Pilihan yang susah, bukan?
Memutuskan iqbaal? itu tidak mungkin bagi (namakamu). Ia masih sangat mencintai iqbaal. jika dia masih sangat mencintainya, bagaimana cara meninggalkannya?
bertemu dengan iqbaal dengan keaadan, kaki iqbaal patah?
(namakamu) rasa dia tidak ingin melihat iqbaal menderita sedikitpun. bisakah dia memilih pilihan lain?"gue gak bisa milih dua duanya bang!" jawab (namakamu). walaupun dengan keadaan yang gak memungkinkan untuk menjawab. (namakamu) tetap menanggapi pilihan kakaknya itu.
"mau gak mau, lo harus milih (nam...)! dengerin gue baik baik yah, gue bersikap kayak gini, larena gue gak mau lihat lo menderita cuma gara gara cowo kayak iqbaal. gue sayang sama adek gue, gue sayang sama adek gue yang cerewet, gue sayang adek gue yang selalu ketawa. bukan adek gue yang sering nangis, bukan adek gue yang males makan cuma gara gara satu cowo. itu bener bener bukan adek gue" jelas kipe.
"bener apa kata bang kipe (nam...). lo gak harus larut banget sama keadaan kayak gini. cowo kayak iqbaal itu gak pantes di perhatahanin sama cewe kayak elo. kalo iqbaal emang sayang sama elo, pasti dia gak bakalan terang terangan megang tangan cewe lain. apalagi didepan elo sendiri" sambung jihan.
(namakamu) terdiam.
mungkin sedang mencerna perkataan jihan dan juga kipe. yang dikatak kipe dan juga jihan, memang ada benarnya. untuk apa (namakamu) mempertahankan iqbaal, jika iqbaal saja sudah tidak ingin mempertahankan hubungan mereka berdua?
tetapi, (namakamu) masih sangat mencintai iqbaal. itu yang jadi masalah sekarang.beberapa saat (namakamu) terdiam, kini semua yang ada dibayangannya buyar karena sebuah dering telfon. dan tanpa disangka, itu adalah dering telfon. jihan dan kipe melirik satu sama lain. sedangkan (namakamu) yang melihat layar handphone-nya membelakkan matanya.
"iqbaal nelfon." lirih (namakamu)."gue pengen denger dia ngomong apa ajah." (namakamu hanya menganggung mendengar penuturan kipe.
(namakamu) pun mengangkat telfon dari iqbaal. suara yang dia rindukan, akhirnya mengalun ditelinganya. bahkan (namakamu) sempat menutup matanya, untuk menikmati betapa indahnya suara orang yang dicintainya.
"halo..(nam...)?" panggil iqbaal, dari sebrang sana.
"i..iy..iya?" jawab (namakamu). gugup? tentu saja.
"besok bisa ketemuan gak?" tanya iqbaal.
ketemuan? dengan iqbaal? siapa yang tidak ingin. bisa saja ini adalah awal yang baik untuk memulai hubungan mereka kembali atau bahkan akhir dari semuanya."dimana?"
"taman sekolah, pas istirahat. gue harap lo dateng yah."
"gue pasti dateng kok, tenang ajah"
"yaudah, gue tutup yah. bye."
iqbaal memutuskan sambungan mereka berdua. jihan dan juga yang sedari memerhatkan raut wajah (namakamu). bisa dibilang (namakamu) sedang senang, karena iqbaal mengajaknya bertemu.
"iqbaal ngajak lo ketemuan ditaman sekolah? cuih, gak modal banget jadi cowo" kipe tertawa sinis, setelah mendengar percakapan kecil iqbaal dan (namakamu).
(namakamu) menatap kipe dan juga jihan secara bergantian. penuturan yang baru saja kipe ucapkan hanya di-abaikan (namakamu).
"soal pilihan abang tadi, besok gue bakalan tentuin. setelah gue ketemu sama iqbaal. kalau, misalnya iqbaal bicara tentang hubungan kita berdua, gue bakalan tentuin saat itu juga. i'm promise"
air mata yang masih membendung dimata (namakamu), kini terjatuh. besok adalah hari dimana dia akan tetap bersama iqbaal atau dia akan pergi dari iqbaal.
(namakamu) tidak bisa membayangkan, bagaimana hari hari-nya nanti tanpa iqbaal."abang harap, lo bisa ambil keputusan yang tepat buat diri lo sendiri. lo sendiri taukan (nam...), gue kayak gini, karena gue sayang sama elo. gue gak ada niat sama sekali liat lo nangis gara gara cowo. gue sakit kalo lo kesiksa kayak gini, apalagi kalo ayah sama bunda tau soal ini, pasti mereka berdua juga kesiksa liat lo kayak gini." jelas kipe.
kipe berjalan kearah adiknya, lalu membawanya kedekapan-nya. hanya ingin menenangkan adiknya, dia benar benar tersiksa. sebelum melepaskan pelukannya, kipe mengcup lembut kening (namakamu), lalu berjalan keluar kamar (namakamu).kini hanya tinggal jihan dan juga (namakamu).
"gue sama kayak abang lo (nam...). gue gak mau, liat air mata lo itu nemplok dipipi cubby lo. gue mohon sama lo, ini yang terakhir kalinya gue liat lo nangis gara gara cowo. oke?"mendengar perkataan jihan, (namakamu) langsung memeluk sepupunya itu. memang hanya itu yang dia butuhkan. sebuah pelukan.
(namakamu) hanya menganggukan kepalanya untuk menanggapi perkataan jihan. dia tidak ingin banyak bicara hari ini. dia harus mengumpulkan energinya untuk esok hari. dia hanya taku, jika hari esok adalah hari yang tidak diinginkan dari seorang (namakamu).
"lo nginepkan?" tanya (namakamu) yang masih berada didalam pelukan jihan.
"nginep lah... yakali sepupu gue lagi terpuruk gini, gue gak ada. sepupu macam apa gue. hahaha" balas jihan dengan sedikit terkekeh.
kekehan jihan berhasil membuat senyuman kecil dari bibir ranum (namakamu). setidaknya malam ini dia bisa tersenyum, walaupun hanya tersenyum simpul.
jihan melepaskan pelukannya. "nah gitu dong, walaupun masalah lo berat banget, lo harus tetep senyum. walaupun senyuman lo kayak gini, seenggaknya gue bisa liat bibir lo tersenyum. lo harus tau ciri khas perempuan (nam...)"
"paan tuh?"
"perempuan itu, walalupun masalah dia menumpuk kayak tugas, sebesar gunung, dan setinggi gedung gedung yang ada didunia, cara perempuan buat mengurangi masalahnya adalah dengan cara tersenyum. baik itu tersenyum karena sesuatu yang lucu ataupun hal lainnya. itu kita." jawab jihan.
"pinter banget bikin kata kata yang menyentuh haha. btw, makasih yah han"
"makasih buat apa?"
"makasih, karena lo udah ada pas gue lagi butuh butuhnya. you are the best." (namakamu) tersenyum, lalu memeluk kembali jihan.
jihan membalas pelukan (namakamu) "iya sama sama (nam...). lo tau gak, kalo kita pelukan kayak gini terus, entar ayah sama bunda lo, ngira kita anggota baru teletubies lagi"
"hahaha ada ada ajah lo" (namakamu) melepaskan pelukannya.
-------------------------------
KEESOKAN HARINYA.
BERSAMBUNG!!!
VOTE!
COMMENT!