Heyho I'm back!! Oiya aku minta maaf sebelumnya kalo chapter ini banyak typo, maklumin ajaya soalnya aku ngetiknya pake Ipod hehe. Aku bela belain nih buat kalian wkwk. Yaudahlahya langsung aja. Enioy..
***
Aku tidak tau harus berbuat apa. Aku hanya bisa membaringkan tubuh harry di atas tempat tidurnya dan melihatnya menggigil kedinginan padahal suhu badannya sangat tinggi.
Tiba tiba aku mendengar suara pintu terbuka yang menandakan seseorang penghuni rumah ini sudah pulang dan sedang berjalan mendekat ke kamar Harry.
"Aku pulang! Coba tebak apa yang aku temukan di- hey siapa kalian?" Ternyata seseorang itu adalah Karen, ibunda Liam. Aku tidak menjawab pertanyaannya. Aku hanya menundukkan kepalaku.
"Astaga suhu badannya tinggi sekali! Liam cepat panggilkan tabib!" Lelaki bernama Liam itu segera menghampiri ibunya dan menganggukkan kepala pertanda mengerti.
"Tuggu, aku ikut. Sara, Bree, tolong kau jaga Harry untukku" aku segera beranjak dari tempatku dan menuju keluar. Mensejajarkan langkahku dengan langkah Liam.
"Kita mau kemana?" Tanyaku.
"Ke rumah Tn Lend, ia tabib paling sakti disini"
"Apa ia bisa mematahkan kutukan Atera?" Tanyaku.
"Kutukan apa?" Pasti ia tidak bisa, lebih baik ke rumah Minerva saja.
"Ah sudahlah ikuti aku" aku menarik lengannya yang tertutupi bajunya, menuju sebuah gerobak kecil tempat pengepakan sayur dan buah buahan.
"Tapi rumah Tn Lend kan disana" ia menunjuk arah lain
"Sudahlah cepat naik" aku menyuruhnya menaiki gerobak itu. Aku menempatkan diriku di depan gerobak itu dan mulai berlari secepat angin.
" WHOAA! Kau bisa pelan pelan tidak?!" Demi Tuhan cerewet sekali laki laki ini! Aku tidak menperlambat larianku karena perjalanan kita membutuhkan waktu berjamjam. Ya runah Minerva berada di puncak gunung bucheille, dan akan memakan wakatu yang lebih lama jika aku harus memperlambat larianku ini.
"Akhirnya sampai" aku melepaskan peganganku dari gerobak itu dan mulai menaiki anak tangga.
"Ini rumah siapa?" Huh ia mulai lagi.
"Minerva"
"Minerva itu siapa?"
"Lihat saja nanti" setelah sampai di depan pintu rumah kediamannya. Aku segera mengetuk pintu dengan perlahan.
"Permisi" suara langkah kaki terdengar dan munculah seorang laki laki tinggi-kurasa, mengenakan jubah hitam yang menutupi badan serta wajahnya. Aneh sekali.
"Ada apa kalian kemari?" Suara itu, serasa tidak asing di telingaku.
"Aku ingin bertemu Minerva, apa ia ada?"
"Sayang sekali, ia sedang pergi ke hutan perbatasan untuk mencari berry sebagai ramuan keabadian" aku merasa sangat kecewa.
"Kapan ia pulang? Aku sangat menbutuhkan bantuannya dan hanya ia satu satunya orang yang bisa membantuku, maksudnya kami"
"Aku tidak tau kapan ia pulang, memang apa masalahmu? Siapa tau aku bisa membantumu"
"Temanku, ia tergigit oleh suku Atera dan aku membutuhkan bantuan Minerva untuk menatahkan kutukannya" kataku.
"Atera ya.." Ia terlihat berfikir sejenak.
"Ya"
"Sepertinya aku ingat dulu Minerva pernah menyimpan bukunya, dan mungkin aku bisa membantu kalian"
"Benarkah? Terima kasih banyak- tunggu boleh kutau namamu?"
"Hm.. Panggil aku Tristan" bahkan saat ia memberitau namanya, ia tidak menatapku sama sekali.
"Okey aku Sky dan ia Liam. Sekali lagi terimakasih Tristan!" Aku sangat gembira. Seperti ada secercah harapan yang muncul di dalam jiwaku.
Tristan terdiam cukup lama. Seperti sedang memikirkan sesuatu, entah apa itu.
"Apa kau baik baik saja?" Tanyaku khawatir b
"Ya, aku baik. Silahkan masuk" ia membuka pintu lebih lebar agar aku dan Liam bisa masuk.
Ia menbawa kami ke ruang perpustakaan-kurasa. Karena terdapat banyak sekali buku buku tebal berdebu di rak rak yang ikut berdebu.
"Aku lupa dimana letaknya, bisakah kalian membantuku mencarinya?" Itu mungkin mudah, mungkin juga tidak.
"Tentu"
Setelah lama mencari, aku mendengar sebuah buku terjatuh tepat dimana Tristan berada. Aku segera menghampirinya dan mengambil buku yang ia jatuhkan tadi. Aku membaliknya dan menatap judul buku itu yang bertuliskan dengan jelas 'Atera'. Hey ini buku yang aku cari!
Aku segera memanggil Liam untuk menuju ke ruang baca yang berada tepat di tengah tengah rungan ini dan membaca buku ini bersama sama.
Aku membolak balik halaman demi halaman di buku itu sampai pada akhirnya aku menemukan halaman dimana yang berisi 'cara mematahkan kutukan Atera'
Halaman itu hanya berisi sebuah mantra mantra yang aneh, kufikir ini mudah. Tetapi perkiraanku berubah saat aku menemukan sebuah kalimat yang terakhir. Kalimat yang membekukan kerongkonganku. Kalimat yang membuatku menahan nafasku dalam dalam. Dan kalimat itu adalah.
'Untuk mematahkan kutukan Atera, kalian hanya perlu membaca mantra diatas dan mengorbankan seorang lelaki untuk menjadi tumbal' mengapa harus ada seseorang yang mati? Aku sangat menbenci kematian.
"Tumbal?" Liam sama terkejutnya denganku.
"Ya. Harus ada seseorang yang mati untuk menggantikan posisinya" Tristan menjelaskannya.
"Mengapa harus ada yang ma-" omonganku terhenti saat aku mendengar seseorang membuka pintu dan melangkah masuk.
"Zayn aku pulang! Dan kau tau? Aku sangat merindukanmu!"
Apa aku tidak salah dengar!? Zayn? Rindu? Apa maksudnya? Siapa wanita itu sebenarnya?
TO BE CONTINUED!:*
YOU ARE READING
Wall of Vampire//h.s (break for a while)
VampireStory about Skylar (Kendall Jenner) who lives in a small village in the suburbs of England town, named Wall Village. At the time of the fair, she met and fell in love with a human. Can kendall live with him? or can she exact his revenge to Luke? the...
