Hyung

3K 225 31
                                    


Tak butuh sebuah panggilan pasti
Perasaan yang tersalur bukan dari kata kata
Melainkan dari hati
Jadi biarkan aku memanggil mu
Dengan panggilan apapun
Asalkan kau bisa merasakan
Apa yang ku rasakan padamu
Hyung...

.
.
.
.
.

Semilir angin perlahan menerbangkan helaian surai lembut membuatnya berhasil menyentuh udara

Masih dengan dunianya sendiri . Bersandar pada pohon tua di belakang sekolah yang sudah mulai sepi karna ini sudah jam pulang sekolah

Membaca setiap deret kalimat di buku usang bersampul merah kusam. Seakan tak ingin mengetahui apa yang terjadi pada dunia nyata di sekitarnya

" hey Jimin kau sedang apa? " tanya pemuda jakung yang kini berdiri dihadapan pemuda manis itu sembari sibuk mengunyah permen karet yang baru saja ia minta pada teman nya

" kau bisa lihat sendiri kan Tae? . Jangan ganggu aku " jawab Jimin yang lebih memilih membenarkan letak kacamatanya dari pada melihat wajah sahabat kecilnya

" ayolah Jim. Apa menariknya bait tak bergambar ini? Membosankan " ujar Taehyung sambil mendudukan dirinya di hadapan Jimin

" itu menurutmu. Menurutku mereka semua ini menarik " tunjuk Jimin pada rentetan kalimat yang sungguh tabu di mata Tae

" yak jauhkan mereka. Mata ku bisa sakit " ujar Taehyung sembari menutupi matanya dan menggeser posisi duduknya agar sedikit jauh dengan Jimin

Jimin terkekeh pelan melihat reaksi berlebihan yang di tunjukan sahabat kecilnya itu. Lalu kembali lanjut membaca rentetan kalimat membosankan itu

Taehyung kembali mendekati Jimin dengan raut sedikit kesal. Ingin rasanya ia mengajak Jimin bergabung dengan teman temannya di kantin dan bergurau bersama

Namun apa daya. Beginilah Jimin lebih suka menyendiri dengan buku buku jelek itu dari pada bergaul dengan sesamanya

" ayolah Jimin. Lihatlah, bahkan Jidatmu semakin lebar dibuatnya " ujar Taehyung sambil menyisir lembut rambut Jimin kebelakang menampilkan jidak mulus Jimin yang melebar/?

" yaak kau! Jauhkan tangan kotor mu dari Jimin ku keparat! " teriak seseorang yang berada sedikit jauh dari posisi Jimin dan Taehyung berada

" aishh kenapa bocah sialan itu bisa ada di sini " Taehyung berdiri sejenak lalu memandang Jimin yang masih sibuk dengan bukunya.

Sepertinya Jimin belum menyadari bahwa seseorang akan mendatanginya

" Jim aku pergi dulu ne. Jaga dirimu dari bocah sialan itu " ujar Taehyung lalu mengelus rambut Jimin lembut dan berjalan meninggalkan Jimin

Sementara seseorang bertubuh tegap berperawakan jakung dengan baju yang di keluarkan . Kerah bagian atas tak di kancingkan dan beberapa percing yang melekat di telinga nya

Sungguh penampilan seorang berandal. Namun wajah sangar itu perlahan melembut dan mengukir senyum seiring semakin dekatnya dia dengan Jimin

" yaak kembalikan buku ku " teriak Jimin saat bukunya tiba tiba di tarik kasar dan orang yang menariknya tanpa rasa bersalah melempar jauh buku itu

" opps.. sudah ku buang " ujar berandal itu dengan wajah tak bersalah

Jimin pun mengangkat wajahnya perlahan. Ingin mengetahui siapa namja tak sopan yang berlaku sembarangan padanya

" Jeon Jungkook ? "

" ne changi "

" yaak bocah jangan memangilku sembarangan " teriak Jimin

Kookmin Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang