dan mendengar teriakan wanita itu memarahi perawat yang hendak membukakan pintu.

Esoknya, Maya datang lagi dan menerima caci maki tidak jelas. Tapi ia dibolehkan masuk, kemudian didiamkan. Maya berbicara beberapa saat sebelum akhirnya sadar ia seperti sedang berhadapan dengan tembok. Ketika Maya berbalik hendak pulang, Ibu Juno berteriak-teriak memanggilnya. Meminta rokok dan uang. Maya mengabaikannya.

Pangeran Bumi Kesatria Bulan (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang