Bab 18

15K 594 14
                                    

KEEP READING!!

LANJUT!!!

       
             "Ahh... Rupanya kau panjang umur anakku. Baru saja kami membicarakanmu ternyata kamu sudah secepat ini datang kesini? Oh iya bagaimana kamu bisa masuk saja keruangan ini? Bukannya didepan itu ada sekretarisnya Mic? Kau taukan nak tidak baik memasuki ruang kerja seseorang tanpa dari persetujuannya apalagi kau tadi tidak mengetuk pintu terlebih dahulu,dasar kebiasaan lamamu memang terlalu melekat pada dirimu nak"ucap om Steven panjang lebar dan berjalan kearah sang anak untuk bisa memeluk anak gadisnya satu-satunya itu

          "Heheh.... Maaf dad, menurutku sulit untuk bisa melupakan kebiasaan lama yang sudah berpuluh-puluh tahun aku lakukan saat ini hehe"gadis itu hanya menyengir kearah sang ayah yang sedang geleng-geleng kepala terhadap anak gadis satu-satunya itu

        "Oh iya dad hampir saja lupa mari...dad kenalkan pada Mic yang pasti kau sudah tentu tau Mic siapa yang dad maksudkan"ucap om Steven dan mereka berjalan beriringan kesofa tempat Michael yang masih diam menegang ditempatnya.

         "Oh iya Mic kenalkan ini anak gadis om Sarah Nellson dan Sarah ini anak dari sahabat dad namanya Michael Mark Swift"jelas om Steven yang masih belum peka dengan suasan yang aneh pada diri Michael

        "Saya Sarah Nellson senang bertemu dengan anda tuan Michael Mark Swift terhormat"ucap Sarah dengan dingin dan penuh penekanan disetiap kata-katanya. Ia menjulurkan tangan kanannya untuk bisa bersalaman dengan Michael yang masih tidak menyadari suasana saat ini

        "Tuan Michael Mark Swift yang terhormat apakah salam perkenalan dariku tidaklah begitu penting bagimu? Sehingga membuatmu hanya bisa terdiam seperti itu saja?"ucap Sarah lagi dengan dinginnya sedingin esnya batu yang dibekukan

        "Ahh, maafkan aku yang melamun sedari tadi. Ya, salam berkenalan dengan anda nona Sarah Nellson"tangan Michael terulur untuk menjabat tangan Sarah disertai dengan senyuman yang lebar

        "Baiklah, karna perkenalannya telah selesai bagaimana jika kalianlah yang mengobrol sebentar disini? Sementara itu om keluar dan memberikan kalian sedikit privacy untuk bisa membahas kapannya waktu yang akan kalian gunakan untuk memulai belajar bisnis. Om percayakan ini semua padamu Mic"om Steven menepuk pelan bahu Mic dan segera bangkit dari duduknya untuk segera pergi dari ruangan ini memberikan sedikit ruangan kebebasan pada anaknya dan pada anak sahabatnya itu

        "Bagaimana kabarmu"tanya Michael setelah om Steven keluar dari dalam ruangannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa Sarah mantan pacarnya itu adalah anak dari sahabat daddynya.

        Memang, disaat mereka berpacaran dia memang tidak terlalu mengetahui seluk-beluk keluarga mantan pacarnya ini hingga saat ini dia masih saja shock atas apa yang ia lihat didepan matanya ini. Bertemu kembali lagi dengan Sarah mantan yang pernah masuk kedalam hatinya yang paling dalam. Tapi, itu dulu beda dengan sekarang yang hanya hatinya diisi oleh sang isteri tercinta Angelica Annastasya Gunawan.

        "Aku tidak dalam keadaan baik-baik malah keadaanku jauh dari kata baik-baik saja semenjak kau meninggalkan diriku dan pergi jauh dari hidupku"jawab Sarah dengan dinginnya dan penuh penekanan

          "Bukankah kau seharusnya patut bahagia dengan kekasihmu yang pernah kau kenalkan dulu padaku disaat kita masih berada di Amerika?"tanya Michael membuat Sarah terkekeh dengan menyeramkan bak mak lampir yang mendapatkan jatah makannya. Membuat Michael merinding akibat kekehan dari Sarah itu.

         "Bahagia katamu hah? Bagaimana aku bisa bahagia dengan lelaki yang tidaklah kucintai sama sekali"jawab Sarah dengan datar

         "Tidak kau CINTAI? Jelas-jelas kau berjalan berduaan dengannya dengan dia yang merangkul pinggangmu dengan possesivenya didepan mataku dan kau dengan senyummu yang merekah dibibirmu itu mengenalkannya di depanku bahwa dia adalah kekasih hatimu yang akan sebentar lagi akan menikahimu. Apakah itu yang namanya tidak kau CINTAI hhm? Kau tau gimana sakitnya aku mendengarkan itu semua langsung keluar dari dalam mulutmu? Padahal asal kau tau Sarah,tepat disaat kau membuat hatiku sakit hari itu jugalah aku ingin sekali mengatakan padamu akan segera melamarmu setelah kita menyelesaikan kuliah kita masing-masing tapi, apa yang aku dapatkan darimu? Sebuah berita yang sangat membuat hatiku saat itu hancur dan sakit hingga aku ingin sekali mati disaat itu juga tapi aku tersadar seketika bahwa kematian tidaklah bisa menyelesaikan setiap masalahmu bahkan ia akan ikut dalam kematianmu selamanya"jelas Michael panjang lebar membuat Sarah tak kuasa menahan air matanya yang ingin keluar sedari tadi.

         "Maaf..."ucap Sarah pelan sembari menghapus air matanya yang telah terjatuh membasahi kedua pipinya yang mulus itu

         "Tapi, kau takkan pernah tau bahwa aku melakukan itu bukan sepenuhnya atas keinginanku Mic. Maksudku aku melakukannya dengan hanya mengetes apakah kau benar-benar menyayangiku dan mencintaiku itu saja Mic. Aku tidak pernah akan habis pikir bahwa kau akan langsung menjawab ucapanku saat itu dan kau memberi selamat padaku agar penikahan kami berjalan dengan lancar. Padahal saat itu kami berdua tidaklah memiliki perasaan suka dengan yang lain Mic. Aku hanya mencintaimu hingga saat ini bahkan aku menolak di jodohkan oleh dadku karna aku yakin kau pasti akan menikah nantinya hanya denganku dan ternyata dugaanku benar Mic aku hingga saat ini masih belum juga menikah"jawabnya panjang lebar dan tersenyum tipis kearah Michael yang memandangkan dengan sinis

        "Cihh!! Percaya diri sekali kau nona Sarah Nellson bahwa aku hanya akan menikah denganmu. Kau pikir aku akan mau saja menikah dengan perempuan sepertimu hah? Asalkan kau tau saja nona Nellson yang terhormat aku Michael Mark Swift telah mendapatkan gadis yang cantik dan bahkan lebih baik darimu saat ini"jelas Michael dengan penekanan di kalimatnya yang terhormat

          "Jangan.... Jangan bilang bahwa kau...kau sudah menikah Michael"tanya Sarah dengan lirih dan itu dapat ditangkap oleh pendengaran Michael yang sangat tajam

          "Ya, memang aku sudah menikah bahkan isteriku lebih cantik dan baik hati darimu bahkan ada nilai plus yang aku berikan untukknya apakah kau ingin tau itu nona Nellson?"

          "Isteriku lebih menggairahkan dibandingkan dengan dirimu ia memiliki dua gundukkan yang selalu ia rawat menjadi lebih padat dan berisi membuatku ingin sekali menghisapnya berulang kali berbanding terbalik dengan tubuhmu yang selalu kau jaga agar tetap kurus bagaikan batang sapu tanpa ada gundukkan kenyal dibagian dadamu itu"sindiran Michael kepada Sarah membuat Michael mendapatkan tamparan keras dipipinya bagian kanan dan itu sanggup membuat emosi Michael meledak sebentar lagi.

        Ia pun mencengkeram kedua bahu telanjang Sarah karna memang sarah memakai dress ketat berwarna merah menyala dengan bahunya yang terekspos tanpa penutup itu dengan erat sampai membuat Sarah meringis menahan sakit dibagian bahunya.

             "Berani-beraninya kau menampar pipi seorang Michael Mark Swift hah?"bentak Michael pada Sarah yang tengah ketakutan ke arah Michael yang sekarang telah berubah menjadi zombiee dengan wajah yang merah padam dan matanya yang berkilat kemarahan kearah Sarah.

       Untung saja ruangan Mic kedap suara sehingga membuat siapapun orang yang berada diluar tidak akan pernah mendengarkan apa saja yang di lakukan oleh Michael didalam ruangannya itu. Sekalipun ia berteriak ataupun membentak memecahkan barang-barang didalam ruangan tersebut tidak akan terdengar dari luar ruangan Michael.

           "Maafkan aku Mic tapi aku...aku masih mencitaimu tapi,aku sadar bahwa sekeras apapun aku membuatmu kembali jatuh Cinta kepadaku itu tidak akan pernah terjadi mengingat sekarang telah ada wanita lain yang telah mengisi hatimu. Dan... Selamat atas pernikahan kalian berdua semoga kau bahagia selalu dengan isterimu"ucap Saran dan menghapus kedua air matanya dengan tissue yang ia bawa didalam tasnya.

         "Baiklah kalau begitu saya permisi dulu tuan Michael Mark Swift"sambung Sarah dan berjalan ke arah pintu keluar ruangan Michael membuat lelaki itu masih terdiam dengan segala perkataan Sarah yang masih menghantui pikirannya.

          Apakah ia tidak sedang bermimpi? Seorang Sarah Nellson melepaskannya dengan begitu saja tanpa ada apa-apa?

         Michael tidak sepenuhnya percaya dengan perkataan gadis itu.
 
          Ia yakin Sarah pasti tengah melakukan sesuatu pada dirinya nantinya.

          "Aku harus berhati-hati pada wanita itu"batin Michael

                          ****
Gimana nih di part 18 ini?

     Asyikkah?

     Biasakah?
  
      Atau..

      Ada yang lain lagi?

     Maaf ya readersku tersayang partnya ga terlalu kepanjangan soalnya idenya aku gih buntu nih di otak hehe..

Vote and Commentnya jangan dilupain ya Redears...

        
    

        

FORCED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang