Chapter 1 : New Neighbour

9.4K 427 52
                                    

Sasuke's POV

Senin

Brengsek.

Selasa

Persediaan alkhoholku habis. Ini membuatku hampir gila.

Rabu

Sial. Kepalaku pusing.

Kamis

Aku mempunyai tetangga baru. Dan aku tidak peduli.

Jumat

Brengsek.

Sabtu

Aku gila.

Minggu

Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek
Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek
Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek
Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek Brengsek BRENGSEK.

Senin

Ini adalah puncak dari segala kebrengsekan minggu ini. Maksudku belum benar benar puncaknya. Perusahaan ku bangkrut. Tidak, tidak. Hampir bangkrut. Jika aku tidak mendapatkan dana bantuan dari sekarang maka dipastikan aku hancur. Keluarga? Tidak itu tidak mungkin. Aku tidak akan pernah minta bantuan kepada ayah atau ibu atau Itachi. Tidak akan. Dan disaat seperti ini dimana Naruto dan Sai? Sial. Teman teman yg brengsek. Tuhan semoga kau mengampuni temanku dan mulut kotorku ini.

Dan enam hari lagi segalanya akan bertambah buruk. Hari perceraianku dengan mantan istriku yang ke enam tahun. Ya memang bodoh, aku selalu menghitungnya. Aku masih mencintainya. Tidak. Aku tidak lagi mencintainya. Entahlah mungkin masih. Yang pasti kami sudah berpisah sangat jauh.

Dan kenapa aku bangkrut?

Sebenarnya apa yg salah dengan diriku. Aku kesepian tanpa wanita disisiku ? Tidak. Terlalu banyak wanita yg mengejarku. Dan semuanya sempurna. Tidak juga. Terkadang ada yang berpayudara palsu atau bokong palsu atau operasi pelastik atau pelacur. Yang terakhir paling buruk. Tidak. Semuanya buruk. Menjijikan.

Yang paling sempurna hanya dia. Aku menyesal. Mungkin. Entahlah. Tapi ini salahnya. Kenapa aku yg menyesal, dia yang berselingkuh. Dan aku membalasnya. Itu berarti aku bodoh. Tapi itu seri. Dan selama dua tahun terakhir aku tidak pernah berhubungan dengan wanita manapun selain ibuku. Juga pacar Sai dan tunangan naruto. Dan keduanya merupakan mantan kekasih ku. Oh ya juga istri Itachi dan Neji. Semuanya tidak lebih dari sekedar mengobrol.

Mungkin aku merindukannya. Mantan istriku. Aku merindukan dirinya. Aku merindukan wajahnya. Matanya. Hidungnya. Dahinya. Pipinya. Bibirnya. Hatinya. Wanginya. Tubuhnya. Cintanya. Aku merindukan-

"Sasuke!"sial. Naruto bodoh. Tidak bisakah dia mengetuk pintu?

Mataku melotot menatapnya. "Apa?!" Suaraku terdengar seperti singa.

"Santai kawan, ini kabar gembira"Sai? Sejak kapan dia ada disini.

"Dan itu akan bertambah gembira jika kalian mau keluar dan ulangi dengan mengetuk pintu"Bodoh memang, tapi biarlah untuk memperbaiki suasana hatiku.

Naruto bergumam tidak jelas dan Sai mendengus. Tapi mereka tetap mengulanginya. Dan ya ini sangat lucu. Tidak juga.

"Masuk"kataku saat mereka mengetuk pintu.

Sekarang kami berada disofa ruanganku. Dan membicarakan kabar 'gembira' entah apa.

"Satu satunya kabar gembira saat ini adalah jika perusahaan kita tidak jadi bangkrut atau profesor di kota ini menemukan mesin waktu"dan aku bisa berbaikan dengan mantan istriku, tambahku dalam hati.

Real Love💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang