"Hehehehe iya mom aku berpikiran sama dengan Harry. Apakah mommy tidak bisa bangun dari kasur?". Ujar Clarissa.

"Kau ini... Mommy bisa bangun sayang, Alexa aunty ke kamar mandi dulu ya". Ujar Nici yang diangguki oleh Alexa. Nicipun meninggalkan Clarissa dan Alexa.

"Rissa kau menyembunyikan sesuatu kepada kami semua". Ujar Alexa.

"Tidak, aku tidak menyembunyikan apapun dari kalian".

"Kau menyembunyikan tentang adikmu Rissa".

"Maksudmu Harry? Lexa maaf jika aku belum menceritakannya pada kalian, aku rasa aku sendiri bisa menemukan Harry sendiri, tapi ternyata bukan aku yang menemukan Harry melainkan Harry yang menemukanku". Ujar Clarissa.

"Menemukan? Maksudmu apa?".

"Harry dan aku terpisah ketika kita berumur 6th da kita baru bertemu kemarin".

"Apa yang membuatkan kalian terpisah?".

"Maaf aku tidak bisa menceritakannya, yang jelas ini ada hubungannya dengan Lucifer apa tadi kau bertemu dengan Harry?".

"Iya, kalian begitu mirip hanya saja mata dan rambut kalian berbeda". Ujar Alexa, ia baru ingat kalau wajah Clarissa dan Harry begitu mirip hanya rambut dan mata merekalah yang berbeda.

"Harry itu mirip dengan daddy, sedangkan aku mirip dengan mommy".

"Daddy? Mommy?".

"Orangtua kandung kami Lexa".

"Oh".

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka dengan menampilkan Nici yang tersenyum lebar. Nici berjalan mendekati Clarissa lalu memeluknya erat.

"Bagaiman mom?". Tanya Clarissa.

"Positif Cla". Ujar Nici senang seraya menyodorkan test pack yang bergaris merah dua.

"Syukurlah mommy". Ujar Clarissa haru, air matanya keluar. Ia membalas pelukan Nici begitu erat sampai-sampai ia lupa bahwa masih ada Alexa disana. Sementara Alexa tersenyum penuh arti.

"Kau sudah bahagia Clarry". Gumam Alexa.

***

"Apa!!". Teriakan Sam menggema diseluruh penjuru rumah besarnya.

"Bagaimana bisa??? Bukankah dokter berkata bahwa kau tidak bisa mengandung?". Ujar Sam, ia sangat shok setelah mendengar kabar bahwa Nici tengah hamil buah hatinya.

"Aku saja tidak percaya Sam, ini sebuah keajaiban". Ujar Nici.

"Jika daddy dan mommy masih belum percaya biar aku hubungi Helena untuk memeriksa mommy". Saran Clarissa.

"Ya Cla hubungi Helena sekarang juga!!".

"Baik dad". Ujar Clarissa lalu segera menghubungi Helena yang kebetulan hari ini sedang tidak berkerja di Fairy Purple Hospital.

"Sebentar lagi Hele akan sampai dad". Ujar Clarissa.

"Baiklah, kita tunggu Hele disini". Ujar Sam yang diangguki Nici.

15menit kemudian Helena tiba dirumah besar milik Sam. Ia kemudian memasuki rumah besar itu, disana Clarissa, Alexa, Harry, Sam, dan Nici telah menunggunya.

"Maaf membuat kalian menunggu lama". Ujar Helena.

"Tidak apa-apa Hele, bisakah kau periksa mommy". Ujar Clarissa.

"Tentu saja Rissa, tapi bisakah kau tunjukan kamarnya?".

"Tentu ayo". Clarissa pun menunjukan kamarnya, lalu Helena segera memeriksa Nici.

"Bagimana keadaan aunty Cla?". Tanya Jac, ia baru saja sampai dirumah Clarissa.

"Helena masih memeriksa mommy Jac".

"Oh, dimana Uncle?".

"Diruang tamu".

"Ya sudah aku kesana dulu, by the way Lion menunggumu di balkon kamarmu". Ujar Jac dengan nada menggoda pada Clarissa.

"JACKY". Teriak Clarissa. Sementara Jac tertawa terpingkal-pingkal, sampai membuat matanya menyipit. Tanpa ia sadari ada sepasang mata menatap kearahnya dengan semburat merah dipipinya.

"Jadi seperti ini rasanya jika sudah bertemu dengan matenya". Gumamnya.

🍓🍉🍓

Hai hai... Maaf ya kalau Chapternya pendek... Aku sengaja buat pendek karna Chapter berikutnya bakalan aku buat panjang...

Sampai ketemu di Chapter berikutnya......

Love
_Ivanaputry








My Mate Is GumihoWhere stories live. Discover now