4

13 2 0
                                    

Sudah seminggu Fara sekolah di GS. Fakta yang baru dia ketahui adalah Vanissa dan Rico adalah anak beasiswa sepertinya. Jadi mereka bertiga akrab dan selalu kemana-mana bersama. Banyak anak yang tau mereka anak beasiswa, banyak yang membully mereka bertiga. Tapi Fara takkan diam begitu saja.

"Lo semua, anak yang cuma bisa makek uang orang tua yang harusnya malu. Dasar geblekk" kata Fara langsung menarik 2 orang yang sudah dianggapnya sahabat itu menjauh dari kakak kelas sok cantik.

Faro hanya bisa diam adiknya diperlakukan seperti itu. Bisa saja adiknya selamat dari korban bully jika tau kalo Fara adalah adiknya Faro, cowok populer disekolah. Tapi Fara selalu mengancamnya setiap pagi agar tak ikut campur urusan yang masih bisa ditanganinya. Faro mengalah.

Seperti biasa setiap istirahat semua anak berhamburan keluar menuju kantin, termasuk 3 anak beasiswa ini.  Mereka berlari kekantin takut kehabisan tempat,karena buk eli lama sekali keluar dari kelas.

Kantin ada 4, cuma terlalu jauh dari kelas Fara. Dan cuma kantin itu makanan yang paling enak. Jadinya dia tetap harus berlari berebutan.
Dilihat Fara hanya pojok kantin yang kosong, biasanya diisi kakak kelas cowok yang katanya populer itu.

"Kesana yuk" ajak Fara menunjuk meja yang kosong. Kedua sahabatnya menggeleng.
"Gue takut. Itu mejanya kakak kelas ra" kata Vani.

"Alah lo bedua cemen banget. Gak papa, yuk" Fara menarik kedua temannya.
"Gantian hari ini, Vani yang ngantri gih" kata Fara lagi. Vani mengangguk lalu mengantri, memesan makanan yang biasa dipesan 2 sahabatnya itu.

"Ra kalo kakak kelas kemari gimana?" Fara menatap sahabat laki-lakinya yang memakai kacamata dan rambut belah pinggir itu lalu berkata "selow, ada guee"

"Wess ada yang berani pacaran di meja kita nih" kata kakak kelas sambil memukul meja.
"Minggir lo, ini meja kita" kata kakak kelas yang berwajah datar.
Fara masih menatap ketiga kakak kelasnya ini. Dan 1 cewek sexy.

"Oii budek ya lo pada. Minggir. Awas loo" kata salah satu cewek.
Rico sudah ketakutan, Vani hanya bisa melihat dari kejauhan. Saat Rico melihat Vani, Rico langsung pergi menyusul Vani.

"Eh kupluk merah, pacar lo udah pergi. Cepetan lo sonoo" kata kakak kelas yang sedang merangkul cewek yang ngatain Fara budek
"Eh bitch, lo anak beasiswa yang menikmati segala fasilitas gratis jangan belagu lo" kata cewek itu  lagi.  Semua mata yang ada dikantin menatap Fara iba. Mereka tau pasti Fara akan jadi korban bully selanjutnya.

Mendengar dikatain bitch, Fara langsung naik darah. Dia tak suka dikatain seperti itu. Dia menggebrak meja.

"Eh lo... yang bitch gue apa elo? Kayaknya elo deh. Liat baju lo aja kekecilan,biar apa? Biar semua cowok ngeliat body lo? Liat tuh mau aja dipegang cowok. Bitch!" Tunjuk Fara ke cewek yang dirangkul cowok itu.

Belum sempat cewek itu membalas, Fara langsung melanjutkan omelannya
"Dan lo bertiga. Lo bukan cucu dari yang punya sekolah ini. Jadi ini bukan meja lo. Kalaupun diantara lo itu cucu nya yang punya sekolah, kakek lo pasti malu karena punya cucu yang angkuh kayak lo bertiga" Fara mengecek semua meja dan kursinya. Mereka berlima bingung dengan kelakyannya.

"Gak ada tanda kepemilikan disini. Jadi lo gak bisa ngusir gue. Disini peraturannya, siapa cepat dia dapat. Jadi lo boleh pergi ke kantin lain" jawab Fara lalu duduk kembali sambil bertopang dagu dengan santai.

Cewek itu menarik rambut Fara yang sudah diikatnya rapi dari rumah tadi. Tapi cowok tanpa ekspresi itu nyuruh lepas dan mengajak pergi. Malukan dia gue gituin, emang ini punya engkongnya, pikir Fara.

"Lo bakalan nyesel" ancam cewek itu.
"Gue gak takut sama lo, cewek pamer dada" kata Fara pedas.

Setelah mereka pergi, dia memanggil Rico dan Vani lagi untuk duduk bersamanya.

"Udah lo bedua nyantai aja. Makan aja kenyang-kenyang. Gak akan mereka berani gangguin lo bedua" kata Fara santai ketika kedua sahabatnya sudah duduk didepannya.

"Nanti kita jadi korban bully gimana? Lo mau tanggung jawab? Kita ini orang yang drajatnya paling rendah. Kita bisa aja diinjek-injek" kata Vani

"Iya. Liat tuh mereka semua kaya. Semuanya pake barang branded. Kalo ngumpul nyeritain barang mahal. Kita bisa apa disini? Tiap hari bakalan jadi neraka buat kita" lanjut Rico

"Siapa bilang? Kita bisa ngelawan. Lo bedua takut? Biar gue yang lawan. Gampang mah buat gue. Sekali tonjok nangis tuh orang. Bukan karena kaya mereka bisa nginjek-nginjek kita. Kita boleh derajatnya lebih rendah tapi harga diri kita lebih tinggi. Nyantai aja yaa" katanya memukul-mukul bahu Rico agar Rico lebih relax.

"Ini itu sekolah favorit. Cuma anak yang gak niat belajar aja yang cerita barang mewah kayak ibu-ibu arisan. Disini juga ada orang baik, pinter,ganteng. Kayak kak Faro tuh. Udah deh abisin. Ntar lagi bel" lanjut Fara dibalas tatapan bingung lalu anggukan oleh kedua temannya.

*****
3 cowok populer itu lagi ngumpul plus 1 cewek sexy, pacar nya Aldi. Mereka berkumpul di ruangan yang khusus dibuat atas permintaan Andreo agar dia bisa ngumpul sama temamnya. Mereka semua diam karena kejadian tadi. Cewek itu bernama Siska Utomo yang sedari tadi mengoceh tak henti-henti karena hinaan dari Fara tadi.

"Bisa diem gak lo? Ribut banget" kata Andreo
"Ihh bebeb, liat tuh Andreo. Masa aku dimarahin sih. Akukan lagi kesel" Siska memanyunkan bibirnya.
"Udah deh lo pergi dari sini. Gue muak liat lo" kata Bagas

Aldi hanya diam saja. Karena merasa tak diperdulikan, akhirnya Siska pergi.

"Lo dapat cewek begituan dimana sih? Berisik banget" kata Bagas
"Di ragunan" balas Aldi santai.

"Yee si kampret, pantes aja kayak monyet" bagas tertawa.
"Gue inget! Dia itu cewek yang jadi pelayan di cafe kemaren" kata Aldi
"Gue tau. Ternyata dia anak beasiswa" kata Andreo

Braaakkk
Pintu terbuka dengan keras. Faro pelakunya.
"Eh broo. Apaan nih?" Tanya Aldi
"Gue cuma mau bilang sama lo, jangan ganggu 3 orang tadi. inget ya lo" kata Faro

"Peduli apa lo? Emang mereka siapa lo? Pacar lo? Adek lo? Apa asisten lo?" Kata Andreo dingin. Faro diam. Dia datang kesini tanpa pikir panjang karena sudah emosi adiknya di hina-hina didepan semua orang.

"Ngapa lu diem?" Tanya Andreo lagi.
"Lo gak perlu tau. Yang penting, lo jangan gangguin dia. Inget yaaa! Buat lo berdua juga" kata Faro lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Kenapa sih dia?" Tanya Bagas
"Gak tau. Kenapa sih yo?" Tanya Aldi. Yang ditanya hanya diam.

*****

Helloo semuaaa.
Semoga kalian suka cerita aku
Kalau kalian suka, vote yaa.
Kalo kurang suka, boleh komentar, kasi saran ke aku.

Terimakasih

YoungWhere stories live. Discover now