My Lovely Maid 2

123K 1.8K 57
                                    

Bag 1: The secret of happiness is low expectation (Barry Schwart)


Duduk di balkon memang enak, diatas kursi sembari membaca buku dan menikmati coklat panas. Angin malam menerbangkan rambut Sahla yang sengaja ia urai. Ini sudah hampir pukul 10 malam dan Juan belum juga kembali dari kantornya. 3 hari setelah pernikahan, Juan benar-benar dilanda kesibukan oleh kerjaannya. Sahla mencoba pengertian dan ia juga menolak saat Juan menawarkan untuk membeli apartemen sebagai tempat mereka tinggal.

Tinggal di rumah Juan adalah pilihan Sahla, karena alasan pertama, kantornya lebih dekat jika dari rumah suaminya itu dan alasan kedua ia tidak tega meninggalkan Rikcy sendirian dirumahnya yang besar, laki-laki itu kesepian dan butuh teman, tapi Juan dengan entengnya meminta Ricky untuk membiarkan mereka tinggal di apertemen. Sahla sendiri bingung, mengapa Juan mendadak menjadi kejam jika sudah menyangkut ayanya sendiri. Sahla merasa bertanggung jawab untuk mengakrabkan keduanya.

Ponsel Sahla tiba-tiba bergetar diatas pangkuannya, sedikit tersentak, Sahla melirik ponselnya dan muncul nomer tak dikenal disana. Sahla mengernyitkan keningnya, ia tak tahu siapa yang menelpon. Kemudian dengan ragu ia angkat teleponnya.

"Hallo," jawab Sahla, tidak ada jawaban diujung sana. Sahla mengernyitkan keningnya bingung. tiba-tiba saja teleponnya sudah terputus, nada monoton terdengar di telinga Sahla. Apa ini? Sahla melihat kearah ponselnya dan dengan kesal mematikannya. Orang iseng? tanya Sahla dalam hati. Ia pun kembali membaca, angin malam terasa semakin kencang dan dingin, rasanya seperti membakar kulit dan menusuk tulang.

Ponselnya kembali berdering, dering yang Sahla pakai memang nadanya lembut dan tidak keras, tapi seakan menusuk langit malam untuk menyamarkan bunyi lembut itu menjadi mengerikan ditelinganya. Nomer itu lagi, Sahla mengernyit bingung, nomernya benar-benar cantik angka 5 selalu berada disamping angka 1-4 yang berurutan. Sahla menelan ludahnya yang seakan membatu.

"Hallo," jawab Sahla dengan matanya yang menyelidik, ia mencoba menajamkan telinga untuk mendengar apapun yang bisa ia dengar, tapi tak ada jawaban diujung sana. Sahla hampir menutup ponselnya, tapi tiba-tiba ia mendengar sesuatu, seperti bisikan, tidak begitu jelas tapi juga tidak bisa dikatakan sebagai gangguan telepon karena Sahla bisa membedakannya, ia menajamkan telinga lagi, suara bisikan yang bercampur desahan dan grasak-grusuk. Suaranya tampak kecil dan mengganggu.

Sahla terus mengernyitkan keningnya, ia benar-benar ketakutan sekarang. Diawal pernikahan ia memang pernah mendapat teror dan itu berasal dari fansnya Juan, tapi Juan sudah mengatasinya dan teror itu tidak ada lagi. Apakah ini teror yang lain? tanya Sahla pada diri sendiri.

Akhirnya ia mematikan ponselnya dan tiba-tiba lampu kamarnya mati, ia menoleh kebelakang dengan mata mengernyit dan ketakutan.

"Siapa itu?" kata Sahla dengan volume mengeras tapi ia tak beranjak dari duduknya. ia semakin menggenggam tangan kursi erat, napasnya jadi tidak teratur. Ia mengedarkan matanya ke seluruh ruang kamar yang masih bisa ia jangkau dari tempat duduknya. Lampu menyala dan kemudian langsung mati. Sahla melotot kaget, jantungnya seakan naik ke mulutnya.

Ada seseorang di dekat saklar lampu! Kain hitam menutup ke seluruh tubuhnya. Sahla ketakutan dan dia pun beranjak dari duduknya dengan gerakan cepat, matanya terus waspada. Sahla tidak berani untuk melangkah lebih jauh. Ia sangat ketakutan, ia tak pernah berpikir bahwa itu adalah hantu atau semacamnya, yang ia pikirkan dia adalah seorang pembunuh. Tapi bagaimana pembunuh dapat masuk kedalam rumahnya? apakah pak satpam diluar tertidur?

Napas Sahla memburu saat ia mendengar suara kursi berderat di dalam kegelapan. Tapi dalam seketika seluruhnya jadi hening. Sahla benar-benar takut bahwa mungkin itu adalah fans Juan yang psyco. Sahla juga bingung kenapa Juan masih memiliki banyak fans saat dia sudah bukan lagi anggota band. Ia terus memperhatikan kedalam kegelapan, tiba-tiba jendela yang menyentuh balkon, tirainya bergerak dan tertutup, oh Ruang kamarnya semakin gelap, dia tidak akan berani untuk masuk sekarang.

My Lovely Wife (Watty's 2015)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang