Part 21

2.2K 163 28
                                    

On mulmed : Alex Lange as Dave Hudson dan AJ Mitchell as Evan Caleb

Btw, part ini banyak kata makian dan umpatan yang kasar. Jadi, maaf dan jangan diikuti ya wkwkwk.

--------------------------

Kayla benar-benar merasa menyesal dan merutuki kebodohannya sendiri. Bukannya belajar dari kesalahan masa lalu dan berusaha berubah, Kayla malah mengulangi kebodohan yang sama.

Hari ini, Kayla sedang berjalan beriringan dengan Joshua di koridor sekolah. Tadi pagi, Joshua menjemput Kayla dan mengajak Kayla untuk pergi ke sekolah bersama, dan tentu saja diterima oleh Kayla.

Kayla menatap sekelilingnya, dan mendapati banyak pasang mata yang menatapnya, sama seperti kemarin. Ia benar-benar merasa tidak enak dan tidak suka jika menjadi pusat perhatian.

"Aku berasa kecil banget, Josh. Pada natapin kita gitu, aku merasa risih," bisik Kayla sembari terus memandang ke depan.

"Biarin aja. Mereka terpukau sama kecantikan kamu," balas Joshua, berhasil menimbulkan rona merah di pipi Kayla.

Tidak ada yang berani menghampiri ataupun hanya sekedar menyapa mereka. Karena semuanya hanya saling bisik-bisik. Tentunya, kecuali satu orang.

"Joshua!" Teriakan tersebut menggema di sepanjang koridor, tetapi tidak membuat Joshua yang menghafal suara teriakan tersebut memberhentikan langkahnya. "Joshua tunggu!"

Langkah Joshua akhirnya terhenti ketika ia merasakan ada orang yang mencekal tangannya. "Lepas," perintah Joshua dingin.

"Ga! Kapan sih, kamu bisa ga dingin sama aku?" seru Caro histeris dengan napas yang tersenggal, membuat semakin banyak pasang mata menatap ke arah 3 orang itu.

"Tunggu monyet bertelur," jawab Joshua, masih dengan nada dingin dan datarnya, namun penuh arti yang tersirat.

Caro beralih dan menatap Kayla tidak suka sambil menunjuknya. "Kenapa kamu kayaknya bisa baik dan ramah banget sama cewek ini? Tapi, kenapa sama aku engga? Kapan kamu bisa balas perasaan aku?" tanya Caro dengan emosi yang telah memuncak hingga ubun-ubun, membuat mukanya merah menahan amarah. Kayla yang melihatnya benar-benar merasa iba dan tidak enak hati.

"Bukan urusan lu," balas Joshua. "Ayok La," ajak Joshua sembari menarik tangan Kayla.
Kayla yang pasrah dan sebenarnya tidak mengetahui pokok masalahnya, hanya bisa patuh dan mengikuti Joshua, meninggalkan Caro sendiri.

Caro mengepalkan kedua tangannya dengan keras. "Awas aja, kalau gue ga bisa dapetin Joshua, ga ada satu pun orang yang bisa dapetin dia," ujar Caro pelan sambil menatap kepergian Joshua dan Kayla dengan tatapan membunuh.

***

"Gila! Cabang!" pekik Kayla sembari duduk di pinggir lapangan dengan peluh yang telah membasahi seluruh wajahnya.

"Cabang?" ulang Laura sembari ikut duduk di samping Kayla dan diikuti juga dengan Juju.

"Capek banget! Banget banget banget! Hayati lelah," dumel Kayla lalu meneguk air di dalam botolnya hingga habis. "Itu Pak Husdi bener-bener parah. Mau ngebunuh muridnya perlahan-lahan kali ya?"

Kayla benar-benar letih. Bagaimana tidak? Pak Husdi, selaku guru olahraga angkatannya menyuruh seluruh anak kelas 11 IPA 3 untuk lari lapangan 10 kali. Baru juga hari kedua sekolah, semua murid kelas 11A3 sudah mendapatkan pelajaran olahraga dan bahkan harus dihadiahi dengan lari lapangan 10 kali. Sungguh minggu pertama sekolah yang menyenangkan dan penuh berkah, serta akan dikenang selalu.

"Kay," panggil Laura membuat Kayla menoleh ke arahnya dengan alis yang terangkat sebelah. "Evan ngeliatin lu tuh," lanjut Laura lalu melemparkan pandangannya ke kanan.

Broken EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang