Chap 24 - I'll Smile Even If It Hurts

Start from the beginning
                                    

"Bibi apa sama saja denganmu."

"Baiklah sebentar aku akan ke kantin di rumah sakit ini membeli sup untuk Ayah. Kau ingin apa Baekhyun?"

"Terserah kau saja."

"Tolong jaga Ayah sebentar. Aku akan segera kembali."

Aku berjalan keluar dengan santai ke kantin, saat keluar dari lift aku bersenggolan dengan seorang wanita, aku hanya diam menatapnya sekilas dia melirikku sedikit lalu pergi tanpa minta maaf. Ia menggunakan kaca mata hitam. Cukup misterius tapi aku tak mau ambil pusing.

-----

Oh, jadi ini Kim Taeyeon.

Wanita itu sengaja menyenggol bahu Taeyeon untuk melihat wajah wanita itu lebih dekat. Lalu berlalu tanpa mengatakan sepatah katapun. Dan memberikan seringaian yang misterius.

Setibanya di kantin Taeyeon membeli makanan Baekhyun, ayah, bibi dan untjk dirinya sendiri. Ia kembali ke atas dan membawa makanan tersebut. Saat berjalan kembali ke lift untuk kembali ke ruangan ayahhnya, wanita tadi---yang menyenggol Taeyeon---memperhatikan gerak-geriknya dari kejauhan.

Baekhyun pov

Bibi Sena permisi keluar ingin memastikan Taeyeon tak tersesat kembali kemari. Karena ia lama sekali---padahal hanya membeli sarapan di kantin rumah sakit ini tapi lamanya seperti dari Seoul ke Daegu.

"Kenapa anak itu lama sekali? Kalian pasti sudah lapar ya? Aku akan melihatnya keluar?" Tanya Bibi sena kepada Ayah Taeyeon dan aku.

"Pergilah melihatnya. Mana tau ia tersesat saat akan kembali kemari." Kata Abonim saat Bibi Sena menutup pintu.

"Bagaimana kau dan Taeyeon? Apa ia menyulitkanmu?"

"Tidak sama sekali. Ia banyak membantuku."

"Syukurlah. Aku rasa aku bisa pergi sekarang." Katanya dengan mata yang melihatkan ketulusan.

"Kau pergi kemana?"

"Entah lah setelah melihatnya bahagia bersamamu aku merasa bisa pergi kemanapun. Tugasku semuanya benar-benar selesai."

Apakah maksudnya itu? Apakah maksud perkataannya sesuai dugaanku? Tak mungkin. Ia tak mungkin pergi kesana. Aku bingung.

Aku hanya tersenyum. Lalu terdengar derik pintu yang digeser saat dibuka.

"Apa yang membuatmu terlalu lama? Apa kau tersesat?"

"Tidak mungkin aku tersesat. Tadi orang cukup ramai karena memang jam sarapan."

Taeyeon menyiapkan makanan untukku sedangkan Bibi Sena menyipakan makanan Abonim.

♡♡♡

"Aku menonton iklan kalian berdua kemarin." Ayah Taeyeon membuka pembicaraan.

"Bibi juga, Baekhyun juga ganteng."

"Benarkah? Terima kasih." Jawabku sedikit malu-malu.

"Aku bagaimana, bi?"

"Kau cantik juga."

"Tentu aku akan selalu begitu" Taeyeon menjawab sambil tersenyum.Perempuan ini memang mempunyai percaya diri yang sangat tinggi.

Apa gunanya bertanya jika akhirnya ia akan menjawab sendiri pertanyaan itu.

"Apa kau sudah melihat iklannya?" Tanyaku pada Taeyeon.

"Belum. Kau sendiri?"

"Aku bahkan sudah menontonnya 100 kali."

Starlight🌟BaekYeonWhere stories live. Discover now