chapter 3

95.6K 9.6K 217
                                    

"Lo mau kemana?"

Baru Ali akan bangkit dari duduknya ia sudah mendengar pertanyaan dari Prilly. Ali melirik Prilly malas kemudian kembali duduk di tempat duduknya. Satu persatu murid sudah mulai meninggalkan kelas karna memang ini sudah waktunya untuk istirahat. Prilly mengerutkan dahinya karna belum mendapatkan jawaban dari Ali. Biasanya Ali akan menunggunya untuk merapikan bukunya dahulu kemudian ke kantin bersama, ralat! Bukan biasanya? Tapi Prilly yang membiasakan Ali untuk melakukan itu dan dengan terpaksanya Ali pun melakukannya, namun kini ia tampak terburu-buru.

"Lo mau kemana?" Prilly mengulang kembali pertanyaannya.

"Gue ada rapat sama ketua ekskull, lo ke kantin sendiri aja. Kalau sempat ntar gue nyusul."

"Rapat apaan? Gue ikut," Ali memutar bola matanya malas kemudian berdecak sebal. Gadis ini mulai lagi.

"Gue sama yang lain lagi nyusun agenda rutin akhir bulan buat camping khusus ekskull, lo gak ada kepentingan apa-apa, jadi lo gak usah ikut."

"Lo lupa gue si.."

"Yes, i know you. Lo anak yang punya sekolah dan lo berhak ngelakuin apa aja. Tapi lo lupa kalau lo gak masuk ekskull apa-apa? So, ini bukan urusan lo. Buruan ke kantin sana."

"Gue bakal ikut salah satu ekskull di sekolah ini, tapi yang pasti bukan satu ekskull sama lo karna band lo itu norak dan gak menarik. Gue ke kantin duluan, gue gak mau tau 15 menit lagi lo nyusul atau gue bakal datengin lo ke ruang rapat," ucap Prilly memperingati kemudian berlalu dari Ali keluar kelas.

Ali mengacak rambutnya frustasi. Kini giliran ia yang dikendalikan oleh gadis itu dan Ali sangat yakin Prilly tak pernah main-main dengan ucapannya. Merasa sudah sangat terlambat, Ali langsung bergegas menuju ruang rapat.

***

"Kali ini yang bakal pergi adalah ekskull musik yang terdiri dari paduan suara dan band, dan juga ekskull seni tari dan drama," jelas Ali.

"Yahhhh," terdengar suara sorakan kecewa dari beberapa orang namun juga ada beberapa orang yang memekik girang.

"Come on guys, yang lain kan udah bulan lalu, gantian dong," Ali mencoba menengahi yang membuat mereka akhirnya bungkam.

"Sama seperti yang lainnya, kali ini kita ke puncak. Setelah camping kali ini selesai kita buat agenda baru dengan lokasi baru karna semuanya udah nyobain ke puncak. Dan jangan lupa setiap ekskull bawa materi mentahnya dan tampilin nanti saat camping biar bisa kita bahas sama-sama dan saling memberi masukan, paham?" Tanya Ali. Semuanya langsung mengangguk paham.

Camping ini memang merupakan agenda rutin SMA Cendana. Setiap bulan mereka selalu mengirim 2 atau 3 ekskull secara bergantian untuk mengadakan camping. Hal ini bukan tanpa alasan, mereka melakukan ini agar mereka bisa lebih dekat dan kompak serta saling memberi masukan. Kekompakan mereka lah yang membuat SMA Cendana menjadi salah satu SMA yang sangat di takuti saat menghadapi lomba atau festival mana pun karna mereka sudah menjadi langganan mendapat piala. Agenda rutin ini juga baru berjalan selama 1 tahun terakhir semenjak Ali menjabat sebagai CEO ekskull, Ali sempat protes atas gelar mengada-ada yang dibuat oleh teman-temannya itu. Yang ia tau CEO memimpin sebuah perusahaan.

"Terus berangkatnya sabtu, minggu Li? Jum'at tanggal merah loh."

Baru Ali akan menjawab pertanyaan dari salah satu anggotanya itu, suara pintu yang terbuka membuat Ali mengurungkan niatnya. Semua pasang mata yang berada dalam ruangan itu menatap seseorang yang tanpa mengucapkan kata apa pun masuk ke dalam ruangan itu dan langsung mengambil posisi duduk di samping Ali yang memang terdapat kursi kosong. Ali menghembuskan nafasnya kasar kemudian kembali fokus pada teman-temannya.

A dan PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang