Dunia Nadhira - 6

243K 18.9K 689
                                    



Hentakan musik membuat kaki Nadi ikut bergoyang. Nadi dan Meisya sudah duduk di kursi bar, sedang menunggu pesanan mereka. Nadi seperti biasa hanya memesan minuman sari buah tanpa alkohol, sedangkan Meisya memesan vodka. Nadi yang sedih tapi Meisya yang mabuk.

"Nggak mau minum?" Mei menyodorkan gelasnya pada Nadi. Nadi menggeleng.

"Kalau gue minum, besok pagi nggak cuma hangover tapi gue juga nggak bisa bangun dari kasur." Nadi sudah pernah mencicipi minuman itu beberapa kali dan hasilnya sama, perutnya menolak.

"Enak tau, bikin masalah ilang." Kata Meisya sambil menyesap minuman di tangannya.

"Kalau masalahnya bisa ilang selamanya, gue juga mau." Kata Nadi lalu mengambil minuman yang ada di depannya.

"Mau turun?" Nadi mengangguk lalu mengikuti Meisya ke lantai dansa.

Nadi suka musik yang mengehentak seperti di sini, itulah alasan kenapa Nadi sering ke sini walaupun Nadi tidak suka mencium bau rokok dan alkohol. Di sini Nadi bisa bebas, menggerakkan tubuh semaunya, di sini semua orang tidak akan menghiraukan orang lain, bahkan saat ada orang yang nyaris telanjang sekalipun. Semua sibuk memikirkan masalah masing-masing, seperti Nadi saat ini....

Nadi melompat-lompat mengikuti irama musik, berteriak sekuat-kuatnya untuk melepaskan semua kepenatannya. Hingar bingar ini membuatnya lebih tenang, aneh bukan? Di saat orang lain menyelesaikan masalahnya dengan menyendiri, Nadi lebih memilih ke tempat ramai seperti ini.

Nadi mengusap keringat di dahinya, lalu memutuskan kembali ke kursi bar. Menari ke sana kemari seperti orang gila membuatnya haus. "Masih suka main ke sini?" Nadi menoleh dan melihat seorang pria berkemeja biru dongker sedang duduk di sampingnya, pria itu menghisap rokok menciptakan kepulan asap di sekitarnya.

"Nggak sering."

"Lagi pusing?" Tanya cowok itu lagi, Nadi mengangguk lalu menyesap minumannya.

"Willy ngizinin lo ke sini?" Ahh kenapa harus kembali ke pria itu lagi!

"Nggak ada urusannya juga gue izin sama dia."

"Masa? Bukannya lo ceweknya?"

"Nggak lagi."

"Oh jadi lo jomblo?" Nadi tidak menjawab pertanyaan itu.

"Sejak kapan lo jadi kepo begini?"

"Salah gue nanya gitu?"

"Menurut gue urusan pribadi nggak boleh di bagi."

"Lo masih jutek kayak dulu ya."

"Emang lo berharap gue mau gimana?" Pria itu mematikan rokoknya. Nadi pikir dia akan segera pergi tapi ternyata dia malam menatap balik pada Nadi.

"Lo nggak mau nyoba sama gue?" Nadi mendengus.

"Lo masih belum nyerah dari dulu." Tukas Nadi.

"Namanya juga usaha. Pulang sama siapa?"

"Bawa mobil."

"Oh, ok lah gue turun dulu." Nadi mengangguk lalu pria itu meninggalkannya.

Dia adalah Deni, musuh bebuyutan Willy. Nadi tidak tau ada masalah apa di antara mereka. Tapi yang Nadi tau Deni selalu mencoba mendekatinya dan itu membuat Willy semakin membenci Deni. Dulu saat Nadi ke sini Willy selalu ikut, Nadi tidak dibiarkannya pergi sendiri, katanya takut kalau Nadi dijebak, entah itu di kasih minuman aneh lah atau apa. Yang pasti dia akan selalu menemani Nadi. Nadi tidak tau apa motif Deni tapi sejak dulu dia berusaha mendekatinya, walau Nadi tau sekali Deni adalah seorang Don juan. Apa yang diharapkan dari pria seperti itu? Pria nakal berubah menjadi alim itu bagi Nadi hanya ada di sinetron. Dan Deni jelas bukan orang yang akan tobat dalam waktu dekat. Lihat saja sekarang dia sudah mencumbu seorang wanita di tengah sana.

Dunia Nadhira (DI HAPUS SEBAGIAN) TERBIT DI TOKO BUKU JANUARI 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang