073. Penyerangan Pertama, Jebakan Naniwa -3-

4.9K 525 202
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

"Neji Nii-san!!!!!" Hanabi terpekik girang saat pandangannya mengakui bahwa pria tegap yang berkuda dihadapannya adalah kakak sulungnya yang dinyatakan meninggal. Tanpa pikir panjang ia turun dari keledai yang di tungganginya. Berlarian mengabaikan Konohamaru yang mengejarnya. Kaki-kaki kecilnya yang hanya di lapisi getta sederhana menapaki hamparan padang rumput. Mengejar sang kakak yang tengah menunggang kuda cokelatnya dengan gagah.

Ia tak salah pria yang berada dihadapannya adalah sang kakak yang selama ini ia kira meninggal. Surai panjang cokelat warisan ayah mereka. Mutiara lavender yang hanya dimiliki oleh klan Hyuuga tak dapat mengingkari identitasnya sebagai keturunan murni klan Hyuuga.

"Neji Nii-san!!!"

"Hyahhhh" Neji menarik kencang tali kekang kuda cokelatnya, hingga kuda itu berhenti dan berbalik.

Mutiara lavendernya membulat seketika memandang ke bawah. Gadis remaja bersurai cokelat dengan mutiara lavendernya. Ia kenal betul sosok yang berdiri dengan linangan air mata di pelupuknya itu. Hyuuga Hanabi, adik bungsu kesayangannya.

"Hanabi, kau..."

Neji turun dari kudanya. Para pasukan yang berada di sekelilingnya juga turun dan memasang kuda-kuda untuk melepas katana dari sabuknya. Mereka bersiaga dengan sepasang remaja yang tiba-tiba mengerjar.

Melihat orang disekelilingnya bersiaga dengan katananya, Konohamaru tidak tinggal diam. Pemuda Sarutobi itu mengikuti naluri samurainya, ia melepaskan katana yang tersimpan di sarung samping tubuhnya. Bersiap menyerang siapapun yang berusaha menyakiti gadisnya.

Neji tersenyum tipis melihat aksi Konohamaru. Ia cukup dapat membaca bahwa sang adik adalah alasan si pemuda untuk menarik katananya. Ia gerakkan telapak tangannya tinggi, memberi aba-aba pada pasukannya bahwa dua orang yang ada dihadapannya ini bukanlah musuh.

"Neji Nii-san...?" Hanabi berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa pria yang berada dihadapannya kini benar adalah kakaknya.

Neji tersenyum tulus sambil mengangguk, ia bentangkan kedua tangannya untuk menerima pelukan dari sang adik.

"Neji-Nii kau masih hidup..." Hanabi menerjang kakaknya dalam sekali pelukan hingga sang sulung Hyuuga itu hampir terjungkal kebelakang.

"Imouto nakal kau tidak berubah ya..." Neji memeluk erat adik bungsu kesayangannya itu. Mengusap pelan punggung bergetar adiknya.

"Neji-Nii, Otou-sama...." Hanabi tercekat ia terisak saat mulutnya akan mengabari berita kematian ayah mereka.

Neji paham berita yang akan disampaikan oleh sang adik. Ia tahu bahwa ayah mereka sudah tidak ada lagi diantara mereka. Naruto tak pernah melepaskan tawanannya dengan suka rela.

Mereka tak akan pernah bisa kembali dengan selamat jika sudah menjadi incaran sang Jenderal. 'Semua perbuatanmu yang kau lakukan pada Hyuuga, kau harus membayarnya, dengan darahmu dan anak keturunanmu, sekalipun mereka berasal dari rahim seorang Hyuuga.'

...

"Jadi Nii-san di selamatkan oleh Toneri-sama dan dibawa ke istana Naniwa....?" Tanya Hanabi polos dengan mulutnya yang dipenuhi sisa-sisa sup jagung yang baru saja di santapnya.

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang