When I First Meet You

2.4K 168 12
                                    

Hari Senin yang cerah, namun sepertinya cerahnya cuaca tak dapat mencerahkan hari seorang namja berwajah datar yang tengah bersiap pergi ke sekolahnya. Ia mengenakan seragam sekolahnya, lalu menatap dirinya di pantulan kaca di hadapannya. Ia tersenyum miris.

Sudah 2 tahun berlalu, masih tak ada perubahan sedikit pun, yah?
Batinnya dalam hati. Ia mengangkat bahu tak peduli, lalu beranjak ke ruang makan untuk sarapan.

Namja tersebut bernama Jeon Wonwoo, berumur 17 tahun. Bersekolah di Pledis Art High School, kelas XI-2. Tinggal di flat sendiri. Keluarga? Wonwoo bahkan tak berfikir apakah ia masih memiliki keluarga. Insiden 2 tahun lalu membuat Wonwoo memutuskan untuk berusaha sendiri menyambungkan hidupnya.

Wonwoo mengunyah roti panggangnya tanpa nafsu, lalu meminum susu vanilla kesukaannya. Setelah ia sarapan, ia bergegas ke sekolahnya.

Sekolahnya tak jauh dari flatnya. Cukup jalan kaki selama 15 menit, gerbang sekolahnya sudah terlihat. Dekat sekali kan?

Wonwoo melihat jam tangan hitam yang melingkar di lengan pucatnya. Masih jam 6 tepat, tak perlu terburu-buru lah. Pikir Wonwoo, lalu melanjutkan jalannya.

Saat Wonwoo duduk di bangkunya, baru sedikit murid yang datang. Tentu saja, lagipula bel masuk masih setengah jam lagi, mereka masih terlalu betah dengan kasurnya.

Namun Wonwoo memasang wajah masam saat seorang namja sipit memasuki kelasnya. Namja itu mencari keberadaan seseorang, lalu ia tersenyum lebar saat matanya menangkap sosok Wonwoo yang duduk di pojok ruangan dekat jendela. Tentu saja ia mengenalnya, Wonwoo adalah sahabat nya sejak mereka masih berada di bangku Taman Kanak-Kanak. Ia menghampiri Wonwoo dengan senyum lebar yang membuat matanya semakin sipit.

"Yo!Morning, Jeon!"sapanya riang.
Wonwoo memutar bola matanya.
"Kalau kau datang sepagi ini, kau pasti ingin meminjam pr Matematika kan?Kwon-Soon-young."Jawab Wonwoo to-the-point.

Soonyoung cengengesan. "Kau memang yang terbaik, Jeon. Jadi, bolehkah?"pinta Soonyoung dengan aegyo.
Wonwoo mendengus, lalu menyodorkan buku tulisnya ke Soonyoung. Soonyoung mengambil buku itu semangat, lalu menyalin jawabannya pada buku tulisnya.

Sudah kegiatan biasa bagi Wonwoo untuk meminjamkan pr-nya pada Soonyoung. Wonwoo itu jenius, sangat. Dari bangku SD hingga sekarang ia tak pernah mundur dari ranking 1. Berbeda dengan Soonyoung yang harus bekerja keras dengan nilainya karena ia selalu santai. Yah, ia memang hampir menempati ranking terakhir di kelasnya. HAMPIR. Ia tak sebodoh itu!.

Tepat saat bel masuk berbunyi, Soonyoung menyelesaikan tugas "menyontek" nya.
"Jeon, gomawo~" ucap Soonyoung sambil mengedipkan matanya pada Wonwoo.
Namja berkulit pucat itu bergidik melihat tingkah Soonyoung yang menggelikan. Ugh, melihat tingkah Soonyoung yang sangat abnormal benar-benar membuat Wonwoo ingin melupakan status Soonyoung sebagai sahabatnya. Tapi ia hanya memiliki Soonyoung sebagai teman, ia memang tak pandai bergaul.

Tak lama kemudian, Lee seonsaengnim selaku wali kelas mereka masuk. Di belakangnya, namja tinggi berambut cokelat itu mengikuti. Para yeoja memekik kecil melihat namja tersebut yang SANGAT-TAMPAN.

"Psst... Wonwoo-ya!dia sangat tampan yah?"bisik Jung Yerin, teman di depannya dengan wajah berbinar.
Wonwoo mengangkat bahu,tak peduli. Yerin mendengus, tapi ia akhirnya kembali menatap namja tersebut dengan tatapan memuja.

"Pagi, semua! Hari ini kalian kedatangan murid baru. Dia pindahan dari Jepang namun asli orang Korea, jadi tenang saja jika kalian ingin berkomunikasi dengannya."jelas Lee seonsaengnim. Namja itu maju selangkah, lalu memperkenalkan dirinya.

"Annyeonghaseyo, yeoreobun!Namaku Kim Mingyu, tapi kalian bisa memanggilku Mingyu. Bangapseumnida!"sapa Mingyu sambil memamerkan senyum lebar yang menampilkan gigi taringnya.
Para yeoja memekik melihat senyum di wajah namja tampan tersebut. Semua penghuni kelas memusatkan perhatiannya pada Mingyu, kecuali Wonwoo yang tengah memperhatikan pemandangan di luar.

Mingyu yang melihat Wonwoo tersenyum kecil.

"Baiklah. Mingyu, kau bisa duduk di bangku kosong di sebelah Wonwoo."Titah Lee seonsaengnim. Mingyu mengangguk patuh, lalu berjalan ke bangku sebelah Wonwoo.

Wonwoo masih saja menatap pemandangan di luar, sampai suara berat menyapa telinganya.

"Bolehkah aku duduk disini?"tanya Mingyu. Wonwoo menolehkan kepalanya ke arah Mingyu, lalu mengangguk kecil. Mingyu tersenyum, lalu duduk di sebelah Wonwoo.

"Hai, aku Kim Mingyu." Sapa Mingyu sambil mengulurkan tangan. Wonwoo balas menjabat tangan Mingyu, lalu berujar pendek, "Jeon Wonwoo."Dan langsung melepaskan jabatan tangannya.

Mingyu mengedipkan matanya melihat tingkah Wonwoo yang terkesan tak acuh, lalu mengangkat bahunya. Wonwoo kembali menatap jendela di sampingnya dengan perasaan berkecamuk, bahkan tak memedulikan penjelasan Lee seonsaengnim. Mingyu menatap siluet tubuh Wonwoo, lalu menatap namja manis itu penuh arti.

"We meet again, Jeon Wonwoo..." Pikir Mingyu.

Wonwoo sendiri masih berkutat di pikirannya.

"Mengapa... Mingyu tampak familiar di mataku?"

TBC/END?

Hai semuaa~

Kali ini, Karu membawa kelanjutan nasib cerita ini. Maaf ya untuk pembaca lama yang dianggurkan oleh Karu, karena Karu sempat mengalami wb saat menulis cerita ini. Karena di tengah kekosongan waktu libur Karu merasa kangen akan dunia menulis, akhirnya Karu mencoba untuk meneruskan menulis cerita ini!

Lalu Karu juga mengunpublish sebelumnya untuk memperbaiki perbendaharaan kata yang digunakan disini. Garis besar ceritanya tidak akan terlalu berubah, namun lebih ke penggunaan katanya, begitu ^^

Semisal ada kritik dan saran, boleh komen atau chat Karu aja yap~

Untuk pembaca baru, semoga mampu menikmatinya yaa~

Terimakasih ^^

Far AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang