Two Weeks : 01

71.8K 5.6K 720
                                    

Selama 5 tahun bekerja di ONI TV—salah satu stasiun TV Swasta yang paling bergengsi di Korea, membuat Ahn Yura tidak mempunyai waktu untuk dirinya sendiri. Sejak dirinya diangkat sebagai Kreatif Produser tiga tahun yang lalu, Yura tidak pernah absen dalam bekerja, bahkan ketika ia sakit sekalipun.

Ia merupakan wajah dari kesuksesan ONI TV. Bahkan sejak tiga tahun ini, ia sudah mengantongi 3 penghargaan dalam bidang industri keatif. Hingga akhirnya beberapa bulan yang lalu, salah satu program yang ia rancang terkena skandal seks yang melibatkan namanya. Beberapa orang menghujat Yura sebagai salah satu mucikari dari bisnis prostitusi yang bahkan tidak ia ketahui sistem bisnisnya seperti apa.

Ia dituduh menjebak idol rookie dari acara Trendy One—salah satu program musik yang ditayangkan di ONI TV. Meskipun semuanya tidak terbukti, tapi Yura mendapatkan semua kebencian dari masyarakat Korea. Ia bahkan tidak bisa mengangkat wajahnya, dan berada di rumah selama tiga bulan lamanya. Citranya buruk sehingga segala konten yang berkaitan dengan Yura terpaksa dihentikan.

Karena semua tekanan itu, Yura depresi. Ia kesusahan untuk tidur, makan, maupun sesak karena merasa seorang diri. Ia nyaris gila, hingga teman-temannya menyarankannya untuk berlibur ke Paris. Awalnya Yura menolak, tapi setelah merenung selama satu minggu, ia tahu dirinya membutuhkan liburan, sebelum akhirnya kembali bekerja.

Ia membutuhkan suasana baru dan angin segar yang membuatnya bernapas dari rasa sesak yang menghimpit dadanya dalam beberapa bulan terakhir.

Dengan langkah percaya diri, Yura menyeret kopernya menuju bandara. Ditatapnya orang-orang yang berlalu lalang. "Sudah sangat lama..." gumam Yura.

Ia memejamkan matanya sebentar, berharap setelah ia pulang komentar kebencian tersebut mereda, dan ia bisa membuktikan dirinya bahwa ia bukanlah orang yang seperti mereka tuduhkan. Meskipun bukan orang baik, setidaknya ia bukan orang jahat.

"Semangat, Yura... Hidupmu belum berakhir," ujar Yura pada dirinya sendiri. Ia berusaha untuk tidak menangis, dan menegakkan kepalanya—menantang dunia yang membuatnya terlihat seperti manusia hina.

***

Setelah masuk ke dalam pesawat, Yura langsung memeriksa tempat duduknya yang terletak di kelas bisnis. Hampir semua kursi sudah diisi oleh penumpang—mungkin hanya kursinya saja yang belum ditempati. Tidak mau menunggu lama, Yura langsung duduk di kursi miliknya.

Sungguh, ia sangat benci berpergian. Apalagi menggunakkan pesawat seperti sekarang. Ia malas harus duduk berjam-jam lamanya tanpa melakukan kegiatan apapun. Terbiasa bekerja, membuatnya menjadi perempuan aktif yang tidak bisa diam.

Menghela napasnya, Yura memperbaiki posisi duduknya. Ia menoleh ke samping, dan mendapati teman duduknya adalah seorang pria—yang terlihat seumuran dengannya. Sepertinya dia juga orang Korea, dilihat dari hidung dan pahatan wajahnya yang khas sekali dengan citra Korean Idol. Pria itu bahkan mempunyai bentuk tubuh sempurna. Apa jangan-jangan dia model? Karena wajah itu terlalu jantan untuk ukuran seorang Idol.

Yura memiringkan kepalanya, mencoba mengingat-ngingat artis yang sudah ia temui. Dan setelah merasa wajah tersebut sangat asing, Yura mengangguk. Mungkin hanya perasaannya saja.

"Hai..." Tanpa sadar pria itu menyapa, membuat Yura salah tingkah. Sepertinya, ia sadar jika diperhatikan.

"Oh, hai..." Yura membungkuk, balas menyapa dengan canggung.

Pria itu tersenyum ramah. Well, senyum tersebut membuat Yura cukup terkejut. Ia kira pria itu tipe pria yang yang tidak peduli dengan sekitar—khas sekali dengan sifat pria tampan yang sering Yura temui.

2 WEEKS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang