Semua orang yang berada di meja itu terdiam mendengar setiap penuturan dari Mi Bi. Mereka hanya tahu garis besar keseluruhan masalah antara Mi Bi dan Yoongi. Memang tidak ada hubungan yang sempurna, karena dulu mereka beranggapan kalau hubungan antara Mi Bi dan Yoongi sangat sempurna. Bagaimana tidak sempurna, mereka berdua menjalin hubungan paling lama diantara anggota BTS, mereka terlihat jarang bertengkar dan menyelesaikan masalah mereka dengan kepala dingin, Mi Bi orang yang hangat dan terbuka sementara Yoongi dingin dan sedikit tertutup seakan-akan mereka saling melengkapi kekurangan masing-masing.

Hal yang tidak di sangka oleh mereka adalah, berakhirnya hubungan Yoongi dan Mi Bi tanpa terlihat ada masalah sebelumnya. Mereka pandai menyembunyikan masalah mereka, namun lambat laun semua anggota BTS mengetahuinya.

Tiba-tiba mereka mendengar alunan dari piano yang berada diluar ruang makan tersebut. Mi Bi dapat mengenali nada dari alunan tersebut. Bukan kah ini...

Gadis itu langsung bangkit dan keluar dari ruangan tersebut, mencari asal alunan itu. Ia menemukan Yoongi tengah duduk dibalik grand piano yang berada di lobby hotel. Tidak hanya Mi Bi yang kagum dengan permainan piano Yoongi, pengunjung pun banyak yang berhenti hanya untuk menyaksikan permainan Yoongi.

Suara gemuruh tepuk tangan terdengar keras ketika Yoongi menyelesaikan permainannya, lalu kerumunan itu membubarkan diri. Mi Bi mendekati sosok itu yang masih betah berlama-lama duduk didepan piano tersebut. Ia melingkarkan tangannya disekitar leher, memeluk Yoongi dari belakang, lalu meletakkan dagunya puncak kepala Yoongi. Mereka terdiam, tidak ada satupun yang berani bersuara.

Hingga akhirnya Yoongi menghela napasnya. "Apa kau masih ingat lagu apa itu?" Mi Bi menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana aku lupa dengan lagu kita," bisik Mi Bi sambil mengeratkan pelukkannya. "Maafkan aku yang terlalu egois dulu. Setidaknya sekarang, aku ingin mendapatkan maaf dari oppa. Aku sudah tidak mempermasalahkan tentang keinginanku tadi pagi." Tanpa sengaja, gadis itu menguap hingga Yoongi mendengarnya.

Salah satu telapak Yoongi menggenggam pergelangan tangan Mi Bi dan membawanya ke bibirnya lalu mencium punggung tangan gadis itu. "Ayo kita kembali ke kamar," Yoongi beranjak dari kursinya dan menggandeng tangan Mi Bi menuju kamarnya.

Mereka menunggu elevator. Begitu pintu elevator terbuka, mereka masuk ke dalam. Hanya ada Yoongi dan Mi Bi didalam elevator tersebut. Tiba-tiba Mi Bi merasa seperti tersengat listrik, ia melirik kearah Yoongi dan mendapati pria itu tengah meliriknya. Lalu dengan gerakan cepat, Yoongi sudah mengunci gadis itu di dinding elevator dan meraup bibir kecil Mi Bi dengan bibirnya dan melumatnya.

Elevator tersebut akhirnya terbuka, membuat kedua orang yang tengah menikmati tautan mereka harus mengakhirinya. Yoongi menarik tangan Mi Bi menuju kamar mereka. Dibukanya pintu kamarnya dengan tergesah-gesah dan menutupnya sedikit kasar. Yoongi menarik Mi Bi masuk ke kamar mandi, dan membiarkan gadis itu duduk di atas toilet yang sudah ditutup. Lalu pria itu mencari sebuah kapas dan cairan pembersih di dalam tas gadis itu yang ditinggalkannya dekat wastafel. Ia kembali dengan sebuah kapas dan cairan pembersih dan menuangkan cairan tersebut di kapas. "Tutup matamu," Mi Bi menuruti perkataan Yoongi, tanpa sengaja ia menguap sedikit.

Yoongi membersihkan make up dimata Mi Bi dengan kapas, terus ia lakukan hingga wajah gadis itu tidak ada make up sama sekali. Lalu diambilnya facial wash milik Mi Bi dan menuangkannya diatas telapak tangannya. Dibasahinya sedikit dengan air dan mengusap-usap telapak tangannya agar berbusa, ia membersihkan wajah Mi Bi kembali dengan facial wash. Diusapnya wajah gadis itu dengan lembut, bahkan ia memberikan pijatan-pijatan pada pipi gadis itu. Ia mengambil facial spoon dan membasahinya dengan air. Dibasuhnya wajah Mi Bi dengan facial spoon itu hingga bersih dan tidak ada busa sama sekali.

"Tunggu disini," ujar Yoongi yang keluar dari kamar mandi. Mi Bi hanya mengangguk dan tidak memiliki niat untuk membuka matanya. Samar-samar ia mendengar pintu kamar mandi terbuka. "Berdiri," ucap Yoongi dan membantu gadis itu berdiri. Yoongi membuka kaitan pada gaun gadis itu dan membiarkannya menuruni tubuh gadis itu. Yoongi memakaikan kaos putihnya pada tubuh Mi Bi. Lalu ia berjongkok didepan gadis itu dan melepaskan heels yang dipakainya, Mi Bi berpegangan pada bahu Yoongi agar tidak jatuh. "Duduk," Mi Bi lagi-lagi menurut dan ia merasa Yoongi tengah menyisir rambutnya dengan lembut. Rasanya nyaman. Batin Mi Bi.

Lalu tiba-tiba Yoongi menggendong Mi Bi seperti anak kecil. Mi Bi meletakkan kepalanya di bahu Yoongi dan melingkarkan tangannya di sekitar leher pria pucat itu. Yoongi membawa Mi Bi menuju kasur, lalu ia merebahkan gadis itu dan menyelimutinya. Dirapikannya poni gadis itu sedikit dan memberi kecupan ringan di dahi gadis itu. "Tidurlah."

Yoongi pergi untuk mengganti pakaiannya dengan kaos dan celana pendek. Begitu ia selesai, Yoongi mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang. Dilihatnya Mi Bi untuk memastikan gadis itu sudah tertidur sehingga ia tidak mendengar percakapannya.

"Yeoboseyo," jawab suara pria di sebrang sana.

"Ah, Ji Ho-ssi," sapa Yoongi. "Aku ingin bertanya sesuatu. Apa aku mengganggumu?"

"Tidak sama sekali. Aku sedang makan siang. Kau ingin bertanya apa?"

"Apa Mi Bi pekerjaannya akan dipindahkan ke Singapore?"

"Ya, ia akan dipindahkan. Sesuai yang dia inginkan. Dia akan melanjutkan studinya di sana. Kau tahu, dia mengambil desain interior disalah satu universitas disana. Kurang lebih dua bulan lagi. Tapi dia bilang kalau mau di Singapore lebih cepat. Aku belum tahu kapan itu."

Yoongi hanya diam saat mendengarkan penjelasan Ji Ho. Ia melirik ke arah wajah Mi Bi yang terlihat tenang. "Ah, begitu. Kalau begitu terimakasih."

"Tidak masalah. Ah, hampir saja lupa. Tolong ingatkan Mi Bi kalau besok dia akan ada pemotretan disana."

"Tentu akan ku katakan padanya besok," Yoongi langsung memutuskan sambungannya dengan Ji Ho. Ia meletakkan ponselnya di meja nakas, ia merangkak naik keatas kasur dan berbaring miring disamping Mi Bi. Diperhatikannya wajah gadis itu, ia mengusap pipi Mi Bi dengan lembut. Sesekali ia merapikan poninya.

"Mimpilah yang indah-indah, sayang," bisik Yoongi.

***

A/N
Hai hai Lix kembali
Double apdet minggu ini, maaf terlalu pendek karena aku fokus di fluff nya dan sepertinya fail 😢
Semoga kalian suka sama chapter ini. Kalo suka bisa di vote. Kalo mau bisa di komen

See you with next chapter 😉

Evanesce || Min Yoongi [NC]Where stories live. Discover now