CHAPTER 7 - The Vow

4.8K 657 25
                                    




Rasanya masih terlalu awal ketika Ji-hyun memandang dirinya telah mengenakan gaun pengantin bersama dengan riasan yang membuatnya terlihat semakin cantik. Ia tidak tahu apakah keputusannya benar atau salah. Menikahi pria yang baru dikenal demi membuat Chan-yeol menyesal tanpa peduli akan konsekuensi yang mungkin telah menunggu di belakang. Tapi tunggu, pernikahan seharusnya dilandasi rasa cinta dan saling pengertian antara satu sama lain yang bahkan tidak hadir di antara mereka.

Apakah ia harus lari sekarang? Ji-hyun masih memiliki waktu selama satu jam sebelum upacara pernikahannya dengan Jong-in dimulai. Belum terlambat untuk mengakhiri kesalahan ini.

Tidak. Ia tidak boleh lari. Bagaimanapun juga, keluarga Jong-in adalah salah satu keluarga paling terpandang di Korea Selatan. Ia tidak mungkin tega mempermalukan Jong-in setelah apa yang diberikan padanya.

"Kau gugup?"

Suara lembut Nona Kwon membuyarkan lamunan Ji-hyun. Wanita yang sedari tadi merias dirinya itu kini berdiri di depan gadis itu.

"Dulu ketika aku akan menikah, aku juga merasakan apa yang kau rasakan. Gugup, takut jika nantinya aku akan menyesal menikah dengannya. Tapi aku berusaha meyakinkan diri bahwa calon suamiku adalah orang yang paling tepat untukku."

Ji-hyun menggigit lembut bibir bawahanya. "Aku tidak tahu apakah aku sudah mengambil langkah yang tepat."

Berusaha menenangkan Ji-hyun, Nona Kwon tersenyum dan membelai lembut pipi kanan gadis itu. "Jong-in adalah pria yang baik. Aku percaya dia akan membuatmu bahagia." Ia menunjukkan cincin bewarna silver yang melingkar di jari manisnya. "Lihat ini, kepercayaan membawaku dan suamiku tetap bertahan sampai sekarang. Aku bahagia menjadi istri Cha Dong Won.

Ji-hyun membuang napasnya pelan. Tentu saja Nona Kwon bahagia, ia mencintai calon suaminya kala itu, tapi Ji-hyun? Jong-in bahkan tidak memperbolehkan Ji-hyun untuk jatuh cinta padanya. Lalu bagaimana ia bisa bahagia?

"Pernikahan kalian akan segera dimulai, bagaimana kalau sekarang aku mengantarmu ke ruang tunggu pengantin? Pasti banyak yang ingin berjumpa denganmu."

Tanpa penolakan sedikitpun, Ji-hyun mengikuti kemauan Nona Kwon. Mereka berjalan bersama menuju ruang tunggu pengantin yang hanya berjarak beberapa langkah dari ruang riasnya.

Cantik dan putih. Itulah yang pertama kali hadir dalam pikiran Ji-hyun ketika sampai di ruang tunggu pengantin. Ia duduk di single sofa dan memegang sebuket bunga, sementara Nona Kwon meminta waktu untuk keluar sebentar. Ia harus menemui sang suami yang baru saja sampai. Sekitar lima menit setelah kepergian Nona Kwon, pintu ruang tunggu bergerak. Nampak Kwon So-ra dan beberapa teman satu kampusnya berdiri di ambang pintu. Senyum langsung mengembang begitu mereka mendapati Ji-hyun duduk di sofa.

"Ya Tuhan, Jung Ji-hyun kau cantik sekali," puji Kwon So-ra sambil memeluk Ji-hyun. "Aku bahagia sekarang. Aku percaya Jong-in akan menjagamu," lanjutnya dengan mata berkaca-kaca.

Ji-hyun membalas pelukan So-ra. Ia bisa merasakan kebahagiaan dalam diri sahabatnya. "Terima kasih So-ra-ya. Maaf aku tidak sempat menghubungimu beberapa hari ini. Seharusnya aku sendiri yang mengantarkan undangan itu padamu."

"Apa? Kau bercanda? Aku sangat bisa mengerti kesibukanmu Jung Ji-hyun, dan baiklah, aku benar-benar kagum pada calon suamimu. Ia bahkan mengundang mahasiswa se-angkatan kita untuk datang ke pernikahan kalian."

"Apa?" Ji-hyun menaikkan alis. Tunggu dulu, bukankah Jong-in sendiri yang bilang bahwa ia tidak ingin mengundang banyak orang? Tapi kenapa—Ah, pasti karena sang nenek.

"Ya, dia mengundang semuanya. Tapi hanya satu kelas yang diundang menghadiri upacara pemberkatan, yang lainnya nanti malam saat pesta perayaan. Kau tidak tahu?"

Forbidden Love [Kai - OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang