5

5.7K 1.1K 87
                                    

OSPEK di kampus gue berjalan tiga hari berturut-turut. Capek dan panas. Lebih panas daripada melihat mantan jalan dengan gebetannya. Yah, meskipun gue nggak pernah merasakan panas di kala mantan kedapatan jalan dengan cewek baru. Mantan aja nggak punya.

Sekarang sudah OSPEK hari ketiga. Hari ini diisi dengan sesi mengunjungi berbagai UKM alias Unit Kegiatan Mahasiswa. Kalau menurut hemat gue, artinya sama dengan ekstrakurikuler di SMA. Para maba berkeliling stand. Mulai dari UKM rumpun budaya, olahraga, media, keilmuan, sampai organisasi yang berbasiskan pengabdian masyarakat, bahkan organisasi profit sekalipun.

Kakak Mentor kelompok gue bilang, kami bisa langsung mendaftarkan diri kalau tertarik. Tapi karena saking banyaknya, gue malah bingung. Lihat stand UKM Angklung, gue jadi tertarik karena melihat mereka bermain angklung yang terkenal sebagai alat musik tradisional Jawa Barat. Melihat stand UKM Polo Air, gue juga tertarik meskipun nggak bisa berenang. Soalnya anak-anaknya keren-keren gitu. Look exotic and strong?

Meski kata Kakak Mentor gue bisa daftar semaunya, tapi gue belum mendaftar satu pun. Katanya kalau sudah daftar, nanti bakal ada seleksi anggota. Jadi, misal ada yang daftar sekaligus 4 UKM, paling ujung-ujungnya cuma survive di satu UKM. Yah, gue juga bingung bagaimana sistemnya dan gue juga malas bertanya lebih lanjut. Lebih baik gue menyeret tubuh yang sudah kepanasan dan kelelahan ini menuju area makanan. Lumayan bisa menyegarkan diri dengan membeli milkshake rasa stroberi.

Setelah mendapatkan milkshake, gue melihat panggung di tengah-tengah lapangan olahraga tempat diadakannya festival UKM sedang diisi oleh satu band dari UKM Band. Mereka sedang membawakan lagu Kesempurnaan Cinta.

Like seriously, this song has been an anthem for Indonesia's teens lately. Nggak di angkot, nggak di radio, nggak di soundtrack FTV, nggak karena si Rocky, gue selalu mendengarkan lagu itu.

Berada di pelukanmu~ Mengajarkanku~ Apa artinya keㅡkesempurnaan atau apa, sih, lanjutannya? Gue lupa. Pokoknya seperti itu.

Selagi gue jalan-jalan cantik dan melirik beberapa maba lainnya, gue melihat si aktris yang tempo hari duel sama gue. Dia berjalan sendirian. Kasihan nggak ada yang menemani, sama seperti gue yang juga lagi jalan-jalan sendiri meninggalkan anggota kelompok. Ya, ini karena gue memang sengaja mau jajan dan ngacir dari mereka. Daripada emosi tersulut, gue pun mengambil jalan yang berlawanan dengan si aktris.

"Boncel!"

Buset. Siapa yang berani memanggil gue boncel? Seenggaknya gue lebih tinggi daripada gue waktu SMP, ya!

Atau sudah nggak tumbuh lagi?

Kepala gue otomatis berputar mencari sumber teriakan dan ternyata yang memanggil gue adalah si aktris. Sudah gue bilang, gue malas berurusan dengan orang seperti dia. Cukup beberapa hari yang lalu aja gue menumpuk dosa. Tapi mungkin memang dasarnya dia demen dengan gue atau apa, sekarang dia malah menghampiri gue.

Okay, keep it low, Ri. Your attitude shows your personality.

"Ada apa?" Gue berusaha sopan dengan menampilkan wajah ramah. Meski rasanyaㅡwajah gue kebas diajak senyum, tahu.

"Lo belum minta maaf sama gue!" sahutnya langsung menginjak gas. Kembali membahas topik lama.

Lame.

[1] STUNNING [New Version] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang