Puisi 23 || Kulminasi

545 43 2
                                    

Engkau menjerit dan memekik,
nyawa geladir labil menukik,
detak-detaknya mencekik,
kontraksi pun menabik.
Ajaibnya, aku panik.

Padahal, aku tak lagi merindumu.
Aku tak lagi separuh fragmenmu.
Aku tak lagi siapa-siapa bagimu.
Mengapa aku memedulikanmu?
Apa sebab aku kini jumpaimu?

Enggan mendadak beranjak ingin,
jejak-jejak tapak menguar dingin,
hingga gemetarlah tungkaiku ini.
Apa gerangan kumerisau begini?
Masih waraskah diriku saat ini?

Dikau memekik, mengerang kencang,
binal benar mataku ini memancang,
tampak olehku dirimu terguncang,
tiada dayaku melarang pandang,
visual mementas batas ambang.

Dirimu tertatih dalam rintih,
tertindih berimpitan sedih,
meradang kendati pedih,
gamang kendati perih,
hatiku memipih lirih.

Tiada kusanggup, tak lagi mampu,
mendekor spektator, pun menipu,
akan perasaan yang mengampu,
titik renik yang tiada bertumpu,
dulunya kelabu, kini berlampu.

Namun, bagaimanapun, aku kalah.
Aku pengecut, pecundang malah.
Maafkan atas kiprah yang salah.
Maafkanku untuk yang sudah.
Aku pergi..., berbahagialah.

...

Sekarang, bergeming aku seorang,
jebloskan renggang jadi senggang,
jejalkan umpama-umpama awang,
bersafari pada jeriji benak bayang,
kaleidoskop silam dan mendatang.

Andai aku di sisimu menggenggam,
menautkan jari kita sampai benam,
menyokong spirit, mengompas jam,
impuls selesa agar amanmu warita,
resapi kelahiran anak pertama kita.

Andai aku yang kemudian berkata,
seperti waktu itu di ladang puspita,
asese enam kata menama bayi kita,
lucu hingga rancu saling bergumam,
walau kini realitas ... berbalik curam.

...

Aku laksana dibanting kosmos fantasi,
kala hiruk-pikuk dubius oleh persepsi,
celingukan kepala ini melacak atensi,
kontan aku kembali sedianya posisi,
akhir persalinanmu t'lah terlintasi.

Spontan air mataku mengucur turun,
kakiku hendak gerak, namun lamun,
alhasil cuma stasioner lambat laun,
menerawangi lantai dan tertegun,
seiring tangis haruku mengalun.

[]

Gladiola {Wattys Award Winner}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang