Chasing Summer [DISCONTINUED]

6.

Kalau kalian menduga bahwa kejadian berikutnya adalah dengan romantis Harry akan menyelamatkan Michelle, lalu membawanya ke Rumah Sakit -- dan Liam juga, maka kalian salah besar.

"DASAR KERITING! PERHATIKAN KEMANA KAU BERJALAN! PERCUMA SAJA PUNYA MATA!"

Orang-orang di sekitar mereka tentunya terkejut, dan berniat untuk menolong. Tapi melihat korbannya tampak baik-baik saja, mereka tidak melakukan apa-apa selain menonton. Bahkan ada yang mengambil ponsel dan mulai merekam adegan itu. Hitung-hitung dijadikan meme di instagram.

"Oi, sudah kubilang aku minta maaf!" Harry mengangkat tangannya tanda menyerah, dan Michelle mendecakkan lidahnya. Gadis itu melangkah ke depan untuk menjambak sesuatu, entah itu rambut atau apa, tapi langkahnya terhenti ketika dia tiba-tiba jatuh. Kakinya tampaknya terkilir.

Insting, Harry langsung membantunya. Tapi Michelle menepis tangannya.
"Tidak usah tolong aku. Bawa motorku ke tempat rental dan aku sudah harus melihatnya dalam keadaan semula besok pagi. Kalau belum ada, aku akan membawa kasus ini ke polisi." Ancam Michelle. Gadis itu lalu melirik Liam, yang untungnya baik-baik saja.

Harry mau tidak mau mengangguk, dan membantu mengangkat motor Michelle yang menghalangi jalan (Ya, semua kejadian tadi terjadi di tengah jalan dan semua orang memperhatikan mereka) sementara Liam membantu Michelle berdiri. Harry terlihat sedang menelepon seseorang, sambil menggerutu. Michelle menyeringai, ini karma karena bermain-main denganku, Styles, batinnya.

Setelah orang yang Harry telefon datang, yang mungkin adalah salah seorang kenalannya, pria itu langsung mengambil motor Michelle, mencatat nama pemilik dan alamat, lalu pergi. Harry sudah menelepon polisi bahwa apabila mereka mendengar ada berita kecelakaan di jalan itu, itu semua sudah diluruskan. Michelle juga sampai memalsukan suaranya untuk mengatakan kepada polisi bahwa dialah sang korban dan dia tidak apa-apa.

"Kau pulang dengan Harry," Liam menyenggol bahu gadis itu, sementara mereka memperhatikan Harry yang tengah meminggirkan mobilnya agar kendaraan lain bisa lewat dengan leluasa.
"Tidak mau. Jalan kaki saja." Michelle menangkis tawaran Liam.
"Berdiri saja kau tidak bisa." Liam terkekeh, sambil menjaga agar pegangannya di lengan gadis itu tetap kokoh tetapi tidak melukainya.
"Naik taxi atau uber. Itu gunanya mereka ada." Michelle membalas lagi.
"Ini sudah malam loh. Mau diculik?" Liam menggodanya, dan Michelle menggeleng.
"Aku punya safetrek di ponselku. Kalau terjadi apa-apa aku meninggalkan jejak."
"Bagaimana kalau orang yang kau kirimi pesan sedang sibuk dan tidak bisa melihat pemberitahuan darimu?" Liam bertanya lagi, dan kali ini Michelle memutar bola matanya dengan dramatis.
"Dokter Liam Payne, aku tidak tahu kenapa kau sangat ingin membuatku pulang dengan sahabat keritingnmu, tapi yang jelas aku tidak mau." Michelle melipat tangannya dengan keras kepala, dan Liam menggeleng-geleng.
"Kalau begitu, aku tidak punya pilihan." Liam berujar, dan sebelum Michelle bisa menanyakan apa maksudnya, pria itu sudah mengangkatnya dari tanah dengan gaya bridal style dan berjalan ke arah mobil Harry.

"Hey, turunkan aku!" Michelle memukul-mukul punggung Liam, bahkan wajahnya, tapi gendongan pria itu tetap kokoh.
"Kalau kau bergerak lebih banyak lagi, cedera kakimu akan semakin parah." Liam berkomentar singkat, dan Michelle menyerah. Dia membiarkan Liam membawanya menuju mobil Harry.

"Haz, antarkan dia ke rumahnya." Liam memerintah, dan Harry berbalik, memandang Michelle dengan tidak percaya. Dia baru saja selesai merapikan mobilnya, dan tampang di wajahnya benar-benar seperti Titisan Kera dalam benak Michelle.
"Apa?"
"Antarkan. Dia. Ke. Rumahnya." Liam mengucapkan tiap kata dengan penekanan masing-masing, dan Harry menghela nafas panjang.
"Oke."

Liam tersenyum, dan membuka pintu penumpang mobil Harry dan membiarkan Michelle duduk manis di sana. Setelah itu, tanpa mengatakan apa-apa dia berlari menjauh, karena rumahnya sudah tidak jauh lagi.