prolouge

16.2K 597 23
                                    

hujan lebat di malam hari mengguyur kota seoul , ketika orang" pada mencari tempat berteduh hanya sosok itu lah yang tetap berjalan sampai ke suatu tempat yg sepi untuk berteduh , ia kehilangan tujuan hidupnya , ia bahkan mendatangi tempat yang setiap hari ia kunjungi untuk menjual tubuhnya, namja itu adalah kim seokjin, ia berdiri bersandar pada tiang di gang kecil itu dengan ekspresi datar dan mata hampanya terus melihat kakinya yang hampir tenggelam di genangan air, setelah berdiri sekian lama seorang pun menghampiri nya

seokjin, pria manis itu bisa melihat seseorang menghampirinya dari ujung matanya. ia menghela nafas untuk kesekian kalinya, entahlah apakah perlu ia mempersiapkan mentalnya? sepertinya tidak, karena sepertinya tidak ada yang memperdulikan apa yang terjadi dengan mentalnya

"hei manis, keberatan menemaniku?" tangan besar itu menangkup pipi seokjin. namja itu masih terdiam merutuki nasibnya sendiri, pria manis itu selalu mencoba menenangkan dirinya dalam diam, seperti hari harinya yang lain. mencoba membuat mental dalam dirinya kembali tegar karena jika ia tidak melakukan itu pasti ia sudah membunuh dirinya sendiri sekarang juga

tenang seokjin kau pasti bisa seperti hari hari kemarin

seokjin akhirnya menatap orang yang memegang pipinya itu, ia tersenyum paksa 

"ya aku tidak keberatan" tangannya memegang kerah kemeja laki laki itu, bergelayutan manja dengan tangannya yang lihai merayu pria itu, pria itu bergeram tubuhnya sudah mulai bereaksi dengan rayuan seokjin, 

.

.

.

jam menunjukan pukul 3 pagi, pria yang menjadi partnernya hari ini sudah terlelap dan menunjukan tanda tanda akan bangun, seokjin menatap kamar hotel mewah dari kasur yang ia duduki, matanya tidak sengaja menatap kaca yang berada tidak jauh dari kasur itu. ia membenci nya sangat membencinya. ia membenci fakta bahwa ia bisa melihat dirinya sendiri dikaca, ia tersenyum kecut melihat tanda tanda percintaannya bahkan dengan orang yang ia tidak tahu. ia seperti seorang pelacur yang menjual tubuhnya sendiri demi uang, oh ya dia merutuki pikirannya dia lupa kalau dia juga seorang pelacur. ia tertawa, menertawai nasibnya. tidak ingin berlama lama seokjin memakai bajunya kembali dan mengambil dompet laki laki itu yang terletak diatas meja,ia terkejut saat melihat beberapa lembar uang bernominal besar. seokjin bisa saja mengambil semua lembaran uang itu tapi ia tidak akan melakukannya. sungguh aneh bahwa kim seokjin masih polos seperti itu malangnya hanya nasib buruknya sehingga memaksa dia untuk beradaptasi didunia kacau ini. mau tidak mau

.
.
.
Seokjin memasuki rumah kecilnya yang bahkan tidak layak untuk disebut rumah, ia memutar knop pintu dengan pelan agar tidak membangunkan seseorang  didalam rumah. ia menutup pintu kayu keropos itu dengan pelan dan belajar menuju kamar nya dengan berjinjit meminimalkan suara dari lantai kayu tua itu .tiba tiba ia menerima pukulan tiba tiba sehingga ia terjatuh cukup keras  "appa" ia terkejut melihat ayahnya masih terbangun. ia bahkan tidak kaget ayahnya memukulnya ia hanya kaget ayahnya masih terjaga dijam ini dan sudah biasa ia menerima pukulan bahkan itu sudah seperti rutinitas setiap harinya,.ayahnya menjadi seorang pecandu berat alkohol dan salah satu penyebab seokjin menjual diri. disaat umurnya tergolong masih kecil ayahnya menjual badannya agar mendapatkan uang, ya betul menjual tubuh anaknya sendiri dan bahkan keperawanan seokjin diambil oleh teman ayahnya sendiri.

tangan pria tua itu menarik rambut belakang seokjin, menariknya kebelakang 

"kau dapat uang? dimana uangnya?"Seokjin meringis merasakan perih di kepalanya , tangan kanan refleks memegang kepalanya sendiri memohon agar ayahnya melepaskan jambakan dikepalanya dan tangan kirinya mengambil uang disaku celananya. "Anak pintar" ayah seokjin melepaskan genggaman di rambut seokjin dan  mengambil uang yang diberikan seokjin dan tersenyum mendapatkan uang yang termasuk besar, ia mentap putranya dan mengelus kepala seokjin.

.
.
.
.
Jam menunjukkan jam 9 , seokjin menginjakkan kaki disekolahnya, ia telat siapa yang tidak lelah harus menjalankan kehidupan ganda seperti itu? bahkan demi tuhan ini belum setengah hari, tangan putih itu membuka pintu kelas dengan lemas. seketika suara gaduh dari dalam kelas yang tadinya bisa ia dengar dari luar menjadi hening. semua mata menatapnya terkejut. kedatangan murid yang dihiasi lebam dimuka cantik nya itu  sungguh membungkam isi kelas, siapa yang tidak terkejut a fuckin kim seokjin the fairy of this school  bahkan tidak ada yang tidak mengenal kim seokjin disekolah ini, ayolah disekola khusus laki laki ini tidak ada yang secantik seokjin.


seokjin baru saja ingin mendudukan diri di bangkunya sebelum ada yang menggengam tangannya dan menarik dirinya begitu saja, bahkan ia baru sadar bahwa saat ini ia ditarik oleh seseorang, seokjin menghempaskan tangan laki laki itu dari tangannya, ia menatap laki laki didepannya dengan bingung tapi ia sedang tidak ingin berurusan dengan siapapun sekarang ia hanya ingin duduk beristirahat dibangkunya apakah sesusah itu untuk mendapatkan istirahat?.

seokjin  bergidik saat melihat laki laki dihadapannya menyinggung senyuman, raut wajahnya juga menakutkan disaat bersamaan. seokjin membaca name tag laki laki dihadapnnya kim taehyung.  bukankah dia ketua osis dan adik kelasnya? kim taehyung memperhatikan koridor, orang orang menatap mereka dengan tatapan penasaran. ia menarik seokjin lagi dengan cepat menuju atap dan membanting tubuh itu ke dinding dan mengapit pria manis itu dengan kedua tangannya .

"YAKK"  seokjin berteriak pada laki laki yang lebih muda darinya itu namun ia kembali bungkam ketika orang yang didepannya membuka suara pertama kalinya sejak ia menariknya dari kelas, "kau telat" suara husky itu membuat seokjin gemetar tanpa sebab, "kau tahu? aku melihat mu kim seokjin " suara husky itu menekan namanya. seokjin menautkan alisnya mecoba memproses semua dan tangannya mencoba memberikan jarak dari taehyung,instingnya memberikan peringatan untuk menjauh dari orang didepannya.

"perlukah aku membantu mu mengingatnya? bolehkah aku bertanya apa yang dilakukan pria seperti mu di hotel pada malam hari bersama orang dewasa? huh" taehyung menyinggung senyumannya, seokjin terdiam ia ingin menyangkal tapi otaknya tidak bekerjasama dengan tubuhnya. tubuhnya bergetar hebat. taehyung tersenyum menang, ia menurunkan tangannya membelai leher seokjin dan entah sejak kapan membuka kancing kemeja pria manis itu, mengekspos tanda tanda bercintanya. "mau mengelak hum, kim seokjin?" terdengar lembut dan mengerikan diwaktu yang bersamaan. pertanyaan itu memutar di kepala seokjin 

SKAKMAT

TAEJIN - secret [NC 21++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang