SVT' Love Story [END]

#1 Lee Jihoon

Cool.
Jihoon – Ahn Hyun Ra (OC)
Seventeen' Love Story
LeeHyunRa
Caramel Macchiato

Pernahkah kalian terpikir, bagaimana jadinya jika kalian memiliki kekasih yang dari luar terlihat tampak baik, hangat, lucu juga menggemaskan. Namun dibalik itu semua ternyata ia adalah sosok yang pendiam, cuek dan gila akan pekerjaan. Itulah yang aku rasakan saat ini – aku tak pernah menyangka bahwa aku akan berkencan dengan sosok pria seajaib Jihoon. Jihoon – Lee Jihoon dia adalah kekasihku sejak dua bulan yang lalu. Awalnya aku senang, karena akhirnya aku bisa berkencan dengan sunbae yang selama ini aku sukai dalam diam. Tapi, siapa yang menduga – ternyata, Dibalik wajah cute sang idaman, Jihoon adalah sosok yang sulit untuk ditebak. Contohnya hari ini.

Hari ini harusnya kami pergi berkencan ke taman hiburan, namun apa yang dia lakukan? Dia malah menahanku diruang belajarnya dan mengatakan bahwa ia harus menyelesaikan tugas kuliahnya hari ini. Sungguh menyebalkan bukan? Sudah hampir tiga jam aku menunggunya menuntaskan tugas yang entah apalah itu. Aku lelah. Walaupun terkadang aku terhibur dengan perubahan raut muka Jihoon saat menemukan soal yang sulit. Tapi tetap saja aku bosan. Bayangkan, bagaimana bosannya diriku saat menunggu sang kekasih yang tak kunjung menatapku barang sedetik dan ia lebih memilih untuk tenggelam dalam lembaran-lembaran tugas menyebalkannya.

“Kapan kau selesai Oppa?” tanyaku pada akhirnya yang berhasil membuat pria berwajah kelewat cute ini menatapku dengan tatapan menggemaskan. Astaga, jika kalian melihat hal ini secara langsung – tentu kalian jadi akan langsung memeluknya atau mencubit kedua pipinya bukan? Tapi, hey – ini Jihoon, Lee Jihoon, ia tak suka disentuh apalagi dipeluk oleh sembarang orang – termasuk diriku. Jika kalian berani, bersiaplah kalian mendapat bogeman mentah dari kekasihku yang super duper dingin ini.

“Bukankah sudah kukatakan. Jika kau bosan – pulanglah, Untuk apa kau tetap disini?” bukannya menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang aku inginkan seperti ‘kau lelah? Baiklah – ayo kita istrirahat’ atau ‘astaga, apa aku mengabaikanmu? Maafkan aku sayang’. Tapi, apa ini? ia malah mengusirku secara tidak langsung. Hell. Sebenarnya dia menganggapku sebagai kekasihnya atau tidak? Me-nye-bal-kan.

“Hey – pulanglah. Kita tak mungkin berkencan hari ini, hari sudah mulai sore” lanjutnya lagi yang kini mulai mengguncang bahu-ku pelan, tanda bahwa ia butuh atensi dari diriku.

“Pulang? Yakkk! Bukankah Oppa telah berjanji untuk pergi berkencan hari ini?”

Jihoon tak bisa menutupi rasa bersalahnya saat kembali ku utarakan alasan mengapa aku tetap keukeuh menunggunya. Apalagi – jika bukan kencan. “Oke, aku minta maaf – sepertinya kita tak bisa pergi hari ini. Kau tau bukan tugasku masih menumpuk. Jadi-“

“Jadi maksudmu, kencan kita batal? Begitu?”

“Kau menyebalkan Lee Jihoon – aku membencimu” setelah memaki kekasihku sendiri – sebagai bentuk kekesalan setelah menunggu dengan sia-sia selama tiga jam. Aku pun memutuskan untuk pergi dari rumah Jihoon tanpa pamit dan alhasil kencan yang ku harapkan pun gagal tercipta.

--

HyunRa tak bisa menahan tangisnya saat ia mengingat dengan jelas apa yang dilakukan oleh sang kekasih hari ini. Kencannya batal. Kencan yang selama seminggu ini HyunRa tunggu-tunggu dengan penuh antusias – akhirnya batal, Menyebalkan. Mengapa ia memiliki kekasih sedingin Jihoon? Mengapa ia tak memiliki kekasih sebaik dan seperhatian Joshua atau kekasih selucu Dokyeom dan Seungkwan? Mengapa ia harus jatuh hati pada lelaki imut berhati es itu? Bahkan HyunRa bertaruh, seorang Mingyu yang terkenal Playboy pun, pasti tak pernah membuat kekasihnya sendiri menangis seperti yang dialaminya saat ini. Lee Jihoon – kau benar-benar menyebalkan.

“Sayang – temanmu datang” acara tangisku seketika terhenti saat suara Eomma tiba-tiba masuk kedalam gendang telingaku. “Sayang.. keluarlah. Temanmu menunggu” sambung Eomma karena sejak tadi aku tak kunjung memberi jawaban.