1. Crush

91K 2.1K 230
                                    

Hujan deras di pagi hari, bukan merupakan hal yang bagus bagi sebagian orang. Seperti Akihiko misalnya, ia duduk di atas futonnya dan menguap. Hari sudah pagi, pukul tujuh, tetapi masih gelap karena matahari tertutup awan kelabu, dan Akihiko berpikir untuk membolos kuliah saja. Ia kembali menarik selimutnya sambil merebahkan diri. Namun, sebelum menutup matanya...

Tok! Tok! Tok!

"Akihiko bangun dan bersiaplah ke sekolah!"

"..."

"Aku akan mendobrak kalau kau tidak keluar."

"Ugh, apa kau tidak melihat keluar jendela nee-chan?"

"Apa yang kau lihat? Tidak ada hantu di luar, ini sudah pagi!"

"Kau pikir aku bodoh? Lagipula aku tidak takut hantu."

"Kalau kau tetap tidak keluar aku akan menyirammu dengan air."

Akihiko langsung beranjak bangun, ia berdiri, dan berlari ke arah pintu. Meninggalkan futonnya yang masih berantakan. Membuka pintu dan menghadapi kakak perempuannya yang berkacak pinggang.

"Dasar. Cepat bereskan kamarmu. Bersiap-siap dan turun ke bawah untuk sarapan."

"Tidakkah kau lihat di luar hujan deras? Kau ingin aku sakit karena kehujanan?"

"Banyak alasan. Aku membelikanmu mantel kemarin untuk apa?"

"Ayolah nee-chan, hari ini saja. Aku lelah."

"Memangnya apa yang kau lakukan kemarin? Kemarin kan hari libur."

"Aku membantu Masato mencari anjingnya yang hilang dari pagi sampai sore. Asal kau tau saja ternyata anjingnya berada di rumah seharian. Tidak keluar kemanapun."

"Kalau begitu kalian yang bodoh. Aku tidak mau mendengar alasan apapun. Ottou-san dan okaa-san akan sedih bila kau menyepelekan kuliahmu. Aku bekerja siang malam juga untuk menyekolahkan mu. Kau tega padaku?"

Akihiko memperhatikan Seika -kakaknya- yang memperlihatkan wajah sedih. Ia menyesal.

"Maafkan aku nee-chan. Aku akan bersiap lalu turun untuk sarapan dalam waktu 10 menit."

Seika mengangguk. Lalu pergi kembali ke ruang makan.

Akihiko kembali masuk kamar. Melipat selimut dan futonnya. Mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Sepuluh menit kemudian ia sudah berada di ruang makan untuk sarapan.

"Uwahh... Onigiri!" seru Akihiko. Ia menatap makanan di depannya dengan penuh minat.

"Duduk dan makanlah," ujar Seika.

Akihiko langsung duduk dan memakan sarapannya dengan lahap. Setelah selesai, ia beranjak dan berpamitan.

"Aku berangkat nee-chan."

"Tunggu, bento mu Aki."
Seika buru buru menyelesaikan bento dan menyerahkannya pada Akihiko.

"Oh. Arigatou nee-chan."

"Unn. Hati-hati."

"Uhuh."

Akihiko berjalan keluar. Awan masih menutupi sinar matahari, tetapi hujan hanya tinggal menyisakan gerimis. Akihiko memutuskan untuk tidak menggunakan mantelnya. Gerimis akan cepat berhenti, pikirnya. Ia lalu berjalan dengan sedikit berlari ke halte, menunggu bus yang menuju kampusnya. Bukan kampus besar seperti Tokyo University atau yang lainnya. Tetapi kampusnya cukup bergengsi. Seleksinya cukup ketat. Akihiko berhasil masuk di jurusan seni. Ia menyukai akting, dan bercita-cita menjadi artis terkenal. Ia berpikir wajahnya cukup tampan, sebab ia sering menerima beberapa surat cinta sejak di SMP.

Dumb! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang