Prologue

10.4K 232 35
                                    

"Hey, can I sit here?" Firyal yang sedang mengunyah makanan hanya mengangguk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hey, can I sit here?" Firyal yang sedang mengunyah makanan hanya mengangguk.

"Sorry, all tables are full. And I see you're sitting alone," kata lelaki tadi. Gulp, Firyal menelan makananya.

"Nawh, its okay you can sit here,"

Lelaki itu mengangguk. Dia menghabiskan makanannya.

"Sikitnya dia makan.." Gumam Firyal.

"Um, what? I heard something," kata lelaki di hadapannya.

"And you speaks Malay right?" Teka lelaki itu.

"Yea.. You understand what I'm saying?" Tanya Firyal.

"Of course. I'm Malaysian," kata lelaki itu.

"Oh I see, nice to know you! Whats your name by the way?" tanya Firyal.

"Raphael. Ameer Raphael,"

"Hey, Muslim?"

"I am. My dad was a Muslim, my mom Muallaf. Ibu meninggal lepas lahirkan saya," Jelas Raphael.

"Oh sorry,"

"Okaylah, saya dah habis makan. See you when I see you!" Pamit Raphael. Firyal mengangguk, musim winter dibumi London membuatkan Firyal yang melayu tulen itu memakai sweater yang tebal menebal.

******

"Am I in love with you?" Gumamnya. Raphael termenung di gazeboo rumahnya. Firyal..

Nama itu acap kali memenuhi ruang minda Raphael sejak berjumpa dengannya.

"Thinking of someone?" Suara garau menyapa halwa telinganya. Raphael tersedar dari khayalan. Raphael tersengih.

"Hek, takdelah.. I'm just thinking of my study," Jawab Raphael apabila gelagatnya dapat di hidu oleh abangnya, Ismail Anthony. Anthony menggeleng kepalanya sambil tersengih.

"Such a pretty liars. Tell me, are you in love with someone else again?"

"Ahhhh, I cant lie to you. I hate you Ismail," Jawab Raphael sambil menggaru kepalanya yang tidak gatal.

"Well, you know that you cant lie to me but you still do that. Now tell me, ass.." kata Anthony.

"I met someone. His face.. His smile.. His attitude.. remind me of.." Katanya tergantung. Hatinya mula sebak.

"Noah?"

Raphael mengangguk perlahan. "Its okay little brother. Noah safe 'there'.."

"And tell me who's the lucky guy?" Tanya Anthony. Mereka tahu adik bongsu mereka ialah seorang yang suka pada kaum sejenisnya.

"Firyal.. He's a Malaysian, Ismail!"

"You jerk, stop calling me by that name."

Mereka ketawa bersama.

******

"Hey, we meet again right?" Sapa Raphael. Firyal yang duduk di lapangan berumput hijau itu menoleh pada empunya suara. Firyal melontarkan senyuman.

Oh damn, that dimples..

Hati Raphael berkata.

"Hey, Raphael. Duduklah,"

Raphael duduk disebelah Firyal.

"Kenapa you selalu alone, Firyal? No I mean, do you have friends?" tanya Raphael cuba memulakan pergaulan mereka. Bahasa Raphael begitu sedikit pekat dengan London Accent.

"Not really. I'm such a quiet boy. I dont talk much, adalah kawan macam dua tiga orang gitu,"

"Ohh.. I see. What class you are and what year?

"I'm year last this year, what about you?"

"Same! But I think you old than me?" Teka Raphael.

"I'm 22, El,"

"Got ya! I'm 21," Kata Raphael. Perbualan mereka tidak tamat begitu saja. Makin lama perbualan mereka makin mendalam seperti tentang hidup.

"Mama tinggalkan kitorang waktu lahirkan I. Mama pergi tinggalkan saya dengan my daddy and all my brothers.."

"Brothers? No sisters?"

"Yeap. I have 8 brothers above me," kata Raphael. Mata Firyal membuntang.

"Dafuq 8 brothers?"

"I know! My daddy 'worked' so hard," Guraunya.

Meletus tawa mereka.

******

Genap enam bulan persahabatan mereka. Persahabatan menjadi percintaan. Dimana Raphael mengaku pada Firyal yang dia adalah seorang gay dan telah menyukai Firyal saat mereka bertentang mata di Cafeteria enam bulan lalu.

Seawalnya, Firyal agak was-was tapi apabila dia cuba mendalami sudut hati Raphael dia faham, dan dia menerima lamaran Raphael.

Rafyal, sounds great.

******
#Rafyal

mr. babyboy | ✓Where stories live. Discover now