Gomen

3.8K 181 2
                                    

" Kriinngg "

Pluk

Kubuka mataku perlahan dan bangkit dari tempatku. Melihat keluar jendela. Musim panas benar-benar terasa meski sekarang masih pagi.

Aku segera turun dari tempatku, bersiap tuk ke sekolah.

" Hinata.. sarapan sudah siap "

Suara Kaa-san menggema sampai ke kamarku. Aku langsung turun dan menemuinya di meja makan bersama Tou-san.

Bip..bip...

Ku buka ponselku, ada pesan masuk.

Aku di depan

Ku simpan ponselku di saku dan segera menyudahi kegiatan di meja makan.

" Ittekimasu "

" itterasshai "

Cklek

" Maaf membuatmu menunggu " ucapku tersenyum.

" Hn "

Namaku Hinata Hyuuga, usia 16 tahun, sekolah di SMA Konoha. Dan ini Sasuke Uchiha, kekasihku. Kami sekolah di tempat yang sama jadi kami selalu pergi dan pulang sekolah bersama, romantis bukan.

Tapi mungkin itu bagi kalian, tidak bagiku yang menjalaninya. Kenapa?

Akan ku ceritakan sedikit tentangnya. Tentang Sasuke-kun dan semua sikap juga sifatnya. Yang kadang membuatku bingung juga tak pernah puas. Ya, aku tak pernah puas berpacaran dengannya, aku selalu dan selalu haus akan perhatian dan kasih sayangnya.

Ah matte.. jangan kalian pikir aku hentai. Yang ku maksud disini bukan kearah sana. Ah daripada bicara panjang lebar, aku akan memulai ceritaku. Ceritaku bersamanya, Sasuke-kun.

Aku mengenal Sasuke-kun sejak kami masih di taman kanak-kanak alias TK. Dia keren, tenang, juga sedikit acuh dan penyendiri.

Aku tak pernah berani mendekatinya, tatapan matanya kadang menusuk hatiku. Membuat nyaliku ciut dan memilih mundur sebelum memulai.

Hingga pada suatu ketika, kecelakaan itu terjadi. Saat itu usia kami 8 tahun. Sebuah kecelakaan terjadi di jalan dan menewaskan kedua orang tuanya. Membuatnya hidup hanya berdua dengan Itachi-san, kakaknya.

Sejak kejadian itu dia semakin terpuruk dan semakin menjauhi dunia ini. Seolah akan benar-benar pergi jauh. Aku mulai sedih melihatnya. Aku selalu melihatnya, meski harus mencuri-curi pandang. Aku selalu memikirkan cara agar dia bisa kembali terbuka dan tersenyum. Meski tak pernah menemukan satupun caranya.

Aku ingin membantunya keluar dari kesedihan tapi tak tau bagaimana caranya. Jangankan menolong, bahkan menyapanya saja aku takut.

Beberapa tahun kemudian, ku dengar dia tinggal sendiri disebuah apartemen kecil. Saat itu kami masih di Sekolah Menengah. Dia memilih tinggal sendiri karna Itachi-san harus pindah kerja keluar kota.

Aku semakin dan semakin memikirkannya. Bagaimana keadaannya disana seorang diri?

Dan setelah bertahun-tahun lamanya. Hari ini ku beranikan diri tuk menyapanya.

" Ohayo Sasuke-kun " ucapku menahan getar di bibirku.

Dia terdiam, tak lantas menjawab. Ah harusnya aku tau hal ini akan terjadi. Dia tak pernah melihatku.

" Ohayo "

Deg

Aku lantas melihatnya. Lavenderku masih tak percaya dengan apa yang ku dengar tadi. Dia menjawab salamku!

" Jangan menatapku seperti itu "

" Ah.. go..gomenasai.. "

Baka! Aku kehilangan kendali hanya karna dia menjawab salamku.

Aku segera berlari menuju toilet. Menstabilkan laju jantungku. Rasa ingin berteriak!

" Hah.. "

Ku stabilkan nafasku sebelum kembali ke kelas. Yosh, besok aku akan mengulanginya lagi.

Dan pagi selanjutnya.

" O-oha.. "

" Ohayo " potongnya.

Aku kembali mendelik. Dia menyapaku duluan!

" Berapa lama kau akan menatapku? "

" Go-go-gomenasai.. " ucapku berlari.

Dan disinilah aku, toilet. Melakukan hal yang sama lagi dan lagi. Ini sudah hari ke tujuh, harusnya aku sudah mulai terbiasa. Tapi kenapa aku masih...

Ah.. tak ku sangka tantangannya lebih berat dari yang ku kira.

Dan begitulah dari waktu ke waktu. Sedikit demi sedikit aku mulai bisa bicara dengannya. Meski masih harus terus melawan laju jantung yang seperti tengah maraton.

Tak terasa festival budaya tahunan sekolah dimulai. Semua bersiap dengan kegiatan yang diadakan kelas masing-masing.

Tak terkecuali kelas kami. Kafe cosplay, itu temanya. Siswa laki-laki di kelas mengenakan pakaian beragam.

Mulai dari detective, pahlawan, juga penjahat. Begitu juga dengan siswa perempuan. Sasuke-kun mendapat jatah pakaian Shinsengumi dengan pedang kayunya.

Ino cantik sekali dengan kostum maid nya. Tenten juga terlihat manis dengan kostum neko-maid. Tunggu, semua mengenakan kostum bagus kenapa aku begini?

" Hinata, daijoubu? "

" Ah Tenten.. "

" Lepaskan dulu kepalanya kalau panas "

" Tidak, aku tidak apa-apa "

Kenapa hanya aku yang memakai kostum badut kelinci??

Panas, ingin menangis rasanya. Padahal aku menantikan hari ini, aku sangat ingin memakai kostum maid seperti yang lainnya.

Tapi saat ku buka kotak tempat menyimpan kostum hanya tersisa ini.

Aku menepi dari keramaian, membuka kepala ku. Mencari udara segar. Kostum ini sungguh berat dan luar biasa panas.

" Ambil ini "

" Eh? "

Sebotol teh olong disodorkan padaku.

" Sasuke-kun? "

Dia kembali menyodorkan teh itu.

" Arigatou " ucapku meraihnya.

" Gomen.. "

" Eh? "

Dan diapun pergi begitu saja.

Aku tidak salah dengarkan? Kenapa dia meminta maaf padaku?

~Skip~

SasuHina - Cinta Itu..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang