Aca berjalan memasuki ruangan yang sudah ia masukan ke dalam data favoritenya di sekolah ini. Wajahnya tersenyum menyapa Buk Lis selaku penjaga Perpustakaan ini walaupun respon Buk Lis hanya angguk angguk sambil terfokus dengan layar handphonenya sepertinya guru tersebut sudah biasa melihat gadis berkacamata itu datang ke perpustakaan.
Kaki gadis itu sudah menghampiri rak jajaran buku buku Kimia dan berhenti disatu buku tebal ia tersenyum lebar ketika mendapatkan buku yang ia cari. Kakinya langsung melangkah dengan mata yang fokus ke buku yang sudah ia buka dan dengan gerakan cepat bokongnya sudah menempel di kursi perpustakaan tepat dipinggir jendela.
Beberapa kali ia merasa risih dengan benda yang mengganjal di hidungnya itu, ia ngerasa gak selalu ngerasa ga betah.
"Ck jadi pingin buka kaca mata" ucapnya berkata sendiri namun dengan pelan.
Tapi niatnya ia urungkan karna ingat ketujuan awalnya. Dan ia hanya bisa menghela nafas pelan.
"Karena, atom dapat dibagi lagi menjadi proton, neutron dan elektron. Namun atom adalah partikel terkecil, yang sangat berpengaruh dalam reaksi ki-"
"Khurr..."
Bacaannya terhenti akibat suara yang tiba tiba muncul dari arah belakang, membuat Aca terdiam. Ia langsung melihat ke arah Buk Lis yang berada di ujung sana masih tetap terfokus dengan handphonenya.
"Tukk...khurr"
Matanya mencoba melihat disekeliling depannya yang ternyata hanya ada dirinya sendiri diruangan ini, ya emang sih Aca sudah terbiasa dengan kesunyian dan sendiri didalam sini tapi ia mendadak menggigit bibir bawahnya kecil. Sedikit gemeteran seperti suara orang dan bunyi ketukan meja dan itu dari arah belakang. Sungguh Aca masih belum mau melihat kebelakang.
"Hhhh...khurr"
Seperti suara deruan nafas orang. Ia mememjamkan matanya lalu dengan cepat membalikkan tubuhnya kebelakang dan matanya melotot dan hampir saja terpekik kecil kalau ia tidak secepatnya menutup mulutnya sendiri.
Ternyata dibelakangnya ada seseorang laki laki yang tertidur dengan pulas, tepat berada di belakang mejanya. Kenapa Aca sama sekali tidak menyadari itu dari awal masuk?
Cowok ini!
Gadis itu memengang bukunya dan pelan pelan berdiri, beranjak dari kursi yang ia duduki kakinya mendadak berjalan kearah samping lelaki itu yang kini tengah menjadikan kedua lengannya bantal.
Wajahnya yang mengarah kearahnya itu membuat Aca dapat melihat dengan jelas wajah lelaki yang kemarin tak sengaja ia tabrak. Namun diam diam matanya jadi terus terusan melihat wajah tampan itu, rambut pendek tegak tegak itu mmbuat wajah tampannya terlihat, hidung mancung dan bibir pink itu membuat semua Siswi disini menjadikan dia sebagai salah satu cogan cogan Kartini apalagi melihat sisi tegas dari wajahnya.
Aca langsung cepat cepat berbalik menggeleng pelan dan dengan cepat mengedip ngedipkan matanya berusaha untuk cepat cepat tersadar dari pesona lelaki itu.
Enggak gue gak boleh terpesona sama dia!
Namun hasratnya yang ingin mengetahui nama lelaki itu dengan cara melihat Name tag dibajunya membuat Aca sontak berbalik lagi namun Aca langsung terloncat kecil lagi lagi ia hampir saja terpekik kecil melihat lelaki yang tadi tertidur kini sudah menatapnya dengan alis naik dan senyum smirknya.
Kakinya langsung cepat cepat berbalik ingin pergi namun belum sempat Aca melangkah pergelangan tangannya sudah ditangkap oleh lelaki itu.
"Heh gak usah sok mau kabur lagi deh lo. ngelihatin gue itu ga gratis tau!" Ujar Iqbal sok dingin yang dibuat buat kali ini.
Sebenarnya Iqbal itu sudah terbangun dari awal gadis itu masuk namun ia hanya pura pura tidur saja dan menjalani ide yang tiba tiba muncul diotaknya.
Aca hanya merunduk tidak mau menatap pemuda yang kini sudah menatapnya tajam.
"Lo tu kalau orang ngomong! Natap mukanya, gak perna diajarin sopan santun!"
Mendengar nada marah dari Iqbal membuat Aca hanya bisa lagi lagi menggigit bibir bawahnya tanpa mau mengangkat kepalanya.
"Ck...benar benar ni cewe, Kemarin lo udah nabrak gue berkali kali sekarang mala songong" Iqbal semakin kesal melihat respon gadis didepannya ini masih diam gak berkutik "Lo udah berkali kali nabrak gue. tanggung jawab!"
"Ha...aku gak sengaja" ujar Aca cepat dan langsung menatap manik hitam mata Iqbal lekat.
Ujung bibinya tertarik sedikit, tersenyum miring "Akhrinya lo natap gue juga" namun wajahnya kembali dingin "Bodoamat gue gak mau tau, ikut gue sekarang!" Tarik Iqbal langsung namun dengan cepat Aca menahannya.
"Eh...kemana?"
"Kehati gue!"
Mendengar ucapan Iqbal membuat Aca membulatkan matanya, namun baru saja Iqbal ingin membawa pergi dan mengasih pelajaran cewe nerd ini teriakan cempreng yang berasal dari arah dekat pintu membuat mereka berdua menoleh.
"Iqbal! Aca! Ini perpustakaan kenapa kalian dari tadi bising?! Apa gak bisa mulutnya disimpen dulu!"
Teriakan ala Buk Lis membuat Aca mengambil kesempatan ini, dengan cepat ia menghentakkan tangannya dan berlari keluar beserta buku tebal yang ia pegang sedari tadi.
Iqbal kelepasan lagi dan ia menggeram kesal melihat gadis berkepang dua itu sudah berlari menjauh darinya.
Namun ia tersadar akan sesuatu, ia langsung terdiam dan tersenyum puas karna kini ia mengetahui nama gadis itu.
Lo pikir lo bakalan bebas dari gue?
.
Jujur gaes aku tu anak akuntansi jadi ga ngerti sama pelajaran anak SMA wkwk
-Cathpins
YOU ARE READING
Nerd
Teen Fiction"Lo udah berkali kali nabrak gue. Tanggung jawab!" "Ha aku ga sengaja" "Bodo amat guee gak mau tau, ikut gue sekarang!" "Eh... kemana?" "Kehati gue!" Rasa pensaran Iqbal Gali Irshandi membuat laki laki itu kian gencar mencari tau soal gadis cupu...
