1 : Kegaduhan Rain dan Davin.

156K 9K 1.1K
                                    


Untuk diketahui wahai kalian-kalian gadis pembaca golongan normal. Karya ini bergenre Percintaan sesama pria (Gay). Kalau kalian ga tertarik untuk membaca, kusarankan coba aja baca dulu. Kalau kalian memang sudah biasa baca karya seperti ini, diwajibkan untuk membaca. Oke.. bye-

Hargailah karya oranglain.

Tinggalkan jejak bahwa anda telah membaca cerita ini.

****

David Davinder P.
Anak kedua dari keluarga Davinder ini memiliki sifat yang lumayan berbeda dari kebanyakan pria pada umunnya.

Ia pendiam, dingin dan cuek.
Ia tak suka tertawa, tak suka diganggu, tak suka bercanda serta memiliki aura mengancam terhadap orang disekitarnya.

Memiliki banyak hal yang tak disukai tak lantas membuat dirinya dijauhi.
Ia merupakan salah satu pria idaman mahasiswi di kampus. Selain lahir dari keluarga dengan kekayaan diatas rata-rata, ia juga memiliki wajah tampan dengan rambut hitam, alis tebal, pandangan mata yang tajam, hidung mancung bak pelungsuran, bibir yang tipis dengan wajah tegas berbentuk U yang di tumpu leher beton.
Dia memiliki tinggi badan 186cm, kulit sawo matang yang bersih, jari tangan yang panjang, tubuh terlatih tanpa lemak, serta perawakan tegap. Selain itu, Davin memiliki kemampuan dibidang akademik dan non'akademik yang sangat baik. Semua itu sudah cukup untuk membuatnya menjadi pusat perhatian dimanapun ia berada.

Dikelilingi banyak orang, dan mendapati pandangan iri sudah menjadi hal yang biasa baginya.

**

Cuaca hari ini cukup dingin setelah beberapa hari kemarin, hujan terus menguyur kota S selama seharian penuh hingga membuat topik banjir menjadi berita utama di berbagai media massa.


Hah... haaah...
Napas Davin terdengar jelas.
Ia sudah berlari memutari komplek asrama yang cukup luas ini sebanyak tiga kali. Sesekali, dia akan berjalan kearah pepohonan untuk bersandar atau sekedar merenggangkan kakinya sambil mengambil napas.

Kali ini Davin beristirahat didepan asrama khusus wanita. Ia merasa sangat haus.

"Davin!" Terdengar suara teriakan wanita dari kejauhan.
Davin melirik sebentar. Terlihat segerombol wanita yang berada di dalam asrama khusus wanita sedang memandangi sambil melambai-lambaikan tangan kepadanya.

Davin mengacuhkan mereka dan kemudian memalingkan wajahnya tak peduli. Dia merogoh saku jaketnya untuk mengambil sebotol air mineral yang ia bawa.

***

Tap tap tap.
Terdengar suara orang berlari dari kejauhan. "Aku telat-aku telat!" Ucapnya panik.

Orang itu adalah Rain.
Dengan wajah memerah dan nafas yang tak beraturan, dia belari cepat sambil memegang kuat pegangan tasnya berharap tidak putus karna dirinya yang sedang tergesa-gesa sekarang.

"Kau sangat bodoh, Rain! Bagaimana mungkin kau tertidur di dalam bis hingga terminal pemberhentianmu terlewat sebanyak duakali. Kau memang mahkluk ajaib!" Rain mengejek dirinya sendiri.

Rain berusaha berlari secepat mungkin sambil melihat jam tangannya. Saking tergesa-gesanya, dia tidak menyadari bahwa didepannya ada seseorang yang sedang berlari-lari kecil.

***

Davin kembali melanjutkan kegiatan lari paginya setelah merasa cukup beristirahat. Ia memutuskan untuk berlari lebih pelan agar tenaganya tidak cepat terbuang habis.
Saat ini ia tak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang tergesa-gesa, sedang berlari ke arahnya.

Rain & DavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang