First

5.8K 288 17
                                    

Dillara Anka Latarsha

"Maaa!!! Anka dapet promosi jadi sekretaris pribadi CEO barusan!!!" Suara cemprengku melengking di dalam bilik kamar mandi, menghubungi Mama yang mungkin sedang arisan di rumah makan mewah daerah PIK.

"Serius kamu??!!" Suara di seberang tak kalah cemprengnya.

"Iyaa Ma!! Anka serius!! Akhirnya Ma setelah kerja tiga tahun Anka dapetin posisi ini!!"

"Congrats ya sayang, Mama bangga dengernya. Ditambahin serius kerjanya, biar CEO kamu nggak kecewa udah ngangkat kamu jadi sekretarisnya!"

"Iyaa Ma, beres deh! Anka bakal serius kerja sama Bu Aqilla. Dia baik banget loh Ma! Ramah ke semua bawahannya. Low profile banget deh orangnya." Aku melepas cardigan biru tuaku karena gerah.

"Loh CEO kamu cewek ya? Kirain cowok! Kan lumayan, siapa tau kamu bisa nggaet hatinya hahaha..." terdengar riuh tawa dari teman-teman Mama.

"Ma? Telfonnya si speaker ya?!" Kebiasaan Mama kalo lagi ngumpul sama temen-temennya.

"Iya, abisnya mereka kepo juga sih! Yaudah Mama terusin arisannya dulu ya. Kamu kerja sana, balik jam berapa ntar?"

Aku menghela nafas panjang, kebiasaan buruk Mama yang kurang kusukai. Arisan bersama teman-teman sosialitanya. Ya biarlah, mungkin Mama seperti ini karena merasa sepi di rumah.

"Kayanya pulang jam delapan Ma. Ada meeting dulu sih."

"Yaudah ati-ati bawa mobilnya. Jangan ngebut! Love you honey..."

Aku mematikan telfon dan memakai cardiganku kembali. Merapikan rok span yang kukenakan dan bersiap kembali ke meja kerjaku. "Thanks God, aku memang mengincar posisi ini!" Batinku dalam hati.

💞💞💞

Aqilla Sharma Sadega

"Iya mommy, Qilla ada meeting jam enam nanti. Ya paling satu atau dua jam."

"Mommy mau jemput Daddy di bandara, jadi kamu nggak bisa ikut?"

Suara yang selalu kurindukan apabila aku harus ke luar negeri. Suara Mommy yang selalu membuatku tenang jika hatiku sedang tidak menentu.

"Maafin Qilla ya Mom, Qilla nggak bisa ikut..."

"Okay, no problem sweetie. Happy working..."

"Thanks Mommy..."

Tok tok

"Ya masuk..."

Anka, sekretarisku yang baru saja kuberikan jabatan itu. Entah, jika melihat Anka aku seperti melihat Kak Saga. You know, wajah mereka mirip sekali! Dan ketika aku bilang ke Kak Saga, dia tidak percaya dan menganggap bahwa wajah mereka jauh berbeda!

"Bu, saya baru saja di telfon Pak Arif. Beliau bilang meeting dimulai jam tujuh karena beliau harus mengantar istrinya check-up."

Aku menghela nafas kesal. "Selalu seperti ini. Ngaret mulu kalo yang mimpin meeting dia!"

"Ya oke makasih ya Ka. Kamu temenin saya loh!"

"Oh, iya Bu beres. Saya permisi dulu Bu."

💞💞💞

BROKEN FLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang