Kamu ?

81.4K 1.5K 64
                                    

Alea pov

Lelah sekali rasanya aku hari ini, Ibu Agatha sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk aku beristirahat.

Aku memang suka anak kecil, tapi tidak begini caranya. Memberikan semua tanggung jawab pengajaran kepadaku.

Perkenalkan, aku Alea Andara. Aku seorang istri yang ditinggal suaminya karena suamiku lebih memilih wanita lain yang ia anggap bisa menanam benihnya.

Menyedihkan?

Ya.

Dokter memvonisku mandul. Itulah alasannya aku bekerja di taman kanak-kanak ini. Untuk melupakan kesedihanku.

Lupakan tentang suamiku, karena aku sudah berpisah ranjang dengannya lebih dari tiga bulan. Padahal aku mencintainya..

Ah, sudahlah. Aku bahagia atas kebahagiaannya sekalipun aku sakit. Bukankah itu yang selalu dilakukan perempuan, mengalah.

Hari ini hari Rabu seperti hari-hari biasanya. Aku mengajar mata pelajaran matematika untuk anak-anak TK. Aku kembali merapikan buku entah untuk keberapa kalinya hingga Ibu Aagtha yang merupakan ketua yayasan menghampiriku.

"Ibu Alea, besok saya tidak masuk. Tolong ya kelas B-3 Ibu Alea pegang juga. Beda ko jadwalnya Bu, B-3 pelajaran matematikanya jam 11. Jadi waktu Ibu tidak akan terganggu. Tolong ya Bu."

Aku hanya bisa mengangguk pasrah. Itu bukan permintaan tapi pemaksaan.

Kembali kurapikan buku bahan pengajaranku. Kini aku bersiap untuk pulang ke rumah.

Hhmm.. Semoga hari esok menjadi hari yang lebih baik.

****

"Selamat pagi anak-anak" sapaku riang kepada anak-anak yang cantik dan menggemaskan di hadapanku ini.

"Selamat pagi Ibu Aleaa" ucap mereka serempak membalas sapaanku.

"Siipp, udah pada semangat ternyata semuanya. Oke, keluarin buku matematika kalian. Hari ini kita belajar tambah-tambahan. Ibu mulai yaa, siapa yang tau 7 + 3 berapaa?" tanyaku riang.

"Aku Ibu, aku tau jawabannya."

"Jangan Anton Ibu, Dara aja, Dara tau jawabannya. 10 kan 10"

Ku dengar anak-anak berebut menjawab pertanyaan yang aku berikan. Aku hanya tersenyum tulus mendengar antusias mereka hingga bunyi ketukan pintu membuyarkan senyumanku.

"Sebentar ya anak-anak." ucapku menenangkan.

"Ia sihlakan masuk," ujarku kepada tamu di depan pintu.

Ternyata Bapak Alex yang mengetuk pintu dengan membawa seorang anak laki-laki tampan di belakangnya.

"Maaf Ibu Alea jika saya mengganggu. Ini ada murid baru yang akan ikut belajar di kelas B-3" ucap Pak Alex sambil mempersihlakan atau lebih tepatnya mengajak anak laki-laki itu untuk keluar dan menunjukan diri. Anak itu malu-malu mulai menyembulkan kepalanya ke samping. Matanya menatap mataku.

"Mama?" ucapnya kepadaku.

Aku terheran dengan panggilannya. Ia mengucapkan kata mama dengan nada heran dan bertanya.

Ku lihat suasana kelasku yang terisi anak-anak kecil itu mulai berbisik iri.

"Ih, anak Ibu Alea ko masuk kelas kita sih? Nanti Ibu Alea pilih kasih lagi sama kita?"

Bertukar Suami - TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang