Won't Let You Go // Harry Styles

964 59 6
                                    

Harry Styles.

Pria idaman dan jadi bahan tahuran semua cewek disekolahku. Termasuk aku?

Ha, aku sangat tidak menyukainya, sangat sangat tidak menyukainya! Camkan itu!

Seolah-olah hanya dialah yang berkuasa, aku sangat tidak menyukai sikapnya yang keras kepala, arogan, munafik semuanya! Aku bilang semuanya!

Tapi semua itu seakan-akan menjadi karma kepadaku setelah.

"Al ini pasti akan menjadi yang terbaik!" kata Diny.

"Apa-apaan kau! Aku tidak ingin tahuran, apalagi cuma memperebutkan Harry si idiot itu!" elakku sambil menyedot ice tea-ku yang tinggal 1/5.

"Oh ayolah, jika kau menang aku akan mengajakmu ke konser Justin Bieber, kau penggila beratnya kan?" desaknya.

"Iya tapi-"

"Oh ayolah, ini hebat. Kau hanya perlu bersikap baik dihadapan Harry dan setelah itu kau bilang kau menyukainya kalau dia menerima itu berarti kau menang, dan setelah tiga hari kau pacaran kau harus putus dengannya! its easy right?"

"Diny, kau sinting!"

"Oh memang iya, aku ingin melihat kau seorang Al dan Harry Styles berpacaran" Diny menyeringai.

"Itu gila, sangat gila. Aku bahkan membencinya!"

"Yang satu itu urusanmu! Apa kau ingin satu tiket konser Justin Bieber ku berikan pada yang lain?" Diny menggodaku, aku melipat tanganku didada, dan berpikir-pikir.

"Baiklah" 

"Yeay, tahuran ini mulai besok yah, dah!" katanya seraya berlalu pergi. Aku terdiam, apa yang harus ku lakukan, aku dan Harry tidak pernah mengobrol, bahkan kami selalu meledek dibelakang.

Dan apa kata semua orang? 

Jika aku tiba-tiba datang ke Harry dan seolah-olah mengemis akan cintanya?

Sebentar lagi kiamat, sepertinya.

Aku beranjak dari tempat dudukku, aku ingin mengambil beberapa barang-barangku yang kusimpan di loker. Sesampainya, aku merogoh saku ku untuk mengambil kunci didalamnya, aku memang sedikit teledor seharusnya kunci tidak ditaruh di tempat sembarang yah itu lah aku, gadis tomboy dan urak-urakan yang sebentar lagi akan menghadapi petaka karena berhadapan dengan Harry Styles. Tuhan. 

Setelah dapat, aku memutar kunci dan mengambil barang-barangku diloker. "Shit" geramku, seseorang meletakkan ular mainan didalam lokerku, bahkan aku tidak takut hanya saja menggelikan. 

"Haha" seseorang dengan suara serak tertawa terpingkal-pingkal, sontak aku memutar tubuhku dan melayangkan tonjokan kearah perutnya, tepat. "Awh, ini sakit idiot"

"Kau yang idiot, kau kira menakutiku dengan ular mainan ini aku takut ha? TIDAK SAMA SEKALI STYLES!" Aku menghentakan kakiku, dan segera mengunci loker lu kemudian pergi.

"Tunggu!" Cegah Harry sambil menarik tanganku.

"Apalagi duh!" geramku. Aku menepis tangannya dan dia hanya menyeringai, idiot kan?

"Kau harus mengobati perutku, ini sakit sekali atau aku laporkan ke Mr. Jade?"

"Terserah, apa perduliku Styles!"

"Jangan panggil aku dengan nama belakang!"

"Mengapa huh?"

"Aku hanya tidak ingin, oke oke sebagai gantinya kau harus menemaniku makan siang bagaimana?"

"Sejak kapan kau mau berdekatan denganku?" Pertanyaan konyol Al!

Harry tergelak.

"Kau adalah orang yang beruntung karena aku mau berdekatan denganmu, sudah jangan banyak bicara atau kau mau ku gendong ya?" 

Daydreamer ⇨ Random One Shot{s}Where stories live. Discover now