Dunia Josephine

4.5K 389 66
                                    

Dia adalah perempuan berwajah ngeri dan perfeksionis bagi tiga ribu pegawainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia adalah perempuan berwajah ngeri dan perfeksionis bagi tiga ribu pegawainya. Menjadi anak tunggal dari keluarga terkaya di negaranya adalah tanggungjawab yang berat bagi Jo, panggilan akrabnya. Nona Josephine, nama tenarnya, sudah menjadi topik pembicaraan dari pagi hingga malam jika ia melakukan kunjungan. Gaya berpakaiannya yang selalu rapi, seksi, dan elegan dianggap tidak sesuai dengan wilayah kerjanya.

"Kalian ngapain aja selama ini? Satu bulan berlalu dan nggak ada peningkatan pendapatan sama sekali?" gertak Josephine di depan wajah Lara, penanggungjawab finansialnya.

"Selain pendapatan yang terus masuk, kita juga ada pengeluaran besar bulan ini Jo. Dan ada penambahan ikon baru yang masuk, lo harus ngerti itu," balas Lara membela diri.

Selama ini, bosnya yang bergelar lulusan luar negeri itu hanya bisa menuntut pemasukan yang terus meningkat namun enggan turun langsung ke lapangan.

"Gue nggak mau tau!" Josephine bersikukuh.

"Coba lo cek sendiri ke lapangan, jangan cuma transit di manajemen ini deh."

"Lo pikir gue sudi? Lagipula buat apa gue punya tiga ribu pekerja kalo ujung-ujungnya harus gue sendiri yang ke lapangan? Kalo nggak becus kerja, pecat aja."

"Lo tau kita nggak bisa seenaknya Jo," Lara menghela nafasnya, "Semua pegawai yang kita pekerjakan adalah orang yang sangat kompeten di bidangnya, nggak ada yang bisa gantiin peran mereka dengan cepat, bahkan tukang parkir sekalipun!"

"Kalo gitu, lo aja yang keluar. Bukannya lo yang nggak becus mengelola keuangan kita?"

Lara terkesiap. Enam tahun pengabdiannya serasa dipecah layaknya serpihan kaca oleh Nona pemilik segala. Ia membanting berkas di tangannya ke meja dan mendekat pada Josephine, "Gue berhenti dari pekerjaan ini Nona Josephine!"

"Setelah lepas dari gue, lo pikir bisa dapet kerjaan gitu aja?" Josephine masih bertingkah sarkastik.

"Setidaknya gue lepas dari penyihir kegelapan kayak lo. Dan satu lagi, selama ini gue diam karena gue masih jadi pekerja lo. Sekarang, gue udah bukan bagian dari Kebun Binatang ini, so,jaga mulut lo dan bersikaplah selayaknya manusia kalo lo nggak mau hancur lebur sendirian. Tiga ribu karyawan lo nggak akan ada yang perduli. Lo camkan itu, Josephine!" Lara mengambil tasnya dan pergi menjauhi kantor manajemen itu.

Sementara itu, Josephine berkacak pinggang kesal, ia menatap tajam pada Dena, asisten pribadinya yang memaku ketakutan.

"Jual semua binatang di sini kalo dirasa merugikan Den!" perintah Josephine sekali tunjuk.

Seisi ruangan langsung memandangnya kaget. Kebun Binatang yang sudah dikelola puluhan tahun itu harus menjual binatang yang menjadi aset mereka? Nona ini sudah gila rupanya.
Semenjak sang ayah meninggal dunia, Josephine diwarisi sebuah kebun binatang swasta yang harus ia kelola dan pertahankan keberadaannya. Membawahi sekitar tiga ribu pegawai dengan luas kebun binatang lebih dari 80 hektar. Selama kepemimpinan Jo dua tahun belakangan, banyak binatang yang dijual dan mati kelaparan karena manajemennya yang berantakan. Sosoknya banyak disorot oleh surat kabar internasional namun Jo tak mau ambil pusing. Ia menganggap bahwa yang ia kerjakan adalah untuk kelangsungan hidup banyak karyawannya.

Bintang Di Langit JOSEPHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang