HURT ENOUGH

123K 2.9K 32
                                    


Cerita ini masih abal-abal..:p
Aku bikin selagi idenya masih nyangkut dikepala..

Masih banyak kekurangan disini dan disono
Jadi mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan ke depannya (•.~)

***********

Aku terbangun dengan tangan dan kakiku diikat diatas ranjang. Mulutku disumpal dengan kain yang membuatku tidak bisa berbicara.

Hanya erangan yang keluar dari tenggorokanku setiap kali aku mencoba berteriak.

Aku mengamati isi kamar, kamar ini sangat lusuh dan berbau apek seperti rumah yang lama tidak dihuni.

Kamar ini tidak memiliki interior hanya sebuah ranjang besar yang aku duduki sekarang.

Aku mendengar suara-suara ribut dari luar. Kucoba untuk menurunkan kakiku yang terikat dari ranjang.

Melompat kecil mendekati pintu. Kutempelkan telingaku mencoba mendengar percakapan yang terjadi diluar.

"Aku kan sudah menyerahkan fotonya pada kalian! Bagaimana mungkin kalian melakukan kesalahan fatal sepert ini!" Laki laki yang pertama bersuara, berteriak dengan cukup kuat.

"Kami tidak mengira dia yang akan datang, kami sudah mengirim surat kepada wanita yang satu lagi tapi malah wanita ini yang datang"

" benar tuan, saat itu gelap dan postur mereka berdua sangat mirip" kedua laki laki itu tampak sangat cemas dari suaranya yang bergetar.

"Kalian seharusnya lebih hati-hati!"

"Maafkan kami tuan, kami mengira wanita pirang itu yang akan datang soalnya kami melihat dia keluar dari acara itu setelah menerima surat perangkap yang kami buat"

Pirang! Helena?! Mereka sebenarnya ingin menculik Helena!

Aku shock mendengar percakapan mereka. Bulu di belakang leherku mulai berdiri.

"Apa yang akan kita lakukan pada wanita itu tuan?"

Mereka pasti merujuk padaku, semakin kudekatkan kupingku ke pintu.

"Antar dia kembali ketempat kalian menemukannya. Selagi biusnya masih bekerja dan jangan melakukan kesalahan fatal seperti ini terjadi lagi. Kalian mengerti?!"

"Iya tuan." dua laki laki lainnya menjawab serempak.

Aku mencoba kembali ketempat tidur saat mendengar langkah kaki mereka yang mengarah ketempatku.

Kakiku yang diikat membuatku kehilangan keseimbangan dan jatuh dengan bunyi dentuman yang kuat saat pintu kamar terbuka.

Tiga laki laki itu masuk. Terperangah menatapku yang berada di lantai.

Aku melihat kearah mereka laki laki disebelah kananku begitu besar dan berotot kontras dengan laki laki disebelah kiriku yang tampaknya sudah paruh baya.

Aku menyipitkan mataku melihat laki laki yang berdiri ditengah menatapku dengan dingin.

Kau!

********

"Jo!"

Sosok wanita yang bertubuh tinggi dan molek mendekatiku yang sedang membaca dibangku taman belakang kampus.

"Hai" aku menyapanya yang tersenyum memandangku dengan wajah yang begitu bahagia.

"Apa yang kau baca?"

Wanita itu duduk disampingku, tangannya langsung merebut buku yang kugenggam.

"Iuhh... Sastra. Boring"

HURT ENOUGH [COMPLETE] [Love-hate Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang