Part 28 : Rio Plan (Part 2)

5.3K 178 24
                                    

Beberapa hari setelah pertemuan Rio dengan Satria kala itu, Satria pun mulai mencari informasi yang dapat ia beritahukan kepada Rio. Setelah hasil kerja keras Satria, Satria pun menemukan beberapa petunjuk. Pada akhirnya, Satria kembali menghubungi Rio untuk bertemu dan membahas mengenai informasi yang sudah didapatnya.

"Bagaimana om? Jadi info apa aja yang udah om dapatkan? Yang kira-kira bisa membantu saya untuk menemukan sosok itu," ujar Rio. Satria pun mengeluarkan beberapa lembar kertas dan menyodorkan kepada Rio sambil berkata, "Ini berkas-berkas yang menurut om cocok dengan info yang kamu berikan ke om. Coba kamu baca satu persatu dulu dengan seksama."

Rio mulai membaca setiap lembar kertas yang diberikan. Sepasang mata Rio pun mulai membaca dengan sangat teliti sehingga tidak ada satu kata pun yang terlewatkan. Namun, pada saat Rio sedang membaca kertas terakhir, Rio menemukan sebuah informasi yang menurutnya sedikit aneh.

"Om apa ini? Ini kok seperti sebuah kode?" tanya Rio sambil menyerahkan kertas itu kepada Satria. Satria pun segera melihatnya. Begitu melihatnya, Satria pun terheran-heran dan tak lama ia berkata, "Yo, jujur pas om print kertas ini ga ada kode ini. Kemaren di lembar ini hanya ada tulisan diatas sini. Kode ini sama sekali gak ada dan sekarang ada. It's strange." Mendengar perkataan tersebut, Rio kaget bukan main. Bayangkan saja saat pertama kali melihat, kode itu tidak ada dikertas itu dan saat Rio membacanya secara tiba-tiba kode itu muncul.

"Aneh. Tapi om, apa om bisa memecahkan kode tersebut?" tanya Rio penuh harap.

"Akan om coba, Yo," ucap Satria sambil mengeluarkan secarik kertas kecil dan pulpen miliknya dan mulai mencoret-coret untuk memecahkan kode tersebut. Butuh waktu kurang lebih lima belas menit untuk Satria benar-benar memecahkan kode dari kumpulan huruf-huruf tersebut.

"Yo, ini om dapat. Menurut om ini maskud dari kode tersebut. Ini bisa jadi informasi om selanjutnya agar kita bisa segera memecahkan kasus ini." Satria menyerahkan kertas yang ia coret-coret tadi kepada Rio. Rio pun langsung membacanya dengan seksama dan kalimat dari kode itu membuat Rio mengkerutkan dahinya.

"Bandung, 12-02-2012 dimana semuanya berubah menjadi mengerikan."

"Dua belas februari dua ribu dua belas? Jadi mengerikan? Maks-" Ketika mengucapkan kata-kata tersebut tiba-tiba sekilat bayangan muncul dikepala Rio. Rio sempat menggelengkan kepalanya beberapa kali namun bayangan itu terus merasuki kepalanya dan membuatnya mengerang kesakitan dan Satria yang sedang membaca kertas-kertas itu pun langsung beralih pada Rio yang sudah memegangi kepalanya.

"Rio, are you okay? Kenapa kamu pegangin kepala kamu kayak gitu?" tanya Satria cemas. Rio yang ingin menjawab hanya mengerang kembali dan membuat Satria semakin panik.

"Rio?! What happen to you?!" tanya Satria semakin panik.

"Kepa-kepalaku om sa-sakit," seru Rio dan dengan sigap Satria pun membereskan semua kertas-kertas dan peralatannya dan segera merangkul Rio menuju mobilnya dan membawa Rio ke rumah sakit.

"Rio, hold on kita ke rumah sakit sekarang juga," ujar Satria yang segera membawa mobilnya menuju rumah sakit.

Ditempat lain, Giselle sedang asik berbelanja novel dengan Gina. Keduanya adalah penggemar berat novel remaja. Dan mereka berdua pun suka sekali dengan novel remaja bergenre romance. Mereka rela memakai uang jajan mereka untuk membeli sebuah novel romance kesukaan mereka.

Ketika Giselle sedang asik-asik membaca sinopsis dari sebuah novel, iPhone Giselle berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Saat melihatnya, Giselle tersenyum kecil saat mengetahui kakaknya yang menelfonnya. Ya siapa lagi kalo bukan Rio. Dengan semangat Giselle pun mengangkatnya dan langsung menyapa.

My Lovely Sister (S1) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang