Part 1

4.5K 164 5
                                    

"Hwahh!!! Eomma jam berapa ini?!!!" Teriak histeris seorang yeoja yang baru saja bangun dari tidurnya dan segera melirik jam dinding yang menunjukkan bahwa ia akan telat sampai ke sekolah.

"Hahh!! Eomma kenapa tidak membangunkankuuu?! hahh!!" Histerisnya lagi yang padahal tidak akan membantunya lebih cepat dalam persiapan menuju sekolah.

---

"Bukan salah eomma loh Hayoungie, siapa suruh kamu tidur larut banget." Ucap mama Hayoung sambil membereskan meja makan.

"Mau kemana kamu?? Ini ambil sandwich nya, nanti kamu sakit kalo ngga sarapan." Tambah eomma Hayoung setelah melihat anak semata wayangnya itu main nyelonong saja dengan wajah panik.

"Ne eomma, terimakasih sarapannya.."

"Yaa ini ambil uang tambahannya untuk kamu naik taxi, kalo tidak kamu tambah telat" eomma Hayoung menyodorkan uang kepada Hayoung.

"Aah iya eomma benar. Makasih eomma,muah!" Balas Hayoung sambil mengecup singkat kening mamanya.

Hayoung yang biasa berangkat sekolah bersama Ayahnya, hari ini harus berangkat sendiri karena keteledorannya yang telat bangun.

Dengan menggunakkan taxi selama 10 menit Hayoung sudah sampai di sekolah, tentu juga ia siap menerima hukuman karena keterlabatannya itu.

"Huhh untung aku tidak sendiri" ucap Hayoung dalam hati setelah melihat lima siswa lain yang sedang berbaris siap dihukum oleh guru. Hayoung dengan wajah panik dan kecewa ikut bergabung bersama kelima siswa tersebut.

Terlambat bukanlah kebiasaan Hayoung, ia sangat benci dengan terlambat atau tidak tepat waktu. Hayoung juga siswi yang sangat jarang mendapat hukuman dari guru-gurunya, dan ia sangat patuh. Tapi ya...ia pikir ia sedang tidak beruntung hari ini.

Berbeda dengan kelima siswa lainnya yang terlihat santai saja, atau menyepelekan hukuman dari guru ini. Hukumannya memang hanya sekadar 'operasi semut', namun tetap Hayoung sangat sedih karena dirinya membuat kesalahan. Siswa yang lain terlihat sudah biasa atau kata lainnya mereka adalah tukang telat,hihi.

"Ahh apa kau ini Oh Hayoung! Sungguh ini adalah pertama dan terakhir kau telat seperti ini! Ah pabo Hayoungie!" Ocehnya dalam hati.

Ekspresi Hayoung tidak terlihat bagus, hukuman ini sangat membuah Hayoung kesal dengan dirinya sendiri. Rasanya ia ingin cepat-cepat mengakhiri hukumannya ini dan segera ikut belajar di kelas.

"Hukuman ini ga seberapa, kenapa kesal sekali? Dasar" Ucap seorang namja dengan nada dingin dan cuek. Tidak mampu menahan kekesalannya Hayoung hanya diam dan melihat orang itu pergi melaluinya.

---

Jam istirahat tiba, Hayoung berada di kelas, bahkan ia sudah mengikuti pelajaran sejam sebelum istirahat. Ia tidak selera pergi ke kantin atau bermain bersama temannya, ia hanya duduk di kursinya menatap ke luar jendela sambil menopang dagunya dengan tangannya. Tidak hanya sekadar menatap ke luar jendela, Hayoung dengan fokusnya memandangi seorang namja yang sedang bermain sepak bola di lapangan.

Son Naeun, sahabat Hayoung, hanya duduk di sampingnya sambil membaca buku. Namun, Naeun merasa terganggu dengan Hayoung yang hanya diam saja.

"Ya! Kenapa diem saja?" Tanya Naeun dan memecah lamunan Hayoung.

"Hm? Aniyo" jawab Hayoung sambil memautkan bibirnya.

"Gakpapa gimana, ekspresimu tuh ada apa-apa Hayoungie"

"Hahhh molla" jawab Hayoung lagi sambil mengangkat kedua bahunya.

"Hmm aneh banget. Ngomong-ngomong kenapa kamu telat tadi? Kamu sedih gini apa karna kamu telat trus kena hukuman? Hah? Hayoung-ah??!" Tanya Naeun lagi tanda penasaran.

Oh! Finally;osh-ohy [completed]Where stories live. Discover now