05

401K 27.3K 1.5K
                                    


Happy Reading

Pagi yang cerah di awal senin, Semua guru SMA Chandrawasih sedang melakukan rapat diruang guru, hal hasil semua kelas tanpak kosong sekarang.

Banyak dari siswa-siswi lebih memilih menghabiskan waktu mereka di lapangan sekedar untuk bermain basket, atau pun sekedar bermain futsal, dan ada juga yang lebih memilih nongkrong dikantin sekedar mengisi perut mereka yang kosong atau hanya menumpang duduk saja.

Tidak bedanya dengan Darka, Bima, Dani dan Vino mereka kini sedang berada di kantin, dari tadi pagi sampai dengan pukul 9.30 pagi mereka berempat hanya memilih menempati tempat duduk dipojok kantin ini.

Darka sedang duduk menyandar di tembok kantin dengan tangan yang sedari tadi masih asik mengaduk-aduk es teh manisnya yang sudah habis setengah, disamping Darka terdapat Dani yang masih berusaha menghabiskan 1 mangkuk siomay untuk kedua kalinya. Di depan Darka terdapat Vino yang masih asyik mengunyah dengan lahap 1 mangkuk batagor setelah ia berhasil menghabiskan 2 mangkuk siomay dan 2 gelas es teh manis. Disamping Vino terdapat Bima yang sedang melahap 1 mangkuk siomay yang sedari tadi belum habis juga.

Tidak jarang disela-sela mereka yang sedang menikmati makanannya terdengar umpatan-umpatan kekesalan dari Darka yang merasa sangat kesal karena dia yang sudah terburu-buru kesekolah taunya kelas ditiadakan hari ini. Sedangkan 3 teman Darka yang lain hanya tersenyum geli mendengar ucehan Darka.

"Resek tuh semua guru, kenapa juga mereka gak kasih tau kita kalau hari ini mereka rapat,"

"Lupa kali!" Jawab Dani asal sambil terkekeh disela makannya.

Bima yang mendengar ucapan Dani hanya tersenyum melihat raut wajah Darka yang sudah berubah semakin kesal.

"Ya kali lupa, memang gak niat kasih tau iya tu guru," ucap Darka menatap Dani serius.

"Memang lo siapanya tu guru! anak bukan, keponakan bukan, murid yang berprestasi bukan, malah lo itu anak yang sering buat onar disekolah Dar!" ucap Vino yang masih asyik menyantap makanannya tanpa melihat wajah Darka yang sudah semakin kesal karena perkataan Vino tadi.

"Gue gak ikut-ikutan Dar," ucap Dani yang sudah mulai merasakan hawa panas disampingnya.

"Masih mending gua kali buat sekolahan rame gara-gara tingkah gua, dari pada murid yang berprestasi Cuma bisa diam, duduk manis baca buku di pespus!" ucap Darka kesal, membuat ketiga temannya tertawa dengan keras.

"Eiss jangan ngomong gitu kali lo lupa cewek lo itu siswi berprestasi,,," ucap Bima yang ikut-ikutan meledek Darka. Membuat Darka menatap kesal kearah Bima.

"Pucuk dicinta, Chinta pun tiba....." ucap Dani yang melihat Chinta sedang berjalan menuju pintu masuk kantin yang sepertinya ingin menuju tempat duduk mereka. Membuat Darka, Bima, dan Vino memutar kepala mereka kearah pandangan Dani.

Darka tampak kesal melihat Chinta yang sedang berjalan menuju mejanya, sedangkan Bima, Dani dan Vino hanya tersenyum-senyum melihat Darka yang sudah mulai kesal.

"Bima," ucap Chinta ketika sudah berada di depan meja mereka berempat tepatnya di samping Bima.

Dani, dan Vino yang mendengar Chinta memanggil Bima dan bukan Darka menahan tawanya sambil terus menatap wajah Darka yang tampak tenang, tanpa memperdulikan kehadiran Chinta.

"Kenapa?" tanya Bima sambil mengangkat salah satu alisnya.

"Lo udah dengar berita untuk pemilihan calon ketua osis baru kan?" tanya Chinta to the point.

Bima hanya mengangguk mengiyakan ucapan Chinta.

"Lo akan mencalonkan dirikan?" tanya Chinta lagi.

"Gue belum tau untuk soal itu,"

DARKA (Update kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang