Chap 1:

1.7K 74 9
                                    

Awal musim semi. Trotoar dipenuhi oleh kelopak bunga Sakura yang berguguran. Namun tak ada seorang pun yang mengeluh. Mereka menikmati pagi bertiup angin hangat musim panas. Udara pun tercium lebih segar dan lembut. Sampai akhirnya...

"Permisi..."

"Kyaa!"

"Hei!"

"Aduh!"

"Astaga..."

Seorang gadis berambut sewarna bunga sakura pun melintas terburu-buru di koridor sekolah tanpa menghiraukan aturan. Membuat ricuh dan merusak hari tenang orang-orang yang hampir saja ditabraknya.

"Maaf semuanya!" teriak gadis itu tanpa menoleh kebelakang dan hanya melambaikan tangan kanannya.

Saking terburu-buru, gadis itu tidak memperdulikan ada orang lain yang sama berbelok dari arah berlawanan, hingga tabrakan itu pun terjadi...

"Kyaa!"

Bruk!

Suara gedebuk keras menginterupsi pendengarannya.

'Tunggu, kenapa rasanya empuk yah? Padahal barusan rasanya aku menabrak seseorang? Seharusnya akan terasa sakit. Tapi, mengapa malahan sebaliknya ya?, Dan sepertinya ada yang melingkari pinggangku?' Pikir sakura dalam hati.

Penasaran, gadis itu mencoba memicingkan kedua kelopak matanya perlahan menampakkan bola mata Emerald bak hijau padang rumput yang mampu membuat orang merasa nyaman melihatnya.

Pertama yang gadis itu lihat adalah paras seorang Pria. Paras yang sangat sempurna, bak seorang malaikat tak bersayap yang jatuh ke muka bumi.

Parasnya begitu sempurna tak ada sedikit pun celah yang mampu untuk merusak kesempurnaannya itu.

Hidungnya yang mancung, bibirnya yang terkesan Errr.. sexy, dan rambutnya yang hitam kebiruan menambah nilai plus dalam kesempurnaannya itu.

'tapi tunggu dulu, rasanya aku pernah melihat gaya rambut itu sebelumnya Eh?, tapi dimana yah?, Err.. gaya rambutnya itu, seperti Pantat Ayam atau Pantat Bebek yah?' pikirannya geli.

Deg!!

Pandangan tajam itulah yang pertama gadis itu rasakan ketika pandangan mereka bertemu. Memperlihatkan kedua bola mata Onyx sekelam malam yang mampu membuatnya tenggelam.

Bagaikan tersihir, gadis itu serasa terjerat dan terjebak dalam pesonanya. Serasa ada magnet tak kasat mata diantara mereka berdua, seakan roda waktu berhenti berjalan di sekeliling mereka.

Terlarut dalam pesona satu sama lain, tanpa sadar jarak diantara mereka perlahan menipis Sedikit lagi sebelum...

Tuk!

"Ehh..?" ucap gadis itu terkejut.

"Puas menatap terus, Pinki?" Sahutnya dingin.

"Ehh, A-Apa yang terjadi?" tanya gadis itu bingung. Masih belum sadar atas apa yang terjadi.

Tuk!!

Cherry Trees ✓Where stories live. Discover now