M.L.L BAB II

18.6K 1K 5
                                    

"Mate! Mate! Dia mate kita. Cepat tandai dia, Will," teriak Trey, wolfnya Will.

Will menggeram, dia berusaha mengendalikan dirinya. Dia tidak mau terburu-buru.

"Tenang, Trey. Kita tidak bisa secepat itu menandainya. Dia akan terkejut," ucap Will.

"Terserah kau saja," Trey memutuskan mindlink di antara mereka. Trey kesal pada Will.

Will masih memperhatikan matenya yang berbicara dengan pembeli.

"Anda ingin membeli kalung, Ma'am?" Tanya Steffy.

"Iya. Berapa harganya?" Tanya pembeli tersebut.

"Ini harganya." Steffy menyerahkan daftar harga barang-barang itu pada pembeli tersebut.

"Harganya sangat mahal."

"Ada yang lebih murah tapi jenisnya berbeda, Ma'am. Kalung itu juga cantik. Aku yakin Anda akan menyukainya."

"Baiklah. Aku ingin melihat kalung itu."

"Ini dia." Steffy memperlihatkan kalung itu pada pembeli tersebut.

"Ini sangat cantik."

"Ya. Harganya juga lebih murah."

"Baiklah. Aku beli yang ini. Tolong urus."

"Baik, Ma'am. Apa anda ingin membeli barang yang lainnya?"

"Tidak."

"Terima kasih telah berkunjung ke toko kami, Ma'am."

"Ya."

Will melihat matenya tersenyum manis pada pelanggan hingga membuat Will ingin menerkamnya saat itu juga.

Will melihat seorang pelanggan laki-laki mendekati matenya. Laki-laki melihat beberapa perhiasan yang ada kemudian membentak matenya.

"Anda tidak bisa menawarnya, Tuan," ucap Steffy.

"Harganya terlalu mahal dan barangnya tidak terlalu bagus," celoteh pembeli itu.

"Anda tidak bisa menilai barang kami. Kalau Anda tidak mampu membelinya, silahkan beli yang lebih murah."

"Aku menginginkan kalung ini," bentak pembeli itu.

Will menghampiri mereka berdua. Dia tidak terima kalau laki-laki itu membentak matenya.

"Maaf, Tuan. Saya sudah membeli kalung ini. Silahkan Anda beli barang yang lainnya."

Laki-laki segera meninggalkan Will dan Steffy dengan wajah kesalnya. Ia tidak terima diperlakukan seperti itu.

Will mendekati matenya. Dia sangat menikmati aroma matenya. Aroma vanilla bercampur dengan coklat.

"Mine!" gumamnya.

Steffy menatapnya heran. Dia heran melihat bola mata Will yang selalu berubah-ubah.

"Mine!" gumamnya lagi.

Steffy tersadar yang melihat kalung yang berada di tanggannya.

"Oh, ini akan menjadi milik Anda jika Anda sudah  membayarnya," ucap Steffy sambil tersenyum.

"Lihat, Will. Mate kita sangat polos dan berani," celetuk Trey.

"Ya, Trey. Bahkan senyumannya sangat manis," gumam Will.

"Aku tidak sabar untuk menandainya, Will," teriak Trey girang.

"Tidak sekarang, Trey," ucap Will

My Lovely LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang