Part 26

1.9K 132 12
                                    

"Woi kebo! Bangun! Nanti telat!!!"

Suara teriakan Alex yang merasuk masuk ke telinga Kayla, membuatnya mengerang dan menggeliat di bawah selimut yang masih menutupi seluruh badannya.

Alex berteriak sekali lagi. Kali ini, disertai dengan gedoran super kencang pada pintu kamar Kayla. Kayla mendengus dan mengusap wajahnya kasar.

"Bacot! Gue udah bangun!" Kayla berteriak sambil berusaha mengangkat kedua kelopak matanya yang terasa begitu berat. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali, berusaha untuk menyesuaikan dengan cahaya yang merangsak masuk ke dalam matanya.

Kayla melirik ke arah jam dinding di kamarnya, dan seketika matanya telah membulat sempurna. "Anjir! Tinggal 10 menit lagi telat gue! Mama dorong ini mah!"

Dengan gerakan kilat, Kayla menyibakkan selimut yang menutupi seluruh badannya tadi dan segera melompat turun dari ranjangnya. Ia langsung menyambar handuk dan mengambil asal seragam yang tergantung rapih di dalam lemari pakaiannya.

Kayla segera memasuki kamar mandi dengan tergesa-gesa. Ia menyikat gigi, mencuci muka, dan mandi dengan gerakan secepat kilat, bahkan ia tidak sempat lagi mencuci rambutnya.

Setelah rapih, dan siap dengan segala keperluan sekolahnya, Kayla segera turun ke bawah dan tiba-tiba berhenti di tengah anak tangga. Ia menatap ruang makan keluarganya dengan kening yang telah berkerut.

"Mom sama Dad kok bisa berubah jadi Laura sama Juju?" tanya Kayla polos sambil lanjut menuruni tangga dan berjalan mendekat ke arah meja makan dengan Alex, Laura, dan Juju yang telah duduk manis di atas kursi masing-masing.

"Mereka kan kemaren nginep, Kayla." Alex menjawab pertanyaan bodoh yang terlontar dari mulut Kayla tersebut dengan datar dan malas. Dasar Kayla pelupa.

"Gue lupa masa?" Kayla nyengir dan menunjukkan deretan gigi putihnya sambil menatap Laura dan Juju yang sedang duduk manis menikmati sarapan yang telah disediakan oleh Bi Darti. "Btw, kalian salah kostum ya?" tanya Kayla polos sambil meraih selembar roti tawar dan mengoleskan seli coklat di atasnya.

"Lu kali yang salah kostum. Hari ini hari Jumat kali, Kay." Laura membalasnya sambil terus mengunyah roti yang ada di dalam mulutnya. Ia kemudian meraih segelas susu coklat yang telah disediakan oleh Bi Darti, dan meneguknya hingga tandas.

"HAH?!" Kayla mendelik, matanya telah membulat dengan sempurna, ditambah lagi dengan mulut yang telah menganga lebar.

"Awas kemasukan lalat," celetuk Juju.

"KOK KALIAN GA BILANG KALAU HARI INI, HARI JUMAT? GUE HARUSNYA PAKE SERAGAM PRAMUKA DONG?" Kayla memekik dengan suara yang telah naik sepuluh oktaf.

"Makanya jangan ngebo," sahut Alex sambil menuang tambahan susu coklat ke dalam gelasnya.

"KENAPA KALIAN GA BANGUNIN GUE?!"

"Kita udah bangunin lu sampai ubanan kali. Lu nya aja yang ga tau mimpiin apa sampai ga bangun-bangun," jawab Laura malas.

Kayla mendengus. Segera setelah itu, ia berlari naik ke kamarnya dengan kekuatan super, ingin mengganti seragamnya. Ia mengambil seragam pramukanya dan segera melepaskan seragam putih abu-abunya. Semuanya ia lakukan dengan gerakan kilat, mengingat sebentar lagi pintu gerbang sekolah akan tertutup.

"Woi! Lu semua napa pada masih tenang gitu sih? Kita udah mau telat bege!" seru Kayla panik sambil berjalan ke arah rak sepatu dan mengambil sepatu sekolahnya. Ia memakai kedua sepatu hitam conversenya dan mengikat talinya asal.

"Masih ada 30 menit lagi sebelum gerbang sekolah ditutup, Kayla Gabriella." Pernyataan yang terlontar dari Alex tersebut, sukses membuat Kayla membelalakkan matanya dan menatap Alex dengan raut wajah tidak percaya.

Broken EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang