Ten - Juu

1.6K 145 22
                                    

Hari demi hari terlewati.

Insiden satu jam menarik atensi masyarakat.

Menimbulkan berbagai pertanyaan kenapa, siapa dan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi.

Munculnya berbagai tokoh masyarakat yang diundang media. Mengeluarkan spekulasi dan pendapat dengan dasar tanpa dasar.

Mereka hanya menerka.

Mereka hanya menebak.

Mereka hanya berasumsi.

Tanpa tau kepastian yang tersembunyi.

Pemerintah bergerak.

Media menyorot, mengawasi dan memberi pandangan tangkapan kamera pada mata yang melihat dibalik layar.

Segerombol orang dengan mata tertutup digiring dengan borgol.

Adegan tembak-menembak menambah tegang suasana.

Berita "teroris tertangkap" menjadi headline.

Ketakutan masyarakat yang menyelimuti terganti menjadi harapan terang bagai matahari hangat.

Rasa hangat yang semu.

Karna nyatanya....

"Nagato.." Konan memanggil teman seperjuangannya yang sedang menghadap jendela kaca.

"Laporkan informasi yang kau dapat." Perintah Nagato. Si pria kurus berambut merah.

"Akatsuki di minta bergabung dalam penyelidikan 'kyubi' oleh pemerintah. Langsung oleh Mentri Pertahanan." Jelas Konan. Melihat lembar kertas yang baru saja diterima lewat fax.

"Obito?" Nagato memastikan.

"Ya." Jawaban singkat dari Konan.

"Apa Yahiko tau tentang ini?" Tanya Nagato.

"Yahiko sedang bertemu dengan Ketua. Membahas operasi 'pain' berikutnya." Tambah Konan lagi.

Hening.

Konan enggan mengintrupsi diam yang dilakukan Nagato.

"Apa menurut mu yang kita lakukan benar?" Tanya Nagato.

"Nagato.. apa kau ragu?" Konan malah balik bertanya.

"Aku hanya yakin pada Yahiko." Ucap Nagato. Meyakinkan diri dengan ucapan yang keluar dari lisannya

"Ya.. aku akan selalu mendukung kalian berdua." Jawaban Konan dengan senyum tipis.

Ragu dan yakin. Hanya hati yang tau. Manusia pun kadang tak menyadari perbedaaan dua hal itu. Menutupi dengan pikiran, logika dan diakhiri dengan kuputusan atas ladasan percaya.

Terlalu rumit.

Seperti yang terjadi.

Sandiwara.

Pemerintah mengendalikan media. Mengelabui beribu bahkan jutaan lebih mata.

Mata yang tidak tau. Orang-orang dengan mata tertutup dengan tangan terkunci borgol adalah bagian 'operasi penenang masa'.

Meredakan ketakutan sehingga segala aktifitas bisa terlaksana kembali seperti sedia kala.

Sedia kala?

Hanya kata bagi orang luar sana. Ya.. para pemilik mata yang melihat kejadian lewat layar kaca.

Bergantung pada media.

Media yang juga di kelabui kebenaran.

Bagaimana dengan yang terlibat langsung?

Pelaku berhasil menutupi kedok jati diri.

Sunny PlaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang