Aku mencintaimu sampai menyakitkan ini

4.1K 187 4
                                        

Hinata keluar kamar mandi dengan wajah yang segar setelah mencuci muka, ia segera pergi kekelasnya yang berada dilantai 4 karena waktu istirahat berakhir.

"Hinata!"

"Ino-chan? Kenapa kau disini? Bukannya jam istirahat sudah berakhir"

"Aku nyari kamu tahu, kamu kemana aja sih?! Aku udah muter-muter sekolah ini 10 kali buat nyari kamu" ujarnya lebay.

"Ah maaf aku.... Tadi aku ke .... Kamar mandi ya kamar mandi" jawabnya dengan gugup karena berbohong.

"Kau tidak pandai berbohong hinata-chan, ceritakan saja semuanya kepadaku kitakan sahabat"

Dengan berat hati hinta menceritakan semuanya kepada ino termasuk kenyataan bahwa ia mencintai sasuke, dan ketika menyadari bahwa mereka terlalu lama bercerita mereka pun kembali kekelas dan mendapat hukuman karena datang terlambat oleh gay-sensei, padahal mereka hanya telat 5 menit jika ini pelajaran guru lain mungkin mereka tidak akan dihukum.


-Skip-









*pulang sekolah*

#Hinata pov

Sepulang sekolah aku langsung merebahkan tubuhku yang lelah karena tadi aku dan ino-chan dihukum gay-sensei karena telat datang pada ranjang yang empuk ini, tentunya setelah mengganti pakaian.

"Ah! Aku lupa aku harus beli buku dengan ino-chan, aku harus menelponnya" ku ambil Handphone layar sentuh berwarna ungu yang tadi ditaruh pada nakas samping tempat tidur, dan dengan cepat jemariku menekan tombol bergambar telepon setelah menekan kontak ino-chan pada kontaknya.

"Moshi-moshi..."

"Hey, hinata kau tidak lupakan janji kita untuk membeli buku setelah pulang sekolah? Cepat kesini aku sudah lama menunggumu tau, jangan membuatku menunggu lebih lama ya, jaa"

Tuut... Tuuut....

Bunyi sambungan telepon diputus sepihak menyadarkanku dengan segera kucuci muka dan memolesnya dengan make up tipis, setelah itu aku langsung pergi ke toko buku yang berada disebelah warung ichiraku yang jaraknya lumayan jauh.

"Hinata!" teriak seseorang memanggil namaku dengan segera ku cari sumber suara dan menemukan gadis bersurai pirang didepan toko buku yang tengah melambaikan tangan kearah ku dan kubalas dengan lambaian tangan juga.

"Uuh, kau lama sekali hina-chan" ucapnya dengan mempoutkan kedua bibirnya tanda kesal.

"Ma-maaf i-ino-chan, aku lu-lupa"

"Sudahlah, ayo kita cari buku yang gay-sensei minta" ujarnya seraya menarikku kedalam toko buku itu.

Aku berhenti mendadak karena melihat keberadaan sasuke dan sakura ditoko buku ini dan ino yang menyadari kediamanku ikut berhenti dan menatapku dan mengalihkan tatapannya pada sesuatu yang kulihat, dapat kulihat ino terkejut dan kelihatan marah dia segera menarik tanganku menuju salah satu rak buku.

"Hinata-chan apakah kau ingat buku apa yang gay-sensei minta? Uh aku kesal! Kenapa sih kita harus dikasih hukuman yang berat?! Udah tadi siang kita dihukum membersihkan kamar mandi ini lagi ditambah beli buku" kesalnya mencoba mengalihkan perhatianku dari pasangan sasusaku tersebut.

"Judulnya kalo tidak salah 'semangat masa muda' ya seperti itu"

"Hah aneh sekali judulnya"

"Mungkin buku itu buku yang membuat gay-sensei selalu berteriak 'semangat masa muda' dan membuatnya selalu energik" jawabku asal.

"Hahahaha.... Kau bisa saja hinata-chan"

"I-ino-chan a-ayo kita per-pergi" ujarku menarik-narik ujung baju ino yang sedang sibuk mencari buku, ntah kenapa aku begitu takut karena cemas melihat sasuke dan sakura yang sepertinya akan mendatangi kami.

"Hinata-chan bukunya kan belum ketemu" ujarnya masih sibuk mencari buku.

Dengan segera aku mencari buku yang gay-sensei minta sekaligus menyibukkan diri supaya sasuke dan sakura tidak menyadari kehadiranku dan sepertinya usahaku gagal ketika melihat sakura mendekat dan menyapaku diikuti sasuke dibelakangnya.

"Hey hinata! Kau sedang apa?"

"Ah! a-aku sedang mencari buku ya-ya-yang ditu-tugaskan gay-sensei kepadaku" jawabku. 'Ah! Dimana ino-chan ke-kenapa dia tidak ada disini. Kami-sama semoga ino-chan datang dan menyelamatkan ku dari pemandangan yang membuatku sakit ini' batinku, aku begitu takut karena merasa sasuke selalu saja menatapku dengan tajam, 'tahan hinata! Tahan! Ingat kau gadis yang kuat! Kau tidak boleh menangis dihadapan sasuke nanti kau akan terlihat lemah dan sasuke takkan menyuki itu'.

"Hime sebaiknya kita pergi, jangan membuang waktu kencan berharga kita terbuang sia-sia" ujar sasuke lalu menarik sakura dengan lembut setelah sakura mengucapkan sampai jumpa kepadaku

Nyuuut


Hatiku begitu sakit menyaksikannya, dan lagi apa tadi sasuke memanggil sakura 'hime' sepertinya sasuke sangat mencintai sakura, sempat kukira sasuke tidak mencintai sakura dan menganggap sakura hanya selingan kebosanannya tapi ternyata malah kebalikannya.

Cairan bening yang tadi sempat kutahan kini mengalir bebas pada pipiku 'tidak! Aku tidak boleh menangis disini, bagaimana jika sasuke melihatnya? Ia pasti akan semakin tidak menyukaiku. Aku harus pergi, ya aku harus pergi dari sini!' dengan segera kulangkahkan kakiku keluar toko buku ini.

"Loh! Kemana hinata-chan?"

Aku mencintaimu sampai menyakitkan iniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang