#8

2.9K 285 29
                                    

"Teruntuk cucuku tersayang, sungjae dan sooyoung... aku akan memberikan banyak hadiah pernikahan untuk kalian"

"Namun, untuk hari ini aku akan memberikan satu hadiah dulu... yaitu
Tiket bulan madu ke Hainan"

Sungjae dan sooyoung terdiam

"Bulan madu ke Hainan? Bersamanya? Hanya kami berdua? Sialan.", pikir sungjae dalam hati.

"Ha-Hainan? Tapi nek, aku tidak bisa", ucap Sungjae.
Sooyoung melirik sungjae.

"Kenapa?", tanya nenek yook.

"A-aku, aku ada urusan penting di korea. Jadi aku tak bisa", ucap sungjae mencari alasan

"Apa? Aku harus ke Hainan? Ah bukannya apa. Tapi mana mungkin aku pergi ke luar negeri selama tiga hari dua malam bersama orang yang baru ku kenal. Ya, dia masih menjadi orang asing bagiku. Aku memang bukan tipe orang yang mudah keluar dari zona nyamanku", pikir sungjae.

Sementara sooyoung menatap sungjae heran.

"Sebegitu benci nya kah ia padaku? Hingga bersikeras menolak bulan madu ini? Ah mengapa aku menjadi berharap untuk bulan madu bersamanya sekarang. Andwae andwae", ucap sooyoung dalam hati.

Nenek yook tampak sedang berbicara serius dengan manajer Lee.

"Baiklah, jika kau memang ada urusan penting di Korea, aku akan mengganti perjalanan bulan madu kalian ke Jeju",ucap nenek.

"Apa?", ucap sungjae

"Mengapa? Apakah kau masih tak bisa? Tenang saja, kalian cuma butuh waktu dua hari satu malam di Jeju. Bulan madu itu sangat penting untuk pasangan pengantin baru", ucap Nenek sambil menampilkan smirk nya.

Sungjae tampak ragu, ia menyadari semua orang kini sedang melihatnya dan menanti keputusannya, termasuk sooyoung.

"Arraseo... kami akan berangkat ke Jeju", ucap sungjae.

Sooyoung melihat sungjae sambil berbisik pelan, "dasar labil. Bahkan dia tak meminta persetujuanku"

"Baiklah kalau begitu hari ini kalian akan berangkat ke Jeju. Aku akan menyuruh manajer Lee membelikan tiket untuk penerbangan sore."

-----

Kini keluarga besar sungjae dan sooyoung mengadakan acara makan siang bersama setelah acara pernikahan itu.

Kedua keluarga tampak mulai akrab, orang tua sungjae dan sooyoung tampak sedang bercanda, sementara nenek yook terlihat sangat bahagia melihat momen ini.

Wendy, irene, seulgi tampak juga hadir dan bercanda bersama Yeri. Sementara sungjae sedang mencari dua orang sahabatnya yang sejak tadi tak terlihat, Jackson dan Hyuk.

Semua orang duduk di depan meja makan dan bersiap menikmati hidangan mewah dan nikmat yang sudah disiapkan keluarga Yook. Saat ini sooyoung sedang duduk di sebelah sungjae. Sooyoung terus melihat ke arah sahabatnya yang duduk bersama dan terus bercanda,

"Ah, andai saja aku duduk bersama mereka sekarang", pikirnya

"Anyyeeeonghasaeyo, maaf aku terlambat", suara itu mengalihkan perhatian semua orang.

"Wah tampannya...", ucap wendy berbisik disertai tawa para sahabatnya.

Terlihat seorang pria datang memasuki ruangan itu dengan senyum sumringah disambut sapaan hangat nenek yook.

"Hyunsik-ah?",

Hyunsik langsung berjalan mendekati nenek dan memeluknya.

"Hyung! Kenapa kau tak bilang jika kembali ke Korea?", ucap sungjae menyambutnya.

YOU ARE MY DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang