18 - Rencana Pernikahan.

Mulai dari awal
                                    

Keyla masih tak bergeming.

"Key?? Kamu marah banget ya sama aku? Kamu boleh hukum aku apaa aja. Terserah.. tapi jangan tinggalin aku sayang.. kamu udah janji kan?? Jangan bilang yang kayak semalem lagi!! Aku ini pasti bakal jadi suami kamu, dan ayah dari anak kita nanti. Jangan buat semua perjuanganku sia sia."

Keyla tak menjawab, dia masih takut.

"Sayang.. kamu mau kan maaffin aku?" Tanya Zain. Keyla mulai mendongak. Matanya sudah berkaca kaca, ingin sekali rasanya dia memukul Zain atas apa yang Zain lakukan. Tapi disisi lain Keyla tak mungkin menyakiti orang yang sangat ia sayangngi bahkan Keyla sudah amat sangat cinta pada pria di sampingnya. Keyla memandang Zain secara intens, Keyla langsung melumatkan bibirnya di bibir Zain. Mendorong Zain hingga membalas ciumannya dengan kekesalannya Keyla menggit bibir bawah Zain dengan kencang. Zain tak peduli pria itu malah terpancing dan menindih Keyla.

Sesaat saling pandang. Zain langsung tersenyum cabul. Buru buru dia kembali mencumbu Keyla. Zain melepas bajunya. Menahan badannya supaya tak menindih Keyla dan bayinya. Keyla kerepotan menerima ciuman Zain. Tangan Zain masih terasa sakit, tapi seketika ia tak peduli dan lebih tertarik memikirkan wanita yang ada di bawahnya.

Tokk..tokk..tokk.

Fuck!!

Mereka tersentak. Keyla mendorong Zain dari atasnya.

Keyla membenahkan kancing baju yang sempat terlepas. Zain beranjak dari kasur dan membuka pintu kamar.

Bunda. Ternyata bundanya yang mengetuk pintu. Misca sedikit tersentak akan apa penampilan Zain. Hanya berbalut boxernya.

"Ada apa bun?"

"Emm.. maaf aku menganggu kalian?"

"Bundaa.. ganggu apaan?? Kita gak ngapa ngapain?" Sela Keyla.

Misca melihat rambut Keyla yang acak acakan. Misca tersenyum geli.

"Benarkah?" Tanyanya sekali lagi.

"Kita gk ngapa ngapain bun.. ada apa bunda ke kamar? Perlu bantuan?" Ucap Zain.

"Tidak. Hanya ingin mengajak kalian sarapan. Bunda baru saja selesai masak."

"Oh, okey. Kita nanti turun bun."

"Haha. Okey, bunda dan ayah akan menunggu dibawah." Misca sedikit terkekeh karna kebohongan mereka.

"Kamu sih!! Gak pakek baju dulu, dasar!!" Omel Keyla.

"Heii!! Baju sama rambutmu aja acak acakkan! Bunda pasti ngira aku abis apa apain kamu!!"

"Hisshh.." desis Keyla kesal. Lalu menyisir rambutnya dan membenahi piyamanya. Sedangkan Zain memakai kaos hitam dan celana pendek 3/4 nya.

"Tadinya aku mau makan kamu, yahh bunda malah nawarin sarapan." Ucap Zain sambil melingkarkan tangannya di pinggang Keyla.

"Kanibal dong."

"Haha, mau punya suami kanibal?"

"Ngaco aja klok ngomong." Zain terkekeh.

*

"Yah.. Zain beberapa hari ini gak ke kantor dulu ya? Zain mau fokus buat acara pernikahan."

"Oh perlu bantuan ayah?"

"Kalok ayah sibuk gak usah gakpapa. Lagian ada bunda juga."

"Kalok gitu sama bunda ya? Hari ini masih sibuk ayah. Keyla,  gakpapa kan sayang?"

Keyla mengangguk.

"Nanti kalok udah kalian beresin semuanya bilang ayah biar nanti ayah yang bayar."

I Love My Stepbrother 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang