Chapter 33

1.1K 158 105
                                    

 "Jangan sembarangan," Greyson kini jauh lebih marah dari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan sembarangan," Greyson kini jauh lebih marah dari sebelumnya. "Jangan menuduh sahabatku seperti itu. Tidak mungkin dia bos kalian. Kau hanya mengatakan omong kosong."

"Omong kosong?" Frank menertawai Greyson. "Katakan padaku kenapa itu omong kosong!"

"Karena Aimee adalah sahabatku!" Beth menyangkal dengan kesal. "Dia juga fans dari One Direction, jadi dia tak mungkin menculik Zayn dan mencelakai kami semua! Aku tahu itu!"

"Bukti," ucap Niall dingin. Ia maju beberapa langkah untuk mendekati Frank, walaupun jarak di antara mereka masih cukup jauh. "Katamu Aimee Parker adalah bosmu. Tunjukkan buktinya pada kami sebelum kau dapat menuduh seperti itu!"

"Tentu saja aku mempunyai bukti, Horan. Tenang saja," ungkap Frank, begitu santai. Ia mengeluarkan walkie talkie dan berbicara kepada anak buahnya. "Joe, nyalakan big screen-nya."

Frank berjalan mendekat ke big screen yang kini menyala, kemudian berdiri di depannya dengan lagak angkuh. "Kalian ingin bukti. Jadi ... ini."

Lalu, sebuah rekaman video muncul. Warnanya hitam putih. Rekaman itu menampilkan sebuah lahan parkiran yang kosong. Di sudut kiri bagian atas, turut menampilkan tanggal dan waktu rekaman.

Monday, April 6th 2015. 21;14;03 ...

Itu tanggal Zayn diculik, batin Beth menggumam dengan cemas. Itu waktu saat aku dan Greyson sedang di restoran pizza!

"Jadi memang kau yang mencuri rekamannya," ujar Louis datar. Matanya terfokus pada big screen, sama seperti yang lainnya.

Frank hanya mengangguk. "Tontonlah saja dengan tenang. Adegan selanjutnya sangat menarik, Boys."

Sekitar 10 detik kemudian, sebuah mobil datang. Mobil itu berhenti di samping tempat kamera CCTV berada. Jadi saat si pengemudi turun dari pintu di sisi kanan, siapapun yang menonton dapat melihat sosok orang itu dengan jelas.

"Z—Zayn," Beth mendengar Azza bergumam getir.

Kemudian rekaman yang sama namun dari sudut yang berbeda muncul (namun rekaman yang pertama masih ditampilkan). Di rekaman kedua, wajah Zayn terlihat lebih jelas. Ia tersenyum ke arah lain dan saat Ia menurunkan hoodie dari kepalanya, fans serta the lads tercengang.

"Botak!"

"Jadi, dia benar-benar mencukur habis rambutnya?!"

"Wow."

"Tidak masalah. Masih tampan."

"Sungguh? Kalian meributkan rambutnya?" Frank memutar kedua bola matanya atas respons mereka. "Tontonlah saja."

Mereka pun kembali serius menonton rekaman di big screen tersebut.

Di rekaman itu, Zayn terlihat sedang mengunci mobil. Ia menoleh lagi, tampak sangat bersemangat saat Ia memandang ke suatu objek yang tidak terekam oleh kamera. Semua orang yang menontonnya bersikap tenang dan biasa saja, sampai di rekaman itu, muncul seseorang berpakaian serba tertutup yang mendekati Zayn dari belakang dan menodongkan pistol di kepalanya.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang