047. Pangeran Yang Terbuang -1-

8.1K 690 124
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

🌼🌼🌼🌼

Song Fic : My Love For You
Ost. Moon Lovers
Scarlet Heart Ryeo

🌼🌼🌼🌼

Hinata menggenggam apapun di sekitarnya untuk menjadi pelampiasan rasa sakitnya. Tanpa sadar yang sekarang tengah ia genggam adalah kalung berliontinkan simbol Yang yang menghubungkan dirinya dengan sang suami.

Sementara sang pelaku perbuatan keji, tersenyum penuh kemenangan. Ada rasa kepuasan di dalam dirinya ketika hampir berhasil melenyapkan nyawa sang kakak yang dianggapnya pengkhianat keluarga bersama dengan janin tak bersalah yang kini tengah mendekam dalam rahim sang kakak.

"Kasihan sekali Nee-sama ku ini..., kenapa sakit ya..., bayi sialanmu itu minta di keluarkan ya..., baiklah kalau begitu..., Ba-chan akan dengan senang hati membantunya..."

Hinata menggeleng ketakutan saat mendengar tawaran bantuan yang sebenarnya ancaman dari sang adik. Tapi tubuhnya sudah tak mampu di gerakan lagi. Air mata terus mengalir dari mutiara lavender istri sang Jenderal Samurai ini.

Tubuh lemahnya yang kini tengah menanggung kehidupan kecil itu, kembali di seret Hanabi keluar dari kolam. Suara rintihan tak lagi terdengar dari bibir mungil wanita ini. Ia hanya meringis kesakitan sambil menghaturkan doa pada sang pencipta, bukan untuk dirinya sendiri. Tapi nyawa kecil yang amat ia sayangi yang kini tengah bergantung hidup pada tubuh lemahnya.

'Kami-sama, jangan biarkan buah hatiku menanggung dosa yang telah di perbuat orang tuanya, aku mohon, dia hanya bayi kecil yang tak memiliki dosa apapun............., kumohon..., izinkan dia lahir ke dunia dengan selamat......'

Seluruh tubuh Hinata merasakan ngilu bukan main saat Hanabi menyeret kakinya dan mengeluarkan tubuhnya dari kolam beracun itu.

"Bagaimana bayi sial?, sudah puas minum air beracun...?" Suara Hanabi kini benar-benar terdengar mengerikan di telinga Hinata, belum lagi tangan laknat Hanabi yang kini tengah meraba perut besarnya.

Hinata merasa sedikit lega, juga ketakutan saat merasakan ada pergerakan kecil dari dalam rahimnya. Janinnya bergerak. Buah hatinya masih bertahan. Tapi Hanabi juga menyadari.

"Oh, kau bergerak ya sayang..., masih kurang meminum air beracunnya, baiklah, Ba-chan akan mengeluarkanmu dari perut Kaa-chanmu yang sempit itu dan melemparmu kedalam kolam beracun itu..."

Tubuh Hinata yang kian melemah kini kembali menegang setelah mendengar perkataan laknat dari Hanabi. Adiknya yang kini sudah bagaikan iblis itu kembali menghunuskan belati yang sebelumnya menghujam dadanya. Kini perut buncit Hinatalah yang menjadi arah tujuan benda terkutuk itu.

"Ha..na..ja..ngan..ku..mo..hon.." Hinata terbata mengiba pada Hanabi. Air mata pilu memohon belas kasihan sama sekali tidak diindahkan oleh Hanabi.

Hanabi hanya tersenyum remeh seraya menempelkan ujung belati tajam pada perut buncit berisi janin itu. Kini dalam satu kali tekan saja benda tajam itu akan menembus perut Hinata.

"Kau tak perlu khawatir Nee-sama.., kau juga akan ikut bersama anak sialanmu ini, kau bahkan akan bertemu dengan Otou-sama dan Neji-Nii sebelum menuju neraka bersama anak sialmu ini , mungkin kau bisa meminta pengampunan  pada mereka.., hhhhmmmm...."

Fox And FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang