Fans (knj+lsj)

603 57 4
                                    


Sejak di sela sela waktu istirahat,  curi curi pandang masih menjadi aktivitas seorang Lee Soojung. Soojung masih saja tetap berdiri di tempatnya. Kukuh memandang terhadap satu arah dan satu bidikan. Lokernya yang masih tertutup rapat tanpa terbuka seperti biasa. Dengan surat surat beserta cokelat yang menumpuk dalam lokernya.

Pikiran Soojung kalut. Rasa penasaran mulai memenuhi otaknya. Masa iya orang seperti dirinya ini mempunyai seorang penggemar rahasia? Atau mungkin penguntit?. Sudah berhari hari atau mungkin saja satu bulan lokernya penuh dengan surat surat aneh serta cokelat berbagai macam bentuk dan rasa. Em, pasalnya Soojung tidak terlalu suka cokelat. Tak tega rasanya jika ia membuang cokelat dan surat pemberian sang 'penguntit' tepat di sekolah. Selalu dibawanya lembaran surat surat dan dus cokelat itu ke rumah. Cokelat nya diberikan kepada sang adik, dan suratnya dibuang.

Soojung bukanlah gadis populer di sekolah layaknya Jihyo anak dari kelas 1-3 dan Joohyun teman sekelasnya. Merasa cantik pun tidak terlalu, pintar juga tidak. Selain surat dan cokelat, Soojung juga serig mendapat pesan aneh di ponselnya. Sang 'penguntit' selalu tahu apa yang ia lakukan. Dimulai dari berangkat sekolah, sarapan, dan aktivitas lainnya si penguntit itu pasti tahu. Jujur saja, Soojung merasa takut. Kalau kalau sang penguntit itu melakukan hal 'kriminal' terhadapnya.

Dan gara gara aktivitas 'curi curi pandang' yang tak berguna ini,  Soojung meninggalkan kelas olahraga dengan kegiatan berenang. Berbohong pada guru Ahn bahwasanya ia ini sedang di datangi 'tamu bulanan'.

Sialan sekali.

Masih dalam posisinya, handphone dalam saku jas nya bergetar. Terlihat bahwa sebuah pesan singkat telah masuk. Tertera sebuah pesan dengan nama pengirim 'Orang Gila'.

Omong omong soal nama kontak sang penguntit di ponsel Soojung, Soojung menamainya dengan sebutan 'orang gila'.

Soojung mendecih. Membuka lockscreen di handphone nya dengan wajah memberengut sebal. Mulai membaca rentetan kalimat yang tertera di handphonenya.

' Mengapa berdiri disitu? Menungguku datang ya?'

'Jangan memasang wajah kesal, kau terlihat jelek, kkkk.'

Gila.

Soojung mendesah. Meregangkan tungkai nya yang mulai terasa capai karena berdiri di tempat ini selama kurang lebih satu jam. Langkah tungkai nya menuntunnya untuk pergi ke wastafle yang berada di seberang.

Tapi, langkahnya terhenti karena-

-sebuah pesan baru masuk ke handphone nya

-lagi.

'Jangan gunakan wastafel yang itu! Keran airnya sedang mati!'

Keparat.

Bahkan ketika ia kesal dan keran air mati pun si penguntit itu tahu.

Soojung mendudukkan tubuh nya di kursi panjang. Meregangkan otot tungkai nya yang terasa pegal akibat berdiri selama kurang lebih satu jam.  Membuang tenaga karena hal yang tak begitu penting, sih.

Ini semua bukan salah si penggemar -atau lebih tepatnya penguntit-. Salahkan saja Soojung yang rela membuang waktunya untuk hal yang tak berguna seperti ini. Bisa saja Soojung mengikuti kelas olahraga saat ini.

Tetapi rasa penasarannnya sudah menggebu gebu, memang.

Sedikit meregangkan tangan, Soojung merasakan sebuah benda persegi panjang pintar yang berada di sakunya bergetar kembali. Ia memutar kedua bola mata malas. Malas jika harus meladeni 'orang gila' itu  lagi.

Namun, sedetik sebelum Soojung mengambil handphone dari saku jasnya -berniat untuk mematikan handphonenya- sebuah tangan besar telah meraih pundaknya.

"Kenapa tidak dibalas?"

Soojung mengalihkan arah pandangnya secara skeptis tatkala sebuah suara berat telah menginterupsi dari arah belakang. Suara yang cukup familiar bagi indra pendengar milik Lee Soojung.

Ternyata dia Kim Namjoon, siswa Jenius ketua klub Kelompok ilmiah yang sudah lama Soojung sukai.

Otak Soojung mulai berspekulasi. Namjoon memang mencurigakan. Mana mungkin seorang Kim Namjoon yang notabenenya adalah siswa jenius dengan iq tinggi juga siswa yang terkenal dengan julukan 'anak kesayangan guru'  ini adalah penguntit yang ia maksud?

Mustahil. Tapi bisa saja menjadi mungkin. Mungkin otak Namjoon sudah kesambet karena terlalu banyak belajar.

Namjoon memegang handphone seraya tersenyum, menampilkan lesung pipi yang berada di kedua pipi. Membenarkan kacamatanya sebelum kembali bertanya "Kenapa tidak dibalas, Nona Lee?"

Alih alih Soojung menjawab pertanyaan Namjoon, ia hanya mengerjapkan matanya beberapa kali. Alibinya masih tak percaya bahwa Namjoon lah yang melakukan ini. Hei, mana mungkin si Jenius ini melakukan hal yang cukup norak seperti ini?

"Jadi kau si penguntit itu, ya?"

"Ya, eh bukan. Jangan bilang aku penguntit. Itu terdengar kampungan dan tidak etis. Aku ini fansmu".

Fans?

"Iya aku ini fans mu"

Soojung hanya melongo. Tanpa berkedip sama sekali. Rasanya mustahil seorang murid populer layaknya Namjoon bisa menjadi penggemarnya.

Tapi, kenapa dia?

Namjoon menghela nafas panjang lalu menaruh benda persegi panjang cerdasnya di dalam saku jas. Menarik kedua sudut bibirnya, mengulas sebuah senyuman tipis.

"Jadi, aku sengaja menampakkan wujudku tepat hari ini. Aku ingin meminta balasan"

Merasa ada sekelibat hal aneh di otaknya, Soojung menaut kedua alis nya "Balasan? T-tapi b-bukannya fans itu hanya menyukai tanpa meminta balasan?"

"Tapi kau salah, aku ini lain daripada yang lain." Namjoon tersenyum.

"Jika umumnya fans hanya menyukai tanpa mengharapkan balasan, hari ini, sebagai fansmu, aku datang kesini untuk meminta balasan darimu--"

"Huh? Apa? Balasan?"

"--- singkat saja, aku tidak meminta balasan yang aneh, cintamu saja bagaimana? Mau tidak?"

Sepertinya otak Namjoon memang sudah konslet karena terlalu banyak belajar.

Eh, bukannya ini terlihat bagus? Lebih baik otak Namjoon tetap konslet saja. Karena yang hari ini terjadi adalah-

-impian Soojung sejak dulu.

-0o0-

hello :)
Maaf gak update mulu): gak punya ide buat ff nya papih monsta sama mamih soul:( dan syukurnya sekarang udah dapet ide:)

And, sekali lagi maaf yha, ji update kayak keooongggss.

So, wdyt about this fanfict??
Can you give me any feedback?
Bukannya ngemis minta vote sama comment ya, cuman pengen tau aja readersku tercinta ini suka kacang atau gak:)

Oke sekian, bhay.

DazzleJungJiXXX

(ONESHOT COLLECTION) BTS & Lovelyz Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang